Pagi hari tiba dengan keindahan yang menenangkan. Matahari perlahan menyingsing di ufuk timur, memancarkan cahaya keemasan yang menerangi langit dan bumi. Cahaya pagi itu menyinari pundak-pundak para ksatria yang masih berdiri kokoh di barisan mereka.
"Para Ksatria pemberani...!!" ucap tegas seorang komandan pria, suaranya menggema di antara barisan.
"Hari ini merupakan penentuan kita...!! Kita akan ambil alih dunia kita yang diambil oleh mereka...!" lanjutnya dengan semangat yang membara di matanya.
Komandan itu, dengan postur tubuh tegap dan wajah penuh determinasi, melangkah maju ke depan barisan. Jubahnya berkibar tertiup angin pagi, memperlihatkan lambang kehormatan yang tertoreh di dadanya. Ia mengangkat tangannya, memberi isyarat agar pasukan tenang dan mendengarkan.
"Hari ini, kita tidak hanya bertempur untuk tanah ini, tetapi juga untuk keluarga kita, untuk masa depan anak-anak kita, dan untuk kehormatan leluhur kita! Musuh kita mungkin kuat, tetapi semangat dan keberanian kita jauh lebih besar!" teriaknya dengan suara yang menggetarkan hati setiap prajurit.
Ia berhenti sejenak, menatap wajah-wajah para ksatria yang penuh harapan dan keyakinan. "Ingatlah, setiap tetes keringat, setiap tetes darah yang kita tumpahkan hari ini, adalah demi kebebasan kita. Kita tidak akan mundur, kita tidak akan menyerah, karena kita adalah ksatria sejati!"
"Sebelum itu kita perkenalkan terlebih dahulu ... mereka berempat merupakan ksatria yang akan menembus pertahanan musuh yang di pimpin oleh Nona Nene dan di ikuti oleh kita saat pertahanan mereka terbuka ..." ucap komandan itu.
"Rapalkan sihir pertahanan berlapis ...!!" teriak sang komandan.
"Hart ... Schutz ... Ruhig ... Robust ... Double Mass Defend Magic : Unlimited Barrier ...!!" ucap seluruh pasukan barisan depan.
Dari kejauhan nampak pasukan iblis bergerak dengan cepat, bagaikan gelombang kegelapan yang hendak menelan segalanya. Komandan iblis, dengan senyum sinis di wajahnya, mengamati pertahanan berlapis yang disiapkan oleh para manusia. "Pertahanan berlapis ya ... itu trik murahan ...!!" ucapnya dengan nada mengejek.
Di sebelahnya, salah satu pasukan iblis yang kehausan akan darah menggeram penuh antusias. "Aku tak sabar memakan semua manusia yang ada di sana ... terlihat enak ..." katanya, air liur hampir menetes dari mulutnya yang penuh dengan taring tajam.
Jenderal iblis, dengan tatapan mata yang menyala penuh kebencian, mengangkat tangannya ke udara. "Jangan gentar ... habisi mereka menggunakan sihir kalian ...!!" perintahnya dengan suara yang menggema, memberikan semangat kepada pasukannya yang berjumlah ribuan.
***
***
Pasukan berani mati di kerahkan, Nene berteriak dengan keras dan menggema, "Kita kerahkan kekuatan kita ...!! Maju ...!!" Ryu dengan berani melangkah maju bersama para pasukan berani mati. Dia menerjang semua yang ada, iblis iblis banyak yang sudah dia bunuh. Namun ketika dia masuk ke tengah tengah pasukan iblis hal yang tidak biasa pun terjadi.
Kelima ksatria berani mati itu melaju di pimpin Nene sebagai komandan mereka. Mereka jika tidak kembali maka pasukan manusia akan mundur dan bersembunyi dari invasi para iblis yang ingin menguasai dunia. Namun semangat mereka ingin kembali sangat tinggi, terlebih Ryu atau Takumu yang tidak bisa menyembunyikan ekspresinya.
Namun ekspresinya berubah menjadi serius ketika dia menoleh kearah wanita yang berjalan kearahnya. Wanita dengan pakaian minim yang tembus pandang itu di sebut succubus, dia adalah iblis yang merepotkan.
["Diberitahukan; jika individu itu memiliki skill yang tidak biasa ..."]
"Ngomong ngomong skill apa itu ...?" gumam Takumu sambil menatap tajam kearah succubus itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dead or Alive in Second Life : RE
FantasíaBercerita tentang anak SMA biasa bernama Takumu Hiyoshi yang di reinkarnasikan sebagai World Order yang baru. Demi menjaga tatanan di sana, Takumu menyembunyikan identitasnya dengan Bereinkarnasi kembali menjadi anak dari kepala desa di wilayah Nord...