Chapter 29 - Tes Ksatria Suci

2 1 0
                                    

Di sore hari setelah Haruto di panggil oleh sang Ratu di Istana, dia sedang merenung dan nampak syok dengan apa yang terjadi. Dia masih memikirkan apakah dia akan menerima itu atau tidak. Jadi sebenarnya, beberapa jam lalu Haruto bersama Ratu sedang membahas orang yang hampir membunuh Putri Tania. Walaupun itu tidak berhasil, tapi akhirnya Haruto berhasil menangkap mereka ketika hampir kabur.

Setelah itu Haruto berbincang dengan Ratu perihal percobaan pembunuhan itu. Namun, setelah semua usai berbincang bincang, Akhirnya Ratu memutuskan hal yang membuat Rihao terdiam dan Haruto syok berat.

"Haruto, kamu bergabung saja dengan Ksatria pendamping ku ..." ucap Misha dengan santai sambil membaca beberapa dokumen.

Haruto pun sudah pasti terkejut dan syok berat, soalnya dia tidak pernah melakukan hal seberat itu. Kemudian, Haruto memutuskan untuk memikirkan sejenak apa yang telah di minta oleh sang Ratu.

Menjadi ksatria elit kerajaan berarti dia akan berada di tingkat terendah bangsawan sebelum Baron. Namun, jika menjadi ksatria Suci itu berbeda lagi, mengetahui jika Misha von Ascham merupakan pendiri sejak 1000 tahun lebih, atau bisa di bilang Misha adalah Manusia suci yang belum pernah bereinkarnasi sejak saat itu.

Jika menjadi ksatria Suci itu memiliki pangkat di atas jendral ksatria elit, namun di bawah Count. Walaupun di bawah Count, Count sendiri tidak bisa memerintah ksatria suci dan begitupun sebaliknya. 

Oleh sebab itu, Haruto merenung semalaman untuk memutuskan apakah dia akan menerima atau menolaknya. Dan keesokan paginya, dia tidak mengawal Putri, namun dia langsung menuju ke istana untuk menemui Ratu. Dan saat di gerbang, dia langsung menunjukkan surat izin masuk dari Ratu dengan tanda tangan nya.

Haruto pun masuk kedalam, dan di antar langsung ke ruangan Ratu. Kemudian Haruto menyatakan pilihannya, "Mohon maaf, aku harus menolaknya ..." ucap Haruto sambil menunduk di depan Ratu.

Ratu tidak marah dan tidak memaksa, dia bersikap tenang. "Begitu ya, memang terlalu cepat untuk menjadi pendampingku ... kalau begitu, bagaimana dengan Ksatria Suci ...? tentu kamu akan mengikuti tes nya ..." ucap Misha.

Haruto pun terdiam sebentar, "Aku mau tanya sesuatu apakah di izinkan ...?" ucap Haruto, dan Ratu pun mengangguk. Setelah itu, Haruto menanyakan sesuatu, "Kenapa anda ingin sekali saya menjadi ksatria suci ...?" tanya Haruto.

Kemudian, dari luar terdengar langkah kaki yang begitu cepat. Dari langkahnya dia berlari pelan sambil melompat. Akhirnya pintu pun terbuka, dan ternyata yang datang adalah Rihao Nene yang kebetulan main lagi ke Ascham.

"Yo Misha-chan ...!! Aku dateng untuk menemanimu ..." ucapnya dengan ceria, namun dia terkejut melihat Haruto di depan nya. "Eh, Haruto ...!?" kejut Rihao dengan wajah seperti melihat hantu.

"Tak salah lagi ... gerakan itu mirip ketika dia memanggil Ku- ugh aku lupa namanya ... intinya pacarnya ..." gumam Haruto sambil menggaruk-garuk kepala.

["Sayang, saya juga lupa dengan informasi tersebut ..."]

"Tidak ada pilihan lain ..." Haruto menghela napas panjang.

"Jadi, kembali ke pembahasan barusan ..." ucap Ratu sambil menatap Rihao dengan tatapan tajam. Rihao langsung duduk di sofa itu seperti anak sekolah yang ketahuan menyontek. "Pertama, silahkan duduk dulu Haruto ..." ucap Ratu mempersilahkan Haruto duduk.

Haruto duduk dengan kaku dan Ratu mendekat serta duduk di samping Haruto dengan anggun. Dia pun menatap Haruto dengan senyum penuh arti, "Hu... Misha, apakah kamu sudah bosan dengan Arthur sampai mengincar anak-anak ...?" ucap Rihao sambil memancing Misha.

Misha hanya melirik sinis ke arah Rihao, dan Rihao pun ketakutan lalu kembali sibuk dengan teh nya, hampir menumpahkannya ke pakaian. "Ah, panas! Panas!" teriak Rihao sambil mengibas-ngibaskan tangannya.

Dead or Alive in Second Life : RETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang