Chapter 15 - Dunia Baru yang Damai

3 1 0
                                    

Di tempat yang gelap gulita, terkadang sebuah pancaran cahaya bersinar di beberapa titik, memberikan harapan di tengah kegelapan. Cahaya itu, dengan gemerlapnya yang lembut, menyinari sekelilingnya, menciptakan bayangan yang menari. Kadang, cahaya tersebut berlarian di sekitar, seolah bermain petak umpet dengan kegelapan, membawa kilasan keindahan dan rasa damai yang singkat namun berarti. 

Setiap kilauan seakan mengingatkan bahwa di balik gelap yang pekat, selalu ada secercah harapan yang akan datang, menerangi dan membawa kehidupan.

"Aku berjanji ..."

Perlahan suara suara lembut terdengar di kepalanya, suara itu bergema seakan menunjukkan kilasan ingatan sebelumnya.

"Aku akan selalu bersama mu, Mei... di hati mu... di ingatan mu... Aku selalu ada..."

Kilasan ingatan itu terus bergema di kepalanya, tak satupun ingatan yang dia lupakan, semuanya terlihat jelas. Tiba tiba, sebuah cahaya menembus wajahnya dan cahaya itu menembus dengan lembut di wajahnya.

["Ambang batas telah tercapai ... Individey &%$&*^ telah mencapai level 1 ..."]

"Aku ... ada dimana ..." ucapnya perlahan namun jelas.

"Apa yang akan terjadi padaku ..." ucapnya lagi.

"Dingin ..."

["Dikonfirmasi; Skill : Cold Resistance Lv1 telah di dapatkan"]

"Sakit ... aku tidak bisa menahan nya ... kepalaku ..."

["Dikonfirmasi; Skill : Pain Resistance Lv1 telah di dapatkan"]

"Di kehidupan ku sebelumya ... aku pernah menyukai seorang gadis ... aku sangat merindukan nya ... dan juga, kemampuan aneh itu ..."

["Dikonfirmasi; Skill : Self Regeneration Lv9, (Wish One = Thought Accelerator Lv3, Parallel Thought Lv2, Analytical Appraisal), Defend Barrier Lv berhasil di dapatkan"]

["Skill : Gluttony Lv3 telah di analisa dan berhasil di tambahkan"]

["Seluruh skill dalam wujud sebelumnya telah di dapatkan kembali ..."]

"Apa itu ..."

"Hei sayangku, lihat ini anak kita ..." ucap seorang wanita dengan samar.

"Namamu Haruto ... itu nama yang bagus ..." ucap seorang pria dengan samar.

"Haruto ...?"

Perlahan kegelapan itu mulai bercahaya, matanya terbuka pada dunia baru yang berbeda dari sebelumnya. Dia terlahir sebagai bayi yang sehat, tubuhnya bagaikan mutiara, lembut dan indah. Tangan kecilnya menggeliat, mencoba meraih dunia baru yang penuh cahaya ini.

"Wah, aku punya adik baru ..." ucap seorang gadis dengan senyuman hangat tergambar di wajahnya. 

Matanya bersinar dengan kebahagiaan saat dia mendekat untuk melihat adik kecilnya. Gadis itu, yang tampak berusia sekitar enam tahun, memiliki rambut panjang yang diikat rapi dengan pita merah. Dia mengenakan gaun tradisional Jepang berwarna cerah yang membuatnya tampak seperti boneka hidup.

Dengan hati-hati, gadis itu menyentuh tangan mungil adiknya, dan seketika jari-jari bayi itu menggenggam erat jarinya, seakan tidak mau melepaskannya. Gelak tawa bayi itu mengisi ruangan, suara ceria yang membuat semua orang di sekitar mereka tersenyum. Gadis itu ikut tertawa, kebahagiaannya terpancar dari seluruh wajahnya. Dia kemudian membungkuk, mencium pipi bayi itu dengan lembut, merasakan kehangatan dan kelembutan kulitnya.

"Ibu, ayah, lihat, dia sangat menggemaskan," katanya sambil menoleh ke arah orang tuanya yang berdiri di dekat tempat tidur, memperhatikan momen hangat itu dengan mata berkaca-kaca.

Dead or Alive in Second Life : RETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang