84 : Daging Segar

1.1K 167 53
                                    


Jangan lupa follow dan Votement☺️


Karena ceritanya semakin diluar nalar dan berat, maka bagi kalian yang gak suka, cukup sampai di sini saja dan jangan dilanjutkan! Sekali lagi jangan dilanjutkan!☠️☠️☠️

Terima kasih🙏

❄️❄️❄️🐬🐬🐬❄️❄️❄️

Sebelum Pin melakukan operasi, dia datang menemui Gulf yang sedang masak makan malam untuk mereka. Di sana ada Anan yang sedari tadi kerjaannya makan-makanan bahan masakan yang bisa dia makan. Soalnya kalau dia bantu, bukannya membantu tapi malah jadi semakin merepotkan. Namun, kalau soal beres-beres rumah dia bisa. Sebab selama dia tinggal di rumah kontrakan, dia dan Perth kebagian bagian bebersih rumah.

Melihat Pin datang sambil meluk boneka lumba-lumba pemberiannya, Anan segera beranjak dari tempat duduknya. Dia membantu Pin tuk duduk ke kursi, "Aku bisa sendiri kak." Perasaannya lagi tidak baik, makanya dia semakin sensitif.

"Aku tahu, aku cuman pengen manjain kamu." Anan tidak bermaksud apa-apa, niatnya murni hanya untuk memanjakan orang yang dia cinta.

Gulf sudah terbiasa melihat Anan memperlakukan si kembar lebih dari apapun, makanya dia santai saja tapi jika Anan begitu pada yang lain, dia pasti cemburu.

"Kamu mau makan apa? Soalnya Anan mau makan sushi."

"Ya udah, itu aja." Jawab Pin sudah duduk di kursi.

"Minumannya?"

"Susu coklat aja."

Gulf mengangguk. Lantas Anan beranjak dari tempat duduknya. "Minuman untuk adek biar aku yang bikin ya bang." Semangat dia.

"Gak boleh. Kakak gak boleh begitu. Kakak harus mengutamakan calon ayah dari anak kakak, baru setelah itu orang lain. Mulai sekarang, kakak harus belajar tuk memprioritaskan dan mengutamakan calon ayah anak kakak diatas segala-galanya walaupun kakak tidak cinta." Nasehat Pin berharap Anan menurut. Pin tidak ingin Anan terus memprioritaskan dia, sebab jika dia selalu begitu, kapan dia move on dari dirinya. Tidak mungkin dia selalu menjaga Anan, terlebih sekarang dia sudah menikah dan juga calon ratu negeri ini.

Gulf melirik Anan dan Pin secara bergantian, dia tidak menyangka Pin akan bicara begitu pada Anan. Tetapi, dia berterima kasih untuk hal itu.

Anan terdiam, perasaannya bak kapal yang digulung-gulung ombak kemudian dihempaskan kedalam dasar laut yang gelap. Dia mengerti namun tetap saja hatinya terasa perih.

Anan kembali duduk di sebelah Pin dan melanjutkan memakan rumput laut yang Gulf gunakan tuk membungkus sushi.

Terjadi keheningan tuk sesaat, Pin sedang merangkai kata-kata yang akan dia ucapkan sementara Gulf kembali sibuk membuat makan malam untuk mereka.

"Sebaiknya besok kak Anan aja yang balik. Abang Gulf di sini aja!" Perasaannya tidak enak.

"Tapi aku ingin menemui orang tua Anan dan juga, aku ingin mengadakan konfersi pers dan menemui yang mulia raja."

Itu memang benar, siapa tahu dengan hal itu peperangan bisa dihindarkan. Sebisa mungkin, jangan sampai terka perang. Negeri ini belum siap setelah melalui perang panjang dengan negeri Pluto beberapa tahun yang lalu.

Pin hanya bisa menghela nafas panjang, "Apa itu perintah dari suamiku?"

"Benar, tapi terlepas dari itu semua, aku hanya ingin melakukan tugasku dengan baik sebab aku sangat mencintai negara ini."

Jika Gulf sudah bicara begitu, maka Pin bisa apa selain mempercayai Gulf dan juga Anan. Semoga saja feelingnya salah.

⏩️⏩️

The Abyss : PerthSanta - The EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang