65 : Tetaplah Seperti Ini

1.2K 200 39
                                    


Jangan dibaca aja, tolong tinggalkan jejaknya. Apalagi sampai jadi silent reader. Pelit amat, tinggal klik ikon bintang aja gak akan memakan waktu selama satu menit.

Terima kasih🙏

💦💦💦🐳🐳🐳💦💦💦

Esok paginya...

Santa keluar dari kamar mandi, dengan perasaan malu-malu. Dia bahkan tak berani menatap prianya yang sejak tadi menantinya keluar dari kamar mandi.

Perth menepuk pahanya, dia ingin kekasihnya duduk di sana dengan posisi saling berhadapan-hadapan, seperti biasa. Siapa sangka,!itu menjadi posisi favoritnya jika bersama kekasihnya.

Santa memahami apa mau kekasihnya. Berjalan lurus, menghampiri Perth.

"Sempurna! Kamu memang cantik, Sayang. Wajar, jika sekarang aku menjadi tergila-gila kepadamu," Bisik Perth di telinga Santa yang sudah duduk diatas pahanya.

Hembusan napas Perth sangat terasa. Membuat tubuh Santa berdesir. Tak pernah terpikir olehnya, kalau Perth akan memuji dia segitunya, dia jadi salah tingkah.

Menolak pun dia tak bisa, dia hanya bisa pasrah. Saat tangan Perth menjamah setiap lekuk tubuhnya. Itu sentuhan yang penuh cinta, bukan sekedar pelampiasan nafsu semata. Cintanya kepada pria di pangkuannya semakin besar setiap harinya.

Menyadari ada orang yang berjalan menuju kamarnya, "Ayo, kita makan, sepertinya yang lain sudah menunggu di bawah!" Ajak Perth menghentikan sentuhan tangan dan bibirnya pada tubuh kekasihnya.

Santa mengangguk lalu merona saat Perth meraih tangan Santa dan mencium punggung tangannya. Lantas Santa membalasnya dengan senyuman termanisnya. Keduanya hanya ingin menyenangkan hati masing-masing

Klik'
Thomas membuka pintu kamar, "Aku pikir kalian masih tidur." Ujar Thomas datang ke sini tuk membangunkan mereka. Dua orang itu hanya tersenyum dengan tangan yang saling bertautan. Sebenarnya Santa malu, namun prianya tidak ingin melepaskan genggaman tangannya. Mereka berjalan berbimbingan tangan menuju meja makan.

"Ini hari terakhir kalian di sini, iyakan?" Perth hanya memastikan kalau 30 hari sudah berakhir.

Thomas mengangguk, "Mungkin ini akan menjadi sarapan bersama kita, senior. Apa senior tidak berniat memberikan kami kenangan indah sebelum kami kembali tinggal di asrama?"

"Aku dan yang lainnya memberikan kalian nilai 100 untuk pelayanan kalian selama 30 hari ini."

"Terima kasih senior." Balas Thomas senang sementara Santa hanya menjadi pendengar yang baik diantara mereka berdua. Dia memang kalem jika ada kekasihnya.

Kini ketiganya sudah berada di meja makan. Aneka makanan sudah tersusun rapi. Yang lainnya juga sudah pada datang, termasuk Mint yang kini bercengkrama dengan Tontawan. Namun begitu Anan datang, Tontawan langsung membuang muka. Semenjak kejadian itu, Tontawan jadi tidak berani menatap Anan secara langsung. Dia merasa bersalah karena telah membantu Tita tuk membuat Anan mabuk dan terangsang.

"Kenapa kamu duduk di sana, duduklah di sebelahku?" Titah Perth pada Anan yang memilih duduk di sebelah Freen.

"Karena kamu bukan Pin." Lugas dia mengabaikan War yang memandanginya dengan sendu. War lebuh pendiam semenjak dia mengetahui kebohongan Mint.

"Bangke!" Umpat Perth tidak tersinggung, dia mengerti dengan Anan yang besar perbedaan perlakuannya dia dengan Pin. Pin sudah memberitahu kalau itu salah satu metode pengobatan yang sedang Anan jalani.

Anan ingin sembuh dari penyakitnya, sehingga dia bisa keluar dari dunia yang dia ciptakan.

Setelah berdoa yang dipimpin oleh Perth, kini mereka mulai menyantap makanan.

The Abyss : PerthSanta - The EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang