63 : In The Night

1.3K 229 27
                                    


Jangan dibaca aja, tolong tinggalkan jejaknya. Apalagi sampai jadi silent reader. Pelit amat, tinggal klik ikon bintang aja gak akan memakan waktu selama satu menit.

Terima kasih🙏

🍁🍁🍁🍂🍂🍂🍁🍁🍁

Hari ini Jimmy diminta datang menemui Mew.

"Aku dengar ujian semestermu sudah selesai, gimana? Apakah itu sulit?"

"Tidak begitu sulit karena aku belajar." Jawab Jimmy sopan menatap langsung manik gelap Mew.

Mew manggut-manggut, putra keduanya ini memang jarang pulang. Dia lebih memilih tinggal di luar istana karena istana terlalu berisik.

"Daddy, apakah itu benar?" Tanya dia pada Mew yang ingin bertanya.

"Apa yang benar, kalau kamu bertanya itu yang jelas."

"Apakah benar abang menikah dengan putra Kanghan? Yang menyebabkan keadaan mama kurang baik? Apa abang tidak tahu kalau hubungan kita dengan keluarga Shukhumpantanasan buruk?" Jimmy hanya mau tahu kenapa harus dengan putra Kanghan Meen menikah, kenapa tidak dengan yang lain? Bukankah di dunia ini ada banyak omega?

"Jimmy, apa kamu menginginkan posisi putra mahkota?" Inilah kesimpulan Mew berdasarkan sikap dan pertanyaan Jimmy tadi. Jika memang Jimmy tidak menginginkan kursi putra mahkota, maka dia akan mengambil sikap sehingga orang-orang yang menginginkan dia menjadi putra mahkota segera diam.

"Tidak." Jawab dia lantang tanpa keraguan. Dia paling lihai mengatur mimik wajah.

"Benarkah?" Namun Mew tidak percaya, harus ada buktinya supaya dia percaya.

"Benar, abang lebih pantas menjadi raja negeri ini ketimbang aku. Walaupun orang-orang bilang abang impoten, namun dari segi kecakapan, intelektual dan ketegasan, abang jauh dariku." Jelas Jimmy tak Mew temukan ketulusan pada manik gelap Jimmy. Bukan salah Jimmy juga jika dia begitu, Mew mengerti.

"Jujurlah, aku tidak akan marah apalagi membencimu." Titah Mew tegas dengan sorot mata yang dingin.

"Aku sudah bicara jujur daddy."

Mew menghela nafas panjang, "Nak, jangan pernah membenci abangmu. Dia tidak bersalah, jika kamu ingin membenci seseorang, maka akulah yang pantas tuk menerima kebencianmu."

Jimmy tahu, tapi setiap kali dia melihat Meen, rasa sakit di dadanya tak bisa dia abaikan begitu saja. "Jadi, apa tujuan daddy memanggilku?" Dia mengalihkan pembicaraan.

Terjadi keheningan sejenak. "Besok, abangmu pulang bersama pasangannya. Daddy harap, kamu datang tuk menyambut kedatangan pasangan abangmu. Karena Kedepannya... dia yang akan menjadi ratu di negeri ini." Mew tidak akan menentang rencana Mew tuk menjadikan Pin sebagai ratu di negeri ini. Justru bagus mengingat latar belakang Pin sangat menjanjikan.

"Bukankah dia buta dad? Daddy yakin tuk menjadikan dia ratu di negeri ini? Apa kata rakyat nanti? Negara lain pasti mengolok-olok negara kita jika ratu negeri ini orang buta."

Mew tersenyum miring. "Penolakanmu ini karena dia berasal dari keluarga Shukhumpantanasan kan? Atau murni karena kamu mencemaskan kesejahteraan negeri ini?" Dia meragukan niat baik Jimmy.

"Murni karena aku mencemaskan kesejahteraan negeri ini."

"Baiklah, kalau begitu... pelajari lah tentang keluarga Shukhumpantanasan. Kenapa mereka menjadi keluarga kuno tertua? Kenapa aliansi pahlawan melakukan perjanjian damai dengan keluarga Shukhumpantanasan? Kenapa Kanghan melenyapkan keluarga Shukhumpantanasan terdahulu dan kenapa negara lain harus membentuk perserikatan distrik 13 tuk mengimbangi kekuatan keluarga Shukhumpantanasan? Semua ada sebabnya Jimmy."

The Abyss : PerthSanta - The EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang