06 : Cinta Tak Harus Terucap Dari Bibir

1.8K 152 17
                                    

"Ini untukmu!" War memberikan ponsel baru yang masih tersimpan dalam kotaknya.

Yang diberikan ponsel malah bingung, "Maksudnya ponsel ini untukku?"

"Iya, layar ponselmu rusakkan. Jadi aku, keng, Krittin dan Thomas patungan beli ini untuk kamu." Jelas War merasa meriang badannya, mungkin karena dia selau begadang mengerjakan tugas dan belajar. Semalam saja dia tidur jam 4 pagi dan jam 6 pagi dia sudah bangun sebab untuk kuliah jurusan hukum dia selalu masuk pagi sementara kuliah untuk jurusan psikologi dia masuk siang.

Mereka lagi sarapan di kamar War, hanya sarapan sederhana. Sereal dengan susu. Maklum, ini sudah akhir bulan jadi mereka harus berhemat sampai kiriman datang.

Yang di beri ponsel mengerjap-ngerjapkan matanya, dia berpikir lalu dia berucap, "Aku sudah beli ponsel baru." Lantas dia mengeluarkan ponsel pemberian Perth dari dalam tas dan meletakkannya diatas meja.

Ponsel yang Perth belikan jauh lebih mahal dari ponsel yang mereka beli untuk Santa. "Anjir, kalau kau sudah beli ponsel kenapa gak bilang?! Terus buat apa ponsel yang kami belikan untukmu?" Rutuk Keng terpaksa dia pakai uang yang dia tabung untuk beli sepatu baru demi bisa ikut patungan beliin Santa ponsel baru.

"Ya jual lagi lah, itu aja kok repot." Sungguh tidak berdosanya Santa bicara seperti itu.

"Bapakmu! Ponsel kalau dijual lagi, harganya jatuh walaupun ini masih baru." Thomas ikut kesal dibuatnya.

War hanya bisa menghela nafas panjang, dia paling malas marah-marah.

"Bangke, dapat uang darimana anda untuk beli ponsel ini? Perasaan uang tabunganmu habis tuk perawatan tubuhmu. Dikirim ama orang tuamu lebih tidak mungkin." Krittin tahu betul betapa disiplinnya orang tua Santa.

"Eh, anda jangan salah! Aku punya tabungan dana darurat ya! Aku tidak seperti kalian, kalau ada duit langsung habis!" Kilah Santa ingin sekali dia bilang, kalau ponsel ini dari pacarnya.

War dan yang lainnya saling melirik, gak percaya mereka kalau Santa punya tabungan dana darurat. Uang jajannya saja paling sedikit diantara mereka. Thomas merangkul pundak Santa, "Santa, kita sudah lama berteman. Sejak SMP, jadi kamu tidak bisa bohongi kami mengenai kamu yang punya dana darurat sebab hidupmu selalu darurat. Sudahlah, mending kamu jujur saja sama kami, tuh ponsel dari hasil sugar mommy mu kan?" Ucap dia sangat yakin kalau Santa menjadi simpanan istri pejabat. Mengingat Santa sering tersenyum dan tertawa sendiri ketika chatting dengan seseorang.

Kenapa mereka bisa berpikir kalau Santa itu jadi simpanan istri pejabat, sebab 4 orang ini sudah menyelidiki Santa. Awalnya mereka pikir Santa pacaran dengan mahasiswi di sini ternyata kesimpulan itu salah, sebab Santa tidak pernah jauh-jauh dari mereka dan dia juga tidak pernah terlihat jalan dengan mahasiswi di campus. Tapi sesekali Santa suka hilang dan itu suka lama.

Dan kini, dengan senang hati menempeleng kepala Thomas. "Matamu aku jadi simpanan sugar mommy! Buruk sekali aku dimata kalian." Omel Santa kesal, tapi dia tidak marah. Sebab dia tahu teman-temannya hanya bercanda.

"Kalau bukan dari sugar mommy, terus darimana kamu dapat uang?" Yang bertanya ini Keng, sumpah dia penasaran.

War kembali menghela nafas, dia tahu Santa tidak akan pernah bicara perihal darimana dia dapat uang. Itu terlihat jelas dari wajahnya. War itu calon dokter kejiwaan, jadi wajar dia bisa membaca seseorang dari wajahnya. "Sudahlah, jangan dipaksa Santa cerita. Walaupun kita berteman tapi bukan berarti semua hal harus kita bagi!" Ucap War bijaksana. Jika War sudah bicara begitu, yang lainnya terpaksa diam dan setuju.

Sementara di sini, Sammy heboh dan berlari cepat menghampiri Anan yang baru mendaratkan pantatnya di kursi.

"Lihat, pagi kemarin aku posting foto kamu di akun instagramku, ternyata banyak yang like dan banyak yang bertanya tentang kamu." Cerita dia semangat. Selama ini Anan tidak pernah upload apapun di akun sosmednya, dia buat itu juga bukan karena dia ingin, tapi hanya ikut-ikutan dengan teman-temannya. Setelah dia buat, lalu dia biarkan begitu saja tanpa pernah dia buka lagi.

The Abyss : PerthSanta - The EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang