Jangan lupa follow, Vote dan komentarnya☺️
Soalnya yang bikin gua malas update itu yang baca banyak tapi Vote dan komentarnya dikit. Kalau Vote dan komentarnya juga dikit, sampai jumpa lama juga tuk fanfiction ini walaupun ini fanfiction dah mau tamat. Apalagi gua udah ada rencana buat fanfiction OhmPerth dan mau namatin FF Angel Baby... Auto OTW gua ke sana😊
Happy reading💙
❄️❄️❄️💙💙💙❄️❄️❄️
Malam kian larut, udara terasa dingin. Anan tengah merenung sambil membaca buku di dekat kolam renang seorang diri. Sesekali dia berpikir harus bagaimana agar dia bisa menghilangkan perasaannya tersebut.
"Kak Anan..."
Panggilan itu membuat Anan menutup bukunya dan menoleh ke sumber suara. "War..." Sahut dia sedikit terkejut dengan kedatangan pria Alpha itu. Dia pikir War sudah tidak menginap di sini lagi, nyatanya masih.
Pria Alpha itu tersenyum melangkah mendekati dirinya. "Tadi siang aku dengar, kakak datang ke kampus, lalu diburu oleh beberapa orang yang menyukai kakak. Gimana, apa kakak baik-baik saja. Ada yang luka gak?" Tanya dia khawatir.
Anan tersenyum masam. "Tidak ada, aku baik-Baik saja. Mereka memang menyerbuku tuk menanyakan kabarku serta memberiku beberapa kado tuk menyemangatiku." Terang Anan berpikir, dia rasa tak perlu juga dia menjabarkan sedetail itu kepada War.
"Kakak sekarang berubah ya. Banyak diamnya... penampilan kakak juga berbeda dari biasanya. Akhir-akhir ini kakak suka memakai pakaian yang oversize." Ucap dia setelah memperhatikan penampilan Anan dengan seksama. Dan atensinya tak pernah beranjak dari perut Anan yang sudah mulai membuncit. Belum begitu besar, tapi tetap saja terlihat.
"Oh ya?" Sampai sekarang hanya orang terdekat Anan yang tahu perihal kehamilannnya.
"Heem..." War memandang ke arah langit malam sebelum kembali pada wajah omega tampan itu. "Besok, pergi main yuk kak. Sudah lama kan kita tidak makan bersama." Dia mencoba peruntungannya, semoga saja Anan mau.
"Aku tidak bisa, maaf. Besok aku harus ke rumah sakit dan juga menjalani terapi tuk penyakitku."
War mengerutkan keningnya. Biasanya Omega tampan itu paling antusias jika diajak keluar tapi kali ini justru menolak. Dia merasa ada yang aneh. "Kakak belum memaafkanku ya?" Dia tidak percaya Anan sakit, sedikit banyaknya dia sudah menyelidiki Anan.
"Enggak kok, karena aku yang salah. Maaf ya... aku telah jahat sama kamu." Anan pikir, ini momen yang tepat tuk minta maaf kepada War yang telah dia jadikan sebagai pujaan hati palsu.
"Salah apa?" Seingat War, dia yang harusnya minta maaf. Sebab dia telah memperlakukan Anan dengan buruk.
"Aku banyak merepotkan kamu selama ini, dan juga... aku tak pernah menyukaimu." Jujur Anan lalu dia memperhatikan wajah War yang terlihat masih bingung, kaget dan juga tidak percaya. "Selama ini aku tak pernah menyukaimu, kamu hanya tuk kujadikan pelarian dari cintaku yang menyedihkan." Anan menghela nafas, lalu dia menatap langit malam yang gelap tanpa bintang dan juga bulan.
"Aku menyukai Pin, sangat. Tetapi tidak mungkin bagi kami tuk bersatu. Sehingga aku mencoba melupakannya dengan cara mencari pelarian. Awalnya aku ingin menjadikan Perth sebagai pelarian ku, tapi... aku tidak mau menyakiti segala hal yang berhubungan dengan Pin. Hingga hari itu, awal pertemuan kita, aku melihatmu. Kamu yang juga berasal dari keluarga kuno menjadi kandidat terbaik tuk menggantikan Pin di hatiku. Aku lakukan segala cara tuk menyukaimu. Sehingga seiring berjalannya waktu, aku tak bisa lagi membedakan mana nyata dan palsu. Sering kali aku lupa dan menganggap Perth itu sebagai Pin. Di satu sisi, pikiranku yang telah menciptakan ruang palsu tuk dirimu terus bersikukuh tuk mempertahankan mu. Seolah-olah mereka ingin aku sadar dan mencintaimu seutuhnya. Aku terima dan aku terus mencoba tuk menyukaimu. Namun... sikapmu yang buruk serta rasa percaya mu yang tak ada sedikitpun untukku, membuatku menyerah. Terlebih orang yang aku cintai kembali dan sangat mendukung hubunganku dengan Duke Gulf Kanawut." Cerita Anan panjang lebar, lantas dia kembali memandangi War yang sedari tadi mendengarkan curahan hati kejujurannya. Dia tatap pria Alpha itu dengan sendu, tersirat arti penyesalan dan permintaan maaf teramat besar untuk War. "War... aku minta maaf. Sungguh, kamu tidak perlu merasa bersalah denganku karena disini, akilah yang telah berbuat salah kepadamu." Tulus dia tak peduli apakah War bersedia memberi ruang maaf atau tidak. Dia hanya ingin minta maaf, sisanya dia tidak peduli.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Abyss : PerthSanta - The End
FanficPerth Tanapon X Santa Pongsapak : Enigma X Alpha ⏩Ghostship Area☠️ ⏩Area dewasa 🔞🔞🔞 ⏩️ABO's Story ⏩MPreg Area ☠️ ⏩Typo dan kata yang hilang bertebaran 🙏 Finish : 25 Oktober 2024