Jangan dibaca aja, tolong tinggalkan jejaknya. Apalagi sampai jadi silent reader. Pelit amat, tinggal klik ikon bintang aja gak akan memakan waktu selama satu menit.
Vote tembus 100 = Besok update lagi.
Vote kurang dari 100 = Sampai jumpa lama untuk fanfiction ini.Terima kasih🙏
❄️❄️❄️💦💦💦❄️❄️❄️
"Kok kamu bisa bareng sama senior?" Setahu Santa, Thomas pergi ke minimarket bersama Krittin dan Keng tadi. Jalan kaki tapi.
"Kami ketemu di jalan tadi, terus dia tumpangi." Jelas Thomas apa adanya, dia sedang menyeduh masak mie instan, lagi pengen walaupun dia sudah makan tadi.
"Ternyata senior Perth itu asyik loh orangnya walaupun dia hemat kata dan terkesan dingin." Ucap Thomas sudah mulai dekat dengan Perth.
"Iyakan, aku aja nyaman sama dia..." Tambah Santa semangat, dia senang sahabatnya mulai dekat dengan kekasihnya. Selagi ngobrol asyik, ponsel Santa berdering. Itu Perth yang nelpon, segera dia angkat.
"Yank, kamu dimana?" Tanya dia seraya mengusap rambutnya yang basah. Tubuh area bawahnya hanya ditutupi dengan kain handuk putih. Dia baru selesai mandi, soalnya habis pulang les, dia pulang sebentar lalu pergi menemani Sammy beli buku.
"Di dapur kak, ada apa kak?"
"Ke kamarku sekarang!" Pinta dia dengan atensi yang menatap tajam layar monitor komputer yang menampilkan kejadian tadi. Memang benar kamar tidur dan kamar mandi tidak dipasang CCTV, tapi diluar itu, ada banyak CCTV yang terpasang di rumah ini.
"Iya, bentar kak." Dia segera berjalan menuju kamar Perth, lagipula dia emang sudah mau tidur. Begitu dia sampai di kamar, matanya mengerjap pelan saat melihat tubuh kekasihnya hanya ditutupi kain handuk.
"Aaaaa ...." Teriak Santa sambil menutup mata dengan kedua tangannya, udah telat.
Perth mengangkat sebelah alisnya tinggi-tinggi. Dia berjalan santai hingga berdiri tepat di depan sang kekasih "Kenapa kamu teriak?" Tanya Perth santai seperti tak ada beban menghampiri kekasihnya.
"Kenapa kakak gak pake baju? Mata aku jadi ternoda, kan!" Jujur Santa salah tingkah dengan suara yang terendam oleh kedua tangannya.
Perth berdecak pelan. "Gak usah lebay kamu! Turunin tangannya! Aku ini pacar kamu, bukan orang asing! Jadi biasa aja!" Tadinya dia mau marah mengenai Santa yang berpelukan dengan pria berhoodie hitam itu, tapi melihat kekasihnya bertingkah imut begini, jadi hilang marahnya.
"Gak mau! Kakak pake baju dulu!" Santa masih tak mau menurunkan tangannya. Jujur, jantungnya tidak kuat melihat tubuh telanjang kekasihnya.
"Ini yang minta make A love kemarin? Melihat aku setengah telanjang aja kamu udah kalang kabut, yank." Ledek Perth sembari melangkahkan kaki menuju lemari pakaian. Gegas dia memakai piyama yang sama dengan Santa tuk menyenangkan hati kekasihnya itu yang tadi dia lihat berpelukan dengan pria berhoodie hitam sehingga dia tidak bisa melihat dengan jelas wajah pria tersebut.
Kamar Perth itu ada kamar khusus dia belajar, kerja dan tempat komputer tuk CCTV berada. Kamar yang sering dia pakai tuk tidur, dia suka tidur di sana jika pekerjaan dan tugas kuliah yang dia lakukan sampai dini hari.
Selagi Perth memakai baju, selama itu juga Santa menutup matanya serta membelakangi Perth.
Setelah selesai memakai pakaian, keningnya mengkerut bingung saat melihat Santa masih saja menutup matanya. "Aku udah selesai yank, kamu bisa turunin tangan kamu sekarang!"
Santa menggeleng membuat kepala Perth menggeleng pelan. Dia mengambil bantal yang ada di atas ranjang, lalu melemparnya tepat mengenai wajah Santa dengan sekali gerakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Abyss : PerthSanta - The End
FanficPerth Tanapon X Santa Pongsapak : Enigma X Alpha ⏩Ghostship Area☠️ ⏩Area dewasa 🔞🔞🔞 ⏩️ABO's Story ⏩MPreg Area ☠️ ⏩Typo dan kata yang hilang bertebaran 🙏 Finish : 25 Oktober 2024