"Makanya jangan begadang, sudah berapa kali aku bilang, jangan begadang. Kamu sih susah dibilangin! Lebih susah ngomong sama kamu ketimbang sama cewek." Omel Krittin sambil memberikan War obat.
"Cerewet ah, kek emak-emak kompleks." Gerutu War sudah agak mendingan.
"Gimana aku gak cerewet, kamu kalau sakit itu manjanya bukan main, kek anak-anak. Ini untung aja anak-anak lain pada gak sibuk, jadi aku dan mereka bisa gantian jagain kamu. Lain kali, kalau kamu begadang lagi, kau aku lempar keluar kamar!" Dia terus mengomel namun tangannya tetap dengan telaten menyuapi War minum obat.
War tidak membalas, dia lebih memilih lalu kembali berbaring. Kata dokter, dia harus banyak istirahat jika mau cepat sembuh.
"Ya udah, tidur sana!"
"Kamu gak akan kemana-mana kan?"
Tuhkan, baru saja pantat Krittin beranjak dari kursi, War sudah merengek seperti anak kecil."Gak, aku gak kemana-mana. Cuman ke meja belajar. Bikin tugas, habis itu main game."
War mengangguk ringan, lantas dia mulai memejamkan matanya.
Terdengar suara pintu terbuka, itu Mint yang datang. Dia mau menjenguk War.
"Dia baru tidur, nanti aja kamu datang." Jelas Krittin tidak ingin Mint menganggu istirahat War. Kesal dia, karena tuh wanita main masuk saja tanpa mengetuk pintu. Khawatir, ya khawatir! Tapi etika tetap di bawa. Bagaimana jika pemilik kamar lagi telanjang? Kan wow jadinya. Kalau yang masuk itu cowok, maka oke-oke saja tapi kalau yang masuk itu cewek? Gak mungkin tuh cewek dibanting.
"Yang lain pada kemana?" Mint meletakkan sekilo buah mangga dan sekilo buah apel di meja.
"Keng dan Thomas masih belum pulang dari kegiatan club basket, sementara Santa dia les dance."
"Apa-apaan mereka itu, dah tahu temannya sakit tapi masih saja sibuk dengan urusan masing-masing? Memangnya mereka bisa mati jika sehari gak ikut kegiatan club basket dan menari. Gak setia kawan banget sih mereka." Oceh Mint langsung membuat emosi Krittin tersulut.
"Kau sebelum bacot mending cek dulu kronologi yang telah terjadi? Kau pikir siapa yang jaga War dari pagi sampai siang? Itu Keng dan senior Anan, dua orang itu bahkan rela minta izin kuliah ma dosennya. Terus yang bawa War ke uks dan pulang itu siapa kau pikir? Itu Thomas! Dan Santa yang beliin War obat serta vitamin. Karena aku gak ada kegiatan setelah kuliah, makanya aku yang jaga War sekarang!" Uang mereka sudah habis buat patungan beli ponsel, makanya untuk dana tak terduga ini, Santa yang bayar. "Dan sekarang kau datang sok jadi pahlawan ke sorean? Hanya bawa buah 2 kilo, kau sudah merasa hebat. Kau cek itu di kulkas, sudah ada banyak buah dan bahan masak di sana! Itu senior Anan yang beliin!" Tambah Krittin tidak ada bedanya bagi dia antara cowok dan cewek, dimatanya semuanya sama. Manusia.
"Kau kenapa? Lagi pms? Marah-marah gak jelas."
"Pala kau gak jelas! Apa kau tidak sadar dengan kata-kata kau tadi? Kau bicara seolah teman-temanku manusia brengsek yang tidak setia kawan. Kau boleh menjelek-jelekkan aku, tapi jangan temanku!"
"Kapan aku menjelek-jelekkan mereka?" Bantah Mint tidak terima dengan hal Krittin tuduhkan.
"Sudahlah, mending kau pergi sana! Bawa lagi buah yang kau beli! Kami tidak butuh!" Akhirnya Krittin mengusir Mint.
"Krittin! Jangan kasar sama Mint!" Pertengkaran mereka membuat War bangun, sebenarnya tadi dia belum tidur, cuman matanya yang terpejam. Mint itu sudah lama berteman dengan War, dari SD. Tetangga juga. Dulu, sebelum War berteman dengan Krittin dan kawan-kawan, War sering pergi main dengan Mint. Namun begitu SMA, mereka beda sekolah, War masuk sekolah elit yang hanya dimasuki oleh orang-orang pintar, sementara Mint masuk ke sekolah umum biasa sebab Mint tidak lulus ujian masuk sekolah elit.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Abyss : PerthSanta - The End
FanfictionPerth Tanapon X Santa Pongsapak : Enigma X Alpha ⏩Ghostship Area☠️ ⏩Area dewasa 🔞🔞🔞 ⏩️ABO's Story ⏩MPreg Area ☠️ ⏩Typo dan kata yang hilang bertebaran 🙏 Finish : 25 Oktober 2024