***
Setelah Kawih Cangreng selesai disenandungkan, ia menangkupkan kedua tangannya dan mengambil posisi adeg-adeg untuk memulai tarian selanjutnya. Wajahnya sendu menunduk, matanya yang tadinya bercahaya kini mulai redup. Dia mendoyongkan tubuhnya ke depan, lalu mengangkat ujung selendang, dan merentang ke depan muka.
Pugur sisi lembur
(Sisi belakang lembur)
Ditinggur ku dadap ngora
(Ditinggalkan oleh seorang pemuda)
Bujang guyur salelembur
(Pesta bujangan lembur)
Kaedanan randa ngora
(Kondisi seorang janda muda)
Ayeuna si anu leunjang
(Sekarang dia telanjang)
Ieunganan
(saya minta maaf)
Mega Malang talang sore
(Mega Malang sore hari)
Ulah usik ulah malik
(Jangan menyelidiki, jangan kembali)
*Kawih Kawungan dinyanyikan dengan kendhang yang ditabuh dengan tempo lambat. Seakan mengisi nyenyat atmosfir yang sakral. Pinggulnya bergoyang, ketika kedua kakinya memutar posisi tubuhnya. Jari lentik Sri mengusap helai selendang hingga ujungnya, dia membuangnya ke sisi pundaknya.
Panggung kecil malam itu dilakukan di halaman kecil rumah bedeng. Tiga buah obor sebagai penerangan ditancapkan di tengah-tengah arena. Sang Penari Cadeau menari mengitarinya, konon katanya wajah perempuan akan tampak lebih cantik, di kala ia berada di depan sinar api.
Keenam penari Cadeau duduk bersimpuh mengitari Sri. Indung Ali berada di depan pemain gamelan, dia sibuk berkomat-kamit dengan bokor berisi bakaran kemenyan. Wulan Asih berada di sisi lain. Dia menunggu untuk menyerahkan sampurnya atau selendangnya kepada Sri.… Artinya ritual penyempurnaan Sri Kemuning sebagai Pengantin Penari Cadeau yang baru, sudah sempurna.
Sri yang sudah dirasuki oleh Dewi Kamboja itu terus membawakan kawih dengan baik. Suara khas Penari Cadeau yang dimilikinya sangat fasih, bernada-nada tinggi atau meluk yang penuh alunan suara rumpaka atau syair yang lebih mirip puisi.
Wulan memperhatikan wajah-wajah penari-penari Cadeau yang lain. Mereka memang sangat patuh dengan tradisi ini, mungkin mereka akan menghabiskan masa mudanya dengan terus menari dan tidur dengan pria-pria yang dianggap raja atas keberkahan tubuh mereka. Kelompok penari ini tidak pernah mendapatkan pengantin Penari Cadeau. Hanya Sri kemuning saja yang mampu, melewati masa ritual yang dijalaninya selama hampir tiga bulan.
Kaki itu melangkah tanpa suara. Ujung tumit itu terangkat, mengikuti tabuhan gendang yang menggetarkan hingga ke rongga dada. Perempuan dengan apok hitam itu mendekatinya perlahan… Wulan meneguk kegugupannya, selama empat tahun dia menyandang status sebagai Penari Cadeau… Dia tidak pernah melihat penari dengan tatapan kosong seperti sorot mata Sri.
"Naha anjeun anu nyuhunkeun panganten pikeun diri anjeun? (Apakah kamu yang meminta pengantin untuk dirimu?)"
Wulan terpaku. Suara Sri terdengar lebih berat… Paras gadis 14 tahun itu berubah. Siluet kemerahan itu tampak temaram menutupi wajah polosnya, ada sosok lain yang mengambil alih tubuh Sri.
"Ya, Abdi nyuhunkeun panganten penari Cadeau (aku yang meminta pengantin penari Cadeau)," jawab Wulan tidak gentar dengan pancaran tajam yang menyala di kedua mata kelam itu.
Sri mengernyih, kilap giginya yang tersusun rapi, tampak lebih menyeramkan. Dia tetap berlenggok mengikuti suara kendhang. Tangan kanannya seakan memegang selendang, dan berputar beberapa kali, duduk dengan posisi deku, duduk di atas tumitnya. Sri mengangkat telunjuknya, memberikan tanda agar pemain kendhang itu berhenti.
"Penari Cadeau nyaéta kageulisan perempuan, sorana geulis, awakna berkah. Aranjeunna dipilih ku putri kalayan mantra cinta. Maranéhanana kudu hormat kakuatan magis jeung kudu ménta berkah maranéhanana, (Penari Cadeau adalah renggana sang perempuan pujaan, suara mereka indah, tubuh mereka adalah keberkahan. Mereka adalah perempuan pilihan dengan memiliki mantera pengasih. Mereka harus menghormati kekuatan magis dan harus mohon restu)."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hikayat Sang Penari
RomanceTerhimpit kemiskinan, kelaparan dan terluntang-lantung di jalanan... Atik memutuskan untuk bergabung sebagai tenaga kerja Rodi, di sebuah perkebunan milik Tuan berdarah Netherlands. Mereka pun harus pindah ke Desa Walangsari dan tinggal di barak pek...