23 : Hanya Itu

1.3K 180 25
                                    

Jangan dibaca aja ya guys, tolong tinggalkan jejaknya. Apalagi sampai jadi silent reader. Pelit amat, tinggal klik ikon bintang aja gak akan memakan waktu selama satu menit.

Terima kasih🙏

Catatan : Chapter kali ini alurnya maju mundur.

❄️❄️❄️💦💦💦❄️❄️❄️

Perth tidak menyusul Santa, namun dia menemui Garfield dan Chindanai. Dia ingin mereka membawa Anan pulang kerumah sampai heat Anan selesai. Soalnya tidak aman jika Anan tetap di sini, dulu memang aman sebab di sini hanya mereka berempat tapi sekarang di rumah ini tak hanya ada mereka.

Ketika Anan membuka matanya, dia dapati dia sudah berada di kamarnya yang di mansion. Dia bangun karena sudah lapar dan efek obatnya juga hampir habis.

Di meja samping ranjangnya sudah terhidang makanan, minuman serta obat untuk hebatnya.

"Kamu ya yang mengantar aku pulang?" Dia makan sambil menelepon dengan Perth.

"Iya, soalnya di sini tak hanya ada kita berempat. Takutnya kamu kenapa-kenapa. Terus, bukannya kamu lagi penyamaran kalau kamu itu Alpha." Jelas Perth tadi dia juga ikut mengantar Anan pulang. Dia hanya ingin memastikan Anan sampai di rumah dengan keadaan sehat tanpa kekurangan sedikitpun.

"Ya udah, nanti jemput aku ya kalau heat aku sudah selesai." Pinta dia biasanya langsung diiyakan oleh Perth, tapi kali ini tidak.

"Keknya gak bisa, aku ada urusan." Perth menjawabnya setelah mempertimbangkan banyak hal, ditambah sampai saat ini pacarnya tidak mau mengangkat teleponnya, jangankan itu ... pesan dia aja gak Santa baca. Galau merana dia.

"Urusan apa? Penting banget ya sampai gak bisa ditinggalkan sebentar tuk jemput aku?" Dia sudah terbiasa menjadi prioritas dalam hidup Perth, jadi ketika dia tak lagi jadi prioritas rasanya ada yang kurang dalam hidupnya.

"Nanti aku minta War jemput kamu, gimana?" Perth malah memberikan dia alternatif lain.

"Baiklah, kalau begitu sampai jumpa 3 hari lagi."

"Ehmbn, selamat istirahat!" Balas Perth kemudian panggilan pun berakhir. Anan kembali fokus dengan makanannya.

Esok harinya...

"Lagi nyari siapa?" Tanya Keng pada War yang sedari tadi celingak celinguk ke sekeliling.

"Kak Anan." Jawab War singkat.

"Ya elah, dikirain kamu nyari Santa. Tahunya malah kak Anan. Emang kenapa kamu nyariin dia? Kangen ya..." Goda Keng suka usil, 11/12 dengan Santa.

War memilih abai, terlebih Thomas buru-buru masuk ke dalam rumah setelah menerima telepon dari seseorang. Saat ini mereka sedang membersihkan halaman rumah. Karena mereka tidak pernah melakukan pekerjaan rumah, apalagi membersihkan halaman, sehingga pekerjaan sederhana ini saja sudah membuat mereka kesulitan. Padahal sudah tiga orang yang membersihkannya.

Pekerjaan rumah ini dilakukan berkelompok, satu kelompok terdiri dari tiga orang.

"Kamu kebelet ya?" Tanya War dan Keng dalam waktu bersamaan pada Thomas yang kini melirik mereka.

"Kebelet apaan, dapur terbakar!" Jelas Thomas sudah dia duga para gadis pasti tidak bisa masak.

Kali ini tak hanya Thomas yang buru-buru masuk ke dapur, tapi War dan Keng juga. Kekacauan ini harus segera di selesaikan sebelum yang menyewa rumah kontrakan pulang.

Kini di dapur yang berukuran 10x10 itu yang satu ruang dengan ruang makan sudah berantakan. Apinya baru saja dipadamkan oleh Benz, Krittin dan Primily. Sementara Monnat dan Jane masih syok.

The Abyss : PerthSanta - The EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang