Setelah pertandingan selesai dan Takumu dinyatakan sebagai pemenang, dia segera berlari menghampiri Kitsune yang dikabarkan pingsan. Namun, saat tiba di arena, dia diberitahu bahwa Kitsune sudah dibawa ke ruang perawatan. Tanpa membuang waktu, Takumu bergegas menuju ruangan itu, hatinya diliputi kecemasan.
Saat dia memasuki ruangan, dia melihat Kitsune terbaring dengan lemah di atas tempat tidur, namun senyum kecil menghiasi wajah Kitsune.
"Sudah kuduga... kamu itu jadi lebih kuat..." ucap Kitsune dengan suara lembut, matanya menatap Takumu penuh rasa bangga.
Takumu tersenyum samar, meskipun hatinya masih dipenuhi rasa bersalah. "Maafkan aku... aku tidak bisa menahan diri ku ...."
Kitsune hanya tertawa pelan. "Jangan bodoh. Aku yang memintamu untuk memberikan yang terbaik, bukan? Lagipula... ini bagian dari ujianmu. Kamu lulus dengan gemilang."
Takumu mengangguk, meskipun masih ada sedikit kekhawatiran di wajahnya. "Kamu akan segera sembuh, kan?"
Kitsune menatap Takumu dengan lembut, lalu berkata dengan nada serius, "Aku akan mengangkatmu sebagai pangeran di negeri ini... bagaimana?"
Takumu terkejut, matanya membelalak. "Pangeran...?" gumamnya, seolah tak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar.
Kitsune tersenyum kecil. "Ya, aku sudah memikirkan ini sejak lama. Kau bukan hanya telah membuktikan kekuatanmu, tapi juga hatimu yang tulus untuk melindungi orang-orang di sekitarmu. Kau pantas menerima kehormatan ini."
Takumu menggeleng pelan, masih kebingungan. "Tetapi, aku bukan putra mu loh ..." ucapnya.
"Yah memang benar, anak angkat tidak bisa menjadi pangeran ... tapi siapa lagi di sini jika bukan kamu ...? kita tinggal buat skenarionya kan ..." ucap Kitsune.
"Oi, kamu sudah sembuh kan ...?" ucap Takumu.
Kitsune tertawa pelan sambil menyender ke bantal di belakangnya, "Yah, ketahuan juga. Aku memang sudah sedikit lebih baik."
Takumu mendekati tempat tidur dan duduk di sampingnya. "Kau benar-benar membuatku khawatir tadi, kau tahu? Tapi... tentang pangeran itu... apa kau yakin? Kita tidak perlu mengada-ada."
Kitsune menatapnya dengan mata serius namun penuh kehangatan. "Takumu, kau mungkin bukan putra kandungku, tapi dalam hati ini, aku telah menganggapmu sebagai keluargaku. Dan kau telah menunjukkan kepemimpinan, kekuatan, dan ketulusan. Rakyat membutuhkan seseorang yang bisa mereka percayai—dan aku melihat itu dalam dirimu."
Takumu menghela napas, masih merasa canggung. "Tapi aku hanya ingin membantu. Aku tidak pernah berpikir tentang menjadi penguasa atau semacamnya."
Kitsune mengangguk, wajahnya penuh pengertian. "Justru itu, Takumu. Orang yang tidak mengejar kekuasaan sering kali adalah yang paling pantas memilikinya. Kau peduli pada orang-orang di sini, dan itulah yang mereka butuhkan. Kita bisa membuat skenario, ya, tapi yang lebih penting, kita membuat masa depan untuk negeri ini."
Takumu tersenyum tipis. "Aku... masih merasa aneh, tapi jika itu bisa membuat negeri ini lebih baik, aku akan melakukannya."
Kitsune menepuk bahu Takumu dengan lembut. "Itulah yang ingin kudengar. Kita akan melakukannya bersama, Takumu."
Kitsune menatap Takumu dengan penuh keyakinan, suaranya lembut namun tegas. "Skill yang akan kuberikan padamu adalah Extra Skill : Kitsune. Ini bukan hanya kekuatan biasa, tetapi sesuatu yang akan menyatu dengan jiwa dan tubuhmu. Dengan skill ini, kau bisa menampilkan kekuatan yang setara dengan kami, keluarga Kitsune. Setidaknya, ini akan menjadi tanda pengakuan bahwa kau adalah bagian dari keluarga ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dead or Alive in Second Life : RE
FantasyBercerita tentang anak SMA biasa bernama Takumu Hiyoshi yang di reinkarnasikan sebagai World Order yang baru. Demi menjaga tatanan di sana, Takumu menyembunyikan identitasnya dengan Bereinkarnasi kembali menjadi anak dari kepala desa di wilayah Nord...