86 : Yang Ditinggalkan

1K 163 38
                                    

Jangan lupa follow dan Votement☺️

Terima kasih🙏

❄️❄️❄️🐬🐬🐬❄️❄️❄️

Malam ini benar-benar menjadi malam yang sangat menyedihkan. Perth terus termenung, duduk bersandar pada kepala ranjang. Memikirkan, dibagian mana rencana ini salahnya sampai Anan harus menjadi korban dari musuh keluarga mereka.

Dia menatapi bingkai fotonya bersama Anan, Gulf, Pin dan dia yang dipegang sejak beberapa jam yang lalu. Mengingat kenangan-kenangan yang sudah mereka lalui bersama. Itu foto satu bulan yang lalu. Lalu, bayangannya kembali pada kejadian pagi tadi. Dia membalikkan bingkai itu, kemudian menangis sesenggukan tanpa suara.

Dia merasa gagal.
Lagi-lagi dia gagal melindungi orang yang dia sayang. Pertama Pin, dan sekarang Anan. Nanti siapa lagi? Kanghan? Atau malah Santa? Tidak, itu tidak boleh terjadi, pikirnya. Jangan sampai Kanghan atau Santa yang jadi korban berikutnya, bisa gila dia.

Sejak kepulangannya dari TKP, Perth meminta Angel untuk mengantarkan Anan ke rumah utama rumah keluarga Shukhumpantanasan guna mendapatkan perawatan yang lebih baik daripada rumah sakit keluarga Ratsameerat.

Tidak ada yang kurang dari rumah sakit keluarga Ratsameerat, sebab rumah sakit mereka salah satu rumah sakit terbaik di dunia. Hanya saja obat Nanomachine yang ditemukan oleh keluarga Shukhumpantanasan jauh lebih sempurna dari obat manapun. Obat yang bisa menyembuhkan segala penyakit dan luka kecuali virus. Metode pengobatan yang belum di ketahui oleh orang banyak bahkan Lilith tidak berhasil menemukan informasi tentang obat itu dari keluarga Shukhumpantanasan. Pada kenyataannya Lilith hanya berhasil mendapatkan informasi yang Red Queen izinkan.

Memang benar Lilith berhasil melibas Alice, namun panggung yang Red Queen persembahkan untuk Pin baru saja di mulai.

Pintu teater satu baru saja dibuka, sehingga drama yang akan tayang baru saja mulai. Seperti yang Pin inginkan, dia akan jadi penonton paling setia dan fanatik. Sangat fanatik sehingga ada beberapa bagian dari drama yang diputar dia koreksi. Dia punya kuasa, karena dia sponsor terbesar dari drama tersebut. Sebab hanya donatur yang boleh mengatur.

Yah, itulah kiasan yang cocok untuk menggambarkan Pin.

Sementara Meen, dia masih mengurus beberapa hal tentang kematian Gulf. Renovasi dan perbaikan hubungan bilateral antara Negeri Venus dan Jupiter.

Ada yang mengetuk pintu kamar Perth, lalu dia masuk setelah sang pemilik kamar berkata, "Masuk saja, gak di kunci!"

"Kak, kamu belum makan malam. Kita turun, ya." Bujuk Santa juga merasakan kesedihan yang dialami oleh prianya. Tapi, dia tak bisa membiarkan Perth melewatkan makan malam karena terlalu larut dalam kesedihan.

"Duluan saja, yank. Aku akan makan nanti, sendirian tidak apa." Perth mencoba mengulas senyuman meskipun matanya terlihat sangat jelas tampak sembab.

Santa mengulas senyum getir sembari mengusap bawah mata Perth yang sembab.

"Perth, are you okay?" Freen yang tiba-tiba muncul dibalik punggung mamanya dan menyela untuk melangkah dan duduk di tepi tempat tidur Perth ikut mengkhawatirkan sahabat terbaiknya ini. Beberapa jari yang lalu, Sammy yang dia hibur dan sekarang Perth.

"Apa aku perlu menjawabnya, Freen?" Tukas Perth, sedetik kemudian dia menengadahkan matanya keatas suoaya air matanya tidak kembali menetes. Seolah memberikan jawaban pada Freen yang beralih menundukkan kepalanya. Dia langsung ke sini setelah menjenguk Anan bersama Sammy. Sammy masih di kamar rawat inap Anan bersama orang tua Anan di lantai 9 kastil ini.

Tak tahan melihat prianya menahan tangis, akhirnya Santa memeluk Perth tuk menguatkan. Meskipun tidak tahu dengan jelas apa yang dirasakan prianya, sebagai kekasih dia ikut sedih melihatnya murung seperti ini.

The Abyss : PerthSanta - The EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang