Sebelum acara nonton di mulai, mereka masak mie dulu, sementara yang lain mengatur tempat nonton supaya semuanya kebagian posisi enak dan jelas menatap layar. Santa dan Krittin mengatur letak cemilan, mereka juga belu es krim dan juga buah di samping beli mie, telur, kacang, popcorn, minuman, ayam goreng dan pizza. Bahkan mereka membeli stok mie dalam jumlah banyak supaya besok-besoknya mereka bisa bikin lagi.
"Kamu haus?" Yang bertanya itu Thomas pada Pin yang beranjak dari tempat duduknya.
Pin mengangguk ringan.
"Kalau begitu sini aku bantu."
"Gak apa-apa, aku bisa kok. Ada kak Anan juga di dapur." Tolak Pin pada Thomas yang berjalan menghampirinya.
Anan dan Sammy ikut membantu War dan Mint masak. Soalnya setahu Sammy Mint itu gak bisa masak, sama seperti Anan. Tapi setidaknya Anan ahli dalam hal memotong buah dan sayur.
"Tapi di dapur ada Mint, nanti dia jahatin kamu lagi!" Thomas tidak ingin Pin dikata-katain lagi oleh Mint.
Pin berpikir, lalu dia mengangguk ringan. Setelahnya Thomas berkata, "Maaf ya," Dia meraih tangan Pin, dia ingin membimbing Pin ke dapur.
"Gak perlu, aku bisa sendiri," Tolak Pin canggung sambil melepas genggaman tangan Thomas. "Aku hanya gak bisa lihat, bukan lumpuh."
"Iya, aku tahu cantik. Tapi di dapur ada Mint, nanti dia..." Belum selesai Thomas bicara, Pin meraih lengan Thomas lalu dia lepaskan lagi saat dia rasakan ada perban.
"Ma—maaf, sakit ya?"
"Dikit," Jawab Thomas sembari menyelipkan jemari tangannya dengan jemari tangan Pin yang ramping. Setelahnya dia dan Pin berjalan berdampingan ke dapur membuat Krittin menyenggol lengan Santa.
"Apa?" Tanya Santa sembari menatap Krittin.
"Itu, Keknya Thomas tertarik deh sama Pin." Tunjuk dia lalu Santa mengikuti arah mata Krittin.
"Wajarkan, dia kan Omega dominan. Bukannya kamu dan Keng juga tertarik dengan Pin untuk hal seksual. Bahkan abang Benz juga menatap Pin dengan penuh minat. Hanya War seorang yang memandanginya dengan penuh kebencian lantaran karena dia omega walaupun di satu sisi dia juga tertarik pada Pin tuk dia kawini." Santa menyadari semua Alpha di rumah ini memandangi Pin dengan lapar walaupun mereka sudah berusaha mengontrol sisi liar mereka.
Krittin tidak membantah, karena itu semua benar adanya. Sementara Pin dan Thomas sudah sampai di dapur.
"Duduk di sini, aku ambilin air minumnya." Thomas mendudukkan Pin di kursi, tepat di hadapan Anan yang lagi memotong buah. Sementara Sammy dan Monnat buat minuman.
"Adek boleh minta potongan buah semangkanya kak?"
Anan tersenyum, "Kalau begitu mana tangannya?"
Setelahnya Pin merasakan piring kecil berisi potongan buah di tangannya. "Terima kasih kak."
"Kasih kembali sayang..." Balas Anan membuat Pin terkekeh. Hanya sebentar dia tertawa sebab indera penciumannya mencium aroma lain, auto menoleh dia kearah Mint yang lagi menata mie goreng itu ke mangkuk masing-masing. Jika Mint masak mie goreng, maka War memasak mie kuah.
Tep.
"Ini minumnya Pin." Ucap Thomas membuat Pin menoleh ke sumber suara."Terima kasih." Ucap dia lalu mengambil air mineral yang sudah Thomas buka tutup botolnya.
"Sama-sama." Balas Thomas masih berdiri di sebelah Pin, lalu dia menarik kursi dan mendudukkan dirinya di sebelah dan kini dia memandanginya. Dan semua hal itu tidak luput dari perhatian Anan, mengulum senyum Anan dibuatnya. Sedangkan War, malah memperhatikan Anan, terlebih semenjak kedatangan Pin ke dapur.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Abyss : PerthSanta - The End
FanficPerth Tanapon X Santa Pongsapak : Enigma X Alpha ⏩Ghostship Area☠️ ⏩Area dewasa 🔞🔞🔞 ⏩️ABO's Story ⏩MPreg Area ☠️ ⏩Typo dan kata yang hilang bertebaran 🙏 Finish : 25 Oktober 2024