103 : Black Hole

1K 162 22
                                    

Jangan lupa follow, Vote dan komentarnya☺️

Happy reading💙

❄️❄️❄️💙💙💙❄️❄️❄️

Pesta pernikahan telah berakhir di saat malam telah jatuh dengan kelembutan yang begitu mendalam, membungkus kota Eather dalam peraduan keheningan yang misterius. Langit malam yang hitam pekat berhias bintang gemintang dan rembulan penuh yang tersenyum lebar menatap bumi.

Sementara itu, di dalam kamar yang luas, Sanga berdiri di depan cermin, menatap bayangan dirinya sendiri yang kian membesar perutnya. Gaun pesta yang dia kenakan terasa lembut di kulitnya, dia masih tak menyangka, bahwasanya kiji dia telah resmi menjadi pasangan hidup pria yang dia cintai. Bahkan nama belakangnya tak lagi Oudompoch tetapi sudah berganti menjadi Shukhumpantanasan.

Pernikahan mereka sangat meriah, dihadiri oleh orang-orang kaya raya dan berpangkat. Hanya saja Pin tidak datang, namun suaminya datang. Hanya kado Pin yang datang, dianya gak.

Jimmy juga datang, dan itu membuat Santa jadi kepikiran mengenai kata-katanya. Terlebih tadi dia juga bertemu dengan pria Alpha asing yang terus menghantuinya. Pria itu bilang, dia putra mahkota dari negeri Mars. Santa memang tahu kalau ayahnya mantan pangeran dari negeri Mara, tetapi dia sudah dikeluarkan dari daftar keluarga kerajaan negeri Mars. Lantas apa tujuan mereka datang ke sini? Apakah dia salah satu tamu undangan yang suaminya undang? Sebelum dia bisa merenungkannya lebih jauh, sebuah ketukan lembut terdengar di pintu. Santa berbalik, dan ketika pintu terbuka, Perth muncul dengan aura kekuatan dan ketenangan yang selalu membuat Santa terpesona.

Perth melangkah masuk. Mata hitam pekatnya menatap Santa dengan kehangatan yang sulit dijelaskan. Dia mengenakan setelan jas putih malam itu dan ada sesuatu yang begitu mengesankan dalam cara dia membawa dirinya, sebuah perpaduan antara keanggunan dan otoritas yang membuat hati Santa berdebar tak karuan.

"Sayang," Kata Perth dengan suara yang dalam dan lembut, seraya mendekatinya. "Aku membawa sesuatu untukmu."

Dari balik punggungnya, Perth mengeluarkan sebuah kotak kecil berlapis beludru hitam. Dia membukanya perlahan, memperlihatkan seuntai jam tangan berlian yang berkilauan di bawah cahaya lampu. Setiap berlian memantulkan cahaya seperti bintang-bintang di langit malam, menciptakan aura magis yang memenuhi ruangan.

"Ini untukmu," Bisiknya seraya memasang jam tangan itu ke pergelangan tangan Santa yang seputih susu. "Aku ingin kamu memakainya ... untukku."

Santa terdiam, terpesona oleh kilauan berlian yang nyaris seperti mimpi. Namun, bukan hanya kilau berlian yang membuatnya tak bisa berpaling, tatapan Perth yang penuh perhatian, cara jari-jarinya yang hangat menyentuh kulitnya dengan lembut saat dia memasangkan jam tangan itu, semuanya menciptakan perasaan yang begitu mendalam, begitu rumit dan memabukkan.

Ketika jam tangan itu sudah terpasang dengan sempurna di pergelangan tangan Santa yang putih lembut, Perth menarik sedikit napas, kemudian mengulurkan tangannya, menyentuh pipi Santa dengan lembut. "Kamu terlihat sangat cantik, sayang," Bisiknya dengan nada suara yang membuat tubuh Santa sedikit bergetar. Dia menginginkan lebih.

Santa menatap ke dalam mata Perth, mencari sesuatu yang tak terkatakan di sana, kebenaran, atau mungkin cinta abadi yang tersembunyi di balik senyuman manis itu. Tapi sebelum dia bisa memikirkan lebih jauh, Perth menariknya mendekat, tubuh mereka bersatu dalam kehangatan yang tak terhindarkan.

"Sebelum kandunganmu semakin membesar, aku ingin membawamu ke kota Amargeddon, negeri Pluto," Perth berbicara pelan, suaranya seakan memecah keheningan yang menggantung di antara mereka, "Aku dan papamu sudah membicarakan rencana ini. Dan dia setuju. Di sana, jauh lebih aman daripada di sini." Jelas Perth akan membawa Nunu, si kembar dan juga Anan bersama mereka. Jika Zee ingij ikut, tentu dia bawa. Hanya saja Zee menolak tawaran ini. Katanya, dia harus menyelesaikan sesuatu yang telah dia mulai sampai tuntas.

The Abyss : PerthSanta - The EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang