21 : Merajuknya Jangan Lama-Lama

2K 203 65
                                    

Jangan dibaca aja ya guys, tolong tinggalkan jejaknya. Apalagi sampai jadi silent reader. Pelit amat, tinggal klik ikon bintang aja gak akan memakan waktu selama satu menit.

Terima kasih🙏

❄️❄️❄️💦💦💦❄️❄️❄️

Santa kembali ke asrama, dia menangis semalaman mendapati kenyataan bahwa feelingnya benar. Awalnya dia pikir dia akan tetap kuat dan tegar setelah mengetahui fakta bahwa pujaan hati kekasihnya itu Anan. Kejadian kemarin siang membuat argumen nya kuat dan tidak terbantahkan. Perth tidak akan menjaga Anan sebaik itu jika dia tidak mencintai Anan.

Selain itu, dia benci mengetahui fakta bahwa Anan dan Perth tidur satu ranjang. Mungkin karena dia Alpha, makanya dia sangat posesif.

Bahkan hari ini Santa tidak masuk kuliah, dan mengabaikan semua panggilan dan pesan dari teman-temannya dan juga Perth. Dia memang butuh waktu tuk menata hatinya agar kembali seperti semula.

Di saat matahari sudah sepenggal hari, Santa mendengar suara pintu unit asrama nya di ketuk. "Santa, apa kamu di dalam?" Itu suara Perth yang memanggilnya. Tapi dia diam dan tak peduli. Lagipula pintu asramanya tidak dia kunci jadi Perth bisa masuk.

Sekarang dia mendengar suara pintu terbuka dan langkah kaki yang berjalan mendekat.

Santa segera membalikkan badan memunggungi Perth yang datang menghampiriku.

"Kamu masih kesal?"

"Marah, bukan kesal. Aku marah, kak." Jawab dia cepat dengan nada tidak bersahabat masih membelakangi Perth.

Langkah kaki Perth kian mendekat, setelahnya dia merasakan pergerakan di kasurnya. Perth duduk di tepi kasur lalu mengelus lembut kepala Santa.

"Padahal kakak sudah janji akan mengurangi skinship kakak dengan teman-teman kakak, tapi kemarin apa? Kakak malah tidur satu ranjang dengan dia di saat dia lagi heat, mana dia gak pakai baju. Gimana gak kemana-mana pikiranku jika kakak begitu. Aku tuh cinta sama kakak, makanya siapapun yang dekat dengan kakak, aku tidak suka dan aku cemburu." Saat ini tidak ada alasan bagi Santa untuk tidak marah pada Perth

Perth mengerti dengan kecemburuan Santa dan juga dengan kemarahan. "Santa, lihat kakak! Gak baik bicara membelakangi lawan bicara." Bujuknya dibalas cepat oleh Santa. "Gak mau!" Dia menepis tangan Perth yang tadi mengusap kepalanya.

"Baiklah, kalau begitu dengarkan aku bicara." Dia menjeda ucapannya. "Aku menyukai Anan. Ya, orang yang aku sukai selama ini itu Anan. Aku tertarik pada sahabatku tapi dianya tidak." Jujur Perth dia pikir dia harus mengatakan yang sebenarnya pada Santa mengingat mereka sepasang kekasih.

"Jujur, sampai sekarang aku masih menyukainya. Bohong jika aku berkata aku tidak menginginkannya. Tapi... walaupun begitu, aku tidak pernah melakukan skinship lebih dari sekedar pelukan. Aku juga tidak segila itu terlebih aku sudah punya kamu."

Santa mendengarkan baik-baik perkataan Perth walaupun posisi tubuhnya tidak berubah. "Maaf, jika sampai sekarang aku belum bisa mencintaimu." Ungkap Perth dengan suara lantang, butuh lama bagi tuk dia menyukai seseorang dan butuh waktu lama juga bagi dia tuk melupakan seseorang.

Santa mengeraskan rahangnya dan memejamkan matanya tuk menenangkan gejolak anarah di hatinya, kesal dia dengan sikap Perth.

Diamnya Santa membuat Perth berpikir macam-macam, "Jika kamu lelah dengan hubungan ini, kita bisa mengakhirinya." Perth sengaja bicara seperti ini supaya Santa melihatnya. Dia sudah sayang dengan Santa jadi mana mungkin dia mau putus, hanya saja dia belum sadar dengan perasaannya. Mungkin karena dia sering bertemu dengan Anan, makanya dia masih menganggap dirinya masih mencintai Anan.

The Abyss : PerthSanta - The EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang