Chapter 9 - Reinkarnasi dan Duel

9 1 0
                                    

Dengan pandangan lemah, Rihao lalu Risa dan Takumu dalam mode anak kecil mulai membuka matanya perlahan. Mata mereka masih beradaptasi dengan cahaya sekitar, yang terasa aneh dan asing. Selain Takumu, yang tampaknya tidak terlalu terkejut, Rihao dan Risa tampak kebingungan dan sedikit panik. Mereka semua terbangun di sebuah tempat yang tidak ada isinya sama sekali. Dinding-dindingnya putih bersih, tanpa jendela, tanpa pintu, hanya ruang kosong yang tampak tak berujung. Di tengah-tengah ruang itu, hanya ada empat orang yang berdiri dengan tenang, seolah menunggu mereka bangun.

"Kalian sudah bangun...?" ucap salah satu dari mereka berempat. Suaranya lembut namun jelas, menggema di seluruh ruangan yang kosong.

Rihao terbelalak karena terkejut, dia langsung bangun dan menanyakan dimana mereka semuanya. Lalu seorang wanita berambut perak berbalik dan mengatakan kalau mereka ada di dunia para Dewa.

"Tolong anda jangan bercanda ..." ucap Rihao dengan sopan.

"Kalian ini, lihatlah anak di sampingmu ... dia nampak tenang dan tidak seperti mu ..." ucap wanita itu.

Rihao menoleh ke anak itu dan anak itu juga menoleh, "Eh Takumu ...!!?" kejut Rihao setelah mengetahui anak itu adalah Takumu.

"Eh Takumu kamu kenapa bisa jadi seperti ini ...?" ucap Risa yang sedikit panik.

"Entahlah ... tapi aku merasa aku pernah kesini ..." ucap Takumu perlahan dengan suara anak usia 5 tahun.

Kemudian wanita berambut perak itu mendekat, dan ketiga wanita lainnya juga mendekati mereka. Mereka saling memperkenalkan diri dan meminta maaf atas kesalahan yang telah mereka perbuat.

"Namaku Celestine ... aku Dewi Pelindung di dunia ini ..." ucap wanita berambut perak.

"Kemudian aku adalah Ranaignel ... aku ini Dewi Sihir ... aku akan memberikan kalian kekuatan mengenai pengetahuan sihir sebagai kompensasi ..." ucap wanita berambut merah itu.

"Lalu aku adalah Vernie ... Verniestella, panggil aku Vernie saja ya ... yah aku hampir membahayakan satu reinkarnator jadi aku hanya akan memberikan kekuatan untuk orang itu saja ..." ucap wanita dengan rambut hitam.

"Aku ini Dewi Pemusnah ... tidak ada hukum yang bisa bertahan jika melawan ku ..." lanjut Vernie.

"Terakhir, aku adalah Ephielila. Aku yang menciptakan tatanan di dunia sihir ini ... aku ibu para Dewa dan sekaligus ibu kandung dari Celestine ..." ucap wanita berambut putih.

"Jadi ini dunia lain ... apa yang terjadi dengan tubuh kami di dunia sebelumnya ...?" ucap Risa.

"Tubuh kalian sudah ditemukan dan akan diistirahatkan di tempat yang layak. Di sini, kami telah membawa jiwa kalian untuk kami hidupkan kembali ... tapi kami tidak bisa menghidupkan kalian di dunia sebelumnya, itu peraturannya ..." ucap Ephielila dengan senyuman manisnya.

"Yah ... kami sejujurnya sangat terkejut ... termasuk Rihao yang masih tidak bisa percaya ini terjadi ..." ucap Risa.

Ephielila tersenyum, "Yah ... aku juga harus memberikan perlindungan serta pengakuan atas terciptanya rumor dan legenda baru ..." ucapnya sambil melirik Celestine dengan tatapan dingin. "Kamu harus tanggung jawab ya, Celes ..." ucapnya dengan nada dingin.

Celestine menggigil ketakutan, "Ba- baik, akan kulakukan ..." ucap Celestine dengan nada menyesal.

"Apa yang terjadi sebenarnya ...?" tanya Risa, sementara Rihao masih melamun.

"Karena kecerobohan Vernie dan Celes, aku harus menerima kenyataan bahwa temanmu ini, yang kini menjadi anak-anak, bukan tanpa alasan ..." ucap Ephielila.

"Maafkan kami ..." ucap Celestine dan Verniestella.

"Huuh ..." keluh Ephielila, "Sebagai gantinya kalian akan ku beri kekuatan untuk bertahan di dunia itu ... kalian pasti akan bertemu pada saat umut 15 tahun ... namun karena ada salah satu diantara kalian itu terlahir karena suatu rumor jadi dia harus menyelesaikan tugasnya terlebih dahulu ..." lanjutnya.

Dead or Alive in Second Life : RETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang