89 : Voices In My Head

995 172 70
                                    

Jangan lupa follow, Vote dan komentarnya☺️

Rabu, 25 September 2024

Vote 100+ nya gak perlu buru-buru supaya hari ini aku gak perlu update lagi. Kapan perlu Vote 100+ nya minggu depan aja, supaya updatenya juga jadi minggu depan.

Sejak chapter 88 dan seterusnya sudah masuk masalah pasangan PerthSanta Yah. Kuat-kuatin saja hati kalian. Soalnya aku suka bikin pemeran utama hidup susah sebelum mereka hidup bahagia. Bagi kalian yang sudah sering baca fanfiction ku pasti tahulah ya, gimana senangnya aku bikin pemeran utama ngenes.

Jika chapter kemarin sudah masuk pemanasan, sekarang sudah masuk kedalam kata pengantar yang berada di dalam BAB 1.

Untuk Anan, pasangannya belum tahu siapa, tapi kemungkinan besar War Wanarat sesuai dengan rencana awal ku. Sedangkan Pin belum tahu sama siapa, soalnya tuh anak terlalu bermain dengan logika.

Well, Happy reading😎💙

Terima kasih🙏

❄️❄️❄️🐬🐬🐬❄️❄️❄️

Bisa saja hal ini dia laporkan sebagai pemerkosaan dan ancaman. Tetapi jika dia melakukan itu, maka mau tidak mau pasti kekasihnya tahu terlebih yang terlibat itu dia dan Luke. Secara dia anak dari perdana mengerti sedangkan Luke merupakan pemimpin dari keluarga kuno ketiga dan juga seorang Duke. Bayangkan, se-viral apa berita itu nanti.

Dia tidak ingin hubungannya dengan Perth berakhir lantaran tubuhnya sudah dijamah oleh pria lain. Dia takut Perth jijik dengan dirinya lalu membencinya dan meninggalkannya.

[Yank, masih lama ya? Soalnya udah mau masuk matakuliah ketiga ini.]

Pesan dari Perth segera Santa balas.
[Iya kak, masih lama.]
Dia mengetik seraya mengusap air matanya dengan kasar dan asal.

[Ouh, oke. Kalau begitu makanannya kakak titip ma Primily ya.]

[Iya kak, terima kasih kak.]

[Iya sayang.]
Jadi semakin dalam tangis Santa dibuatnya ketika membaca pesan itu. Gimana jika Perth melihat video rekaman tadi? Masihkah dia memanggil Santa dengan panggilan sayang?

Santa segera merapikan penampilannya, tidak mungkin dia pulang dengan penampilan yang kacau begini.

Santa tidak pulang kerumah orang tuanya maupun ke rumah kontrakan Perth, melainkan ke asrama kampus.

Di sana dia mandi sebersih-bersihnya selama tiga jam. Dia gosok berulang kali bagian tubuhnya yang telah Luke jamah. Bahkan bekas ciuman dan gigitan di tubuhnya telah lecet karena dia gosok berulang kali dengan gosokan yang kuat.

Rasa dingin yang mendera tubuhnya, dia abaikan.

Dia terus menggosok tubuhnya kuat-kuat sembari menangis, bahkan suaranya pun sudah serak dan sengau dengan mata yang sudah bengkak. Rasa dingin yang sudah dirasakan oleh tubuhnya dia abaikan.

Santa terduduk lemah di lantai kamar mandi bawah guyuran air shower, dia menangis meraung-raung karena bekas percintaan tadi tak jua hilang. Jika begini bagaimana mungkin dia bisa menemui Perth nanti?

⏩️⏩️

Hari-hari berlalu, setelah kematian Gulf kini Anan berusaha menjalani hari tanpa Gulf. Memang terasa sangat berat untuk calon papa muda itu, namun dia harus tetap kuat demi anak di dalam kandungan yang sebentar lagi akan terlahir ke dunia.

"Aku merindukanmu, bang..." Lirih Anan memeluk pakaian Gulf sambil mengusap perut. "Sebentar lagi anak kita lahir, tapi kamu sudah pergi meninggalkan aku dan dedek bayi." Kini, hanya bulir bening yang selalu setia menemani hari-hari Anan semenjak kematian calon suaminya.

The Abyss : PerthSanta - The EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang