Malam itu terasa lebih mencekam dari biasanya, dengan kegelapan yang menyelimuti akademi seperti selimut berat. Setelah kejadian siang tadi, Haruto terbenam dalam tidur yang lelap, namun ketenangannya segera terganggu. Ia terbangun dengan terkejut, napasnya memburu, saat merasakan luapan energi sihir yang kuat mendekat.
Jantungnya berdegup kencang, dan ia berusaha mengumpulkan pikirannya. "Apa ini?" pikirnya, segera duduk di tepi tempat tidur. Suara berdesir yang nyaring dan aura menakutkan membuatnya merasa waspada.
["Lapor-"]
{"Sepertinya ada energi sihir yang tidak terkendali ..."} *tau lah ya apa yang terjadi ketika Raphael memotong omongan Ai-san.
"Apa ...!"
Dengan cepat, Haruto mengenakan jubahnya dan melangkah keluar dari kamarnya, berusaha menemukan sumber energi itu. Setiap langkahnya dipenuhi ketegangan, merasakan getaran aneh di udara seolah ada sesuatu yang tidak beres.
"Ini tidak bisa dibiarkan..." gumamnya, suara penuh tekad. Dia harus menemukan apa yang sedang terjadi sebelum terlambat.
Haruto melompat dengan gesit ke atap, mengamati sekeliling dengan seksama. Atap akademi dan asrama terhubung, dan dia memutuskan untuk mencari sumber energi sihir yang mengganggu malam itu dari jalur tersebut. Setelah berjalan cukup lama di atas genting yang licin, ia tiba-tiba mendapati sosok yang tidak asing.
"Mi- Misha-sama...?" gumamnya, bersembunyi di balik genting bangunan dengan mata terbelalak.
["Tidak salah lagi..."]
Haruto merasa bingung dan khawatir. "Kenapa...? Kenapa dia memakai pakaian seperti itu?" pikirnya, bingung dengan penampilan Misha yang tampak berbeda.
{"Suamiku, dia adalah Iblis Behemoth... saya sudah menilainya..."}
"I- Iblis!?" ucap Haruto tak sengaja mengeluarkan suara keras, terkejut oleh pengakuan itu.
Misha menoleh ke belakang, dan insting Haruto membuatnya segera bersembunyi, hatinya berdebar kencang. Setelah dirasa aman, ia melirik kembali ke arah Misha, namun sosoknya kini sudah menghilang. "Kemana perginya...?" gumam Haruto, rasa panik menyelimuti dirinya saat ia menyadari sesuatu.
Tiba-tiba, suara Misha terdengar di belakangnya. "Bocah... kamu memang berbahaya..." ucapnya dengan nada yang menantang.
Haruto menoleh, merasakan campuran ketakutan dan ketertarikan. Misha berdiri di sana, aura mengelilinginya, menandakan kekuatan baru yang kini ia miliki. Ini bukan lagi sosok yang ia kenal, dan dia tahu dia harus segera memahami situasi yang mengancam ini.
Tanpa berpikir panjang, Haruto melancarkan serangan. Dia melompat ke depan dengan cepat, mencoba memukul Misha, tetapi dia bergerak lebih gesit daripada yang diharapkan. Misha melompat ke samping, menghindari serangan itu dengan leluasa, lalu mengeluarkan serangan balik dengan kekuatan yang mengejutkan.
Malam yang mencekam menjadi saksi bisu pertarungan mereka, suara dari serangan yang dihasilkan hanya berupa desiran angin yang memecah kesunyian. Haruto dan Misha bertukar serangan, gerakan mereka cepat dan terampil, namun tetap tenang. Misha menggunakan kecepatan dan kekuatan Behemothnya, setiap serangannya menghantam dengan kekuatan yang mampu mengguncang atap.
Haruto menyadari bahwa serangan frontal tidak akan berhasil. Dia beralih ke strategi yang lebih cerdik. Dengan gesit, dia melangkah mundur, menarik Misha ke dalam jangkauannya. Dalam sekejap, dia berputar, melepaskan tendangan yang ditujukan ke arah lutut Misha. Namun, Misha menyerap serangan itu dengan memiringkan tubuhnya, menggunakan momentum untuk melancarkan serangan balik.
Mereka bergerak dalam gerakan yang harmonis, seperti dua penari di panggung kegelapan, setiap langkah dan serangan mengalir dengan lancar meski dalam situasi yang mengancam. Haruto mengandalkan refleksnya yang tajam, menghindari serangan yang datang dengan melemparkan diri ke samping dan berguling. Saat Misha menyerang, cahaya sihir berkilau di sekelilingnya, menciptakan bayangan menakutkan yang menambah ketegangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dead or Alive in Second Life : RE
FantasiBercerita tentang anak SMA biasa bernama Takumu Hiyoshi yang di reinkarnasikan sebagai World Order yang baru. Demi menjaga tatanan di sana, Takumu menyembunyikan identitasnya dengan Bereinkarnasi kembali menjadi anak dari kepala desa di wilayah Nord...