01 : Ternyata Dia Perhatian Dengan Caranya Sendiri

3.6K 196 19
                                    

Sorry for typo & kata yang hilang 🙏

❄️❄️❄️💙💙💙❄️❄️❄️

"Kiri bangsat! Dibilang kiri, malah belok kanan. Tahu kiri gak sih!" Umpat Santa kasar kepada Keng mereka sedang main game, party mereka.

"Iya, sabar!" Tanggap Keng sedingin mungkin kepalanya.

"Sabar pala bapak kau, kalau begini bisa kalah kita. Thomas, kau ngapain? Yang itu tembak bangsat!" Omel Santa suka kesal jika main party bersama teman-temannya.

"Gimana aku bisa menembak, Tank kita malah sembunyi bangsat!"

"Siapa yang sembunyi bangsat, kau tidak lihat aku terkepung!" Bantah Krittin ikut kesal.

"Keng! Kau dimana?" Santa tidak melihat avatar Keng dimanapun.

"Dah mati bangsat!" Umpat Keng kesal sendiri karena kesalahannya sendiri.

"Kau tidak ngapa-ngapain tapi malah mati? Beban sekali anda." Mulut Santa kalau bicara sama temannya emang jarang di filter.

War yang sedari tadi mengerjakan tugas kuliahnya bersama Tontawan jadi melempar buku cetakan hukum pidana pada mereka, "Si anjing, bisa tenang gak kalau main game, di ruangan ini bukan hanya ada kalian." Omel War dengan kesal tertahan.

"Lah si babi, main game mana asyik tanpa carut marut. Ngesex aja jika gak ada ikkeh kimochi Akhh Ahh Ahh hyiahhh! Jadi gak hot bangke!" Ini Krittin yang bicara dengan tetap fokus pada gamenya. Setelahnya War beranjak dari tempat duduknya lalu menjitak kepala Krittin dengan segenap perasaannya. Dia marah karena omongan Krittin yang vulgar, padahal ada cewek diantara mereka.

Mereka tinggal di asrama elit kampus ini, dan mayoritas penghuni asrama ini anak-anak orang kaya yang rumahnya jauh dari kampus. Ini asrama campur, setiap kamar sudah ada kamar mandi dan dapur. Ini lebih terlihat seperti kondominium. Bangunan ini ada 20 lantai, sama seperti asrama kampus The Moon lainnya.

"Bagi aja sama banyak, itu aja kok repot?" Timpal Tontawan pusing mendengar kata-kata yang keluar dari teman gilanya ini. Di depan umum aja, baik bak surga kata-kata yang terlontar.

"Apanya yang bagi sama banyak? Kamu Nya? Ayok, sini duduk di paha abang supaya abang goyang." Canda Keng langsung dapat kaki dari Thomas. Masak iya teman sendiri dipake.

Santa sudah fokus dengan permainan gamenya, soalnya teman-teman satu party nya gak guna. Lantas tiba-tiba ada yang menelepon. "Anjing monyet babi setan anak dajjal!!!" Maki dia keras membuat yang lainnya kaget, andaikan Santa punya ponsel cadangan maka sudah dia banting ponsel yang ada di tangannya. Gara-gara ada yang nelpon dia jadi mati. "Iya, selamat malam senior." Sahut dia seramah mungkin agar orang yang menelpon tidak tahu kalau dia lagi kesal.

"War mana? Kenapa teleponku gak diangkat?" Tanya wanita cantik yang ada di seberang telepon. Tanpa banyak kata langsung dia hampiri War, "Dari kak Mint."

War ambil lantas dia segera menjauh dari sana, berjalan ke balkon kamarnya. Satu kamar isinya 3 orang. Santa, Keng dan Thomas penghuni kamar sebelah. Mereka memang suka main ke kamar War. Sementara Tontawan penghuni dari kamar lantai bawah, dia sekamar dengan Primily dan Jane.

"Eh, btw... kalian kan ganteng dan tampan rupawan nih, masak gak ada yang pacaran? Ganteng doang, tapi gak laku." Sepertinya Tontawan mau nyari lawan ama mereka.

"Kau aku pacari mau?" Pemilik suara ini Santa, tentu saja dia hanya bercanda.

"No, thank you!" Tolak Tontawan, Santa itu bukan Type nya dia. Thomas baru Type nya dia.

"No thank you, no thank you! Jual mahal sekali nona." Tentu dia sudah memprediksi jawaban Tontawan, makanya tadi dia berani bicara seperti itu.

"Bukan jual mahal, wajah kamu itu loh, menyaingi kecantikan ku. Ntar orang-orang pada nanya, siapa nih yang Top?"

The Abyss : PerthSanta - The EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang