The Abyss : PerthSanta - The End

14 : Ada Hati Yang Harus Dijaga

Jangan dibaca aja ya guys, tolong tinggalkan jejaknya. Apalagi sampai jadi silent reader. Pelit amat, tinggal klik ikon bintang aja gak akan memakan waktu selama satu menit.

Terima kasih🙏

❄️❄️❄️💦💦💦❄️❄️❄️

Santa sangat senang main air sungai, dia berenang kian kemari seperti ikan. Bukit dengan hitam rimbun dan sungai di sekitarnya sudah menjadi hak milik keluarga Shukhumpantanasan. Makanya keasrian hutan dan sungai di sini sangat di jaga, sebab Pin sangat suka menghabiskan waktunya di sini. Katanya tenang dan tidak berisik. Di sekitar sungai ada taman bahkan gazebo tuk tempat bersantai. Bahkan ada bagian sungai yang dikhususkan untuk ternak ikan Koi. Bukan untuk dijual, hanya untuk hiasan sungai serta tuk si kembar pancing jika mereka bosan dan tidak ada kerjaan.

Pohon yang di tanam di bukit ini sudah diatur sedemikian rupa dan ada beberapa pohon yang dijadikan sebagai rumah pohon seperti di negeri dongeng. Tempat ini benar-benar dibuat untuk liburan dan bersenang-senang.

Air sungai bening dingin dan segar tak jadi masalah bagi Santa tuk berenang ke sana kemari. Sementara Perth hanya duduk di kursi gazebo memperhatikan Santa bermain air.

Dulu Perth sering main ke sini bersama kembarannya. Karena Pin tidak bisa melihat, lantas Perth selalu mendampinginya berenang, memancing bahkan menjelajahi hutan bukit ini. Melihat Santa riang gembira main air membuat Perth teringat dengan kembarannya, dia rindu namun di satu sisi dia selalu merasa bersalah ketika melihat kembarannya. Sebab karena dirinyalah mata kembarannya menjadi buta. Untuk melindungi nya.

Dia menerima Santa pun karena kembarannya. Andaikan bukan karena kembarannya, dia tidak mungkin menerima Santa dan tetap menanti Anan tuk melihat dia dalam artian yang lebih dari sekedar teman.

"Adek tidak punya tujuan apa pun. Adek hanya ingin mengalir seperti sungai ke lautan lalu menyatu dengan alam." Ucap Pin kala itu di saat mereka mancing. Sepuluh tahun usia keduanya. Semenjak Pin tidak bisa melihat, Pin mengubur semua mimpinya dan menerima keadaannya dengan lapang dada.

Sakit.
Tentu.
Siapa yang tidak terluka dan terpuruk menjadi buta. Apalagi Pin sudah merancang semua rencana tuk meraih mimpi dan inginnya.

Pin bahkan merelakan perjodohannya berakhir dengan putra mahkota negeri Saturnus. Tidak mungkin pendamping raja itu seorang yang buta. Sekalipun dia omega dominan dan berasal dari keluarga kuno, tetap saja dia buta. Karena fungsi ratu tak hanya melahirkan keturunan tapi lebih besar dari itu. Ada amanat negara yang harus dia emban.

Walaupun sang putra mahkota bersikeras mempertahankan perjodohan tersebut dan hanya menginginkan Pin sebagai pendamping hidupnya. Namun para petinggi negara dan bangsawan tidak setuju, mereka protes dan menginginkan perjodohan itu berakhir.

"Kak!" Panggil Santa lagi pada Perth yang melamun mengingat masa lalu. Ini sudah ketiga kalinya Santa memanggil Perth. Karena tak jua di gubris, akhirnya Santa naik ke permukaan dan berjalan mendekati Perth. "Kak..." Kali ini dia sudah berdiri di hadapan Perth, dia bahkan menyentuh lengan Perth. Dan sentuhan itu membuat lamunan Perth buyar. "Iya sayang." Sahut Perth sukses membuat pipi Santa merona. Auto meleyot Santa jika dia dipanggil sayang oleh Perth. Lantas Santa membuang muka, dia tidak ingin Perth melihat pipinya yang memerah.

Perth terkekeh, dia raih pinggang Santa lalu dia dudukkan Santa di pahanya. Tindakannya malah membuat Santa semakin salah tingkah.

"Celanaku basah kak." Cicit Santa tidak bisa beranjak dari paha Perth sebab rangkulan tangan Perth pada pinggangnya cukup erat.

"Gak apa-apa." Perth menggantungkan dagunya pada pundak Santa di saat tangan kanannya bergerak tuk menggenggam jemari tangan kanan Santa.

"Tapi aku berat kak... aku duduk sendiri saja ya kak." Ucap Santa lagi dengan bulu kuduk yang meremang, deru nafas Perth yang menerpa kulitnya membuat dia meremang panas. Dia pria normal, jadi wajar jika dia bergairah di peluk begini oleh kekasihnya.