Senang banget rasanya ada beberapa reader yang bisa menebak hukuman yang akan diberikan Jodha kepada Jalal ternyata kita sehati. Walaupun hukumannya sederhana tapi cukuplah bikin si Abang capek, makasih ya.
Oh ya, sebelumnya aku minta maaf setelah posting ini aku akan libur selama seminggu untuk tidak posting dulu karena ada keperluan dan aku tidak yakin bisa nulis selama itu. Jadi untuk yang nungguin, maaf cuma seminggu aja kok. Hehehe....
Ya sudah kalau begitu kita langsung ke TKP aja biar tahu hukuman Jalal apa. It's show time. Wkwkwkwk.....
Jalal mendesah pasrah menerima hukumannya. Ini sangat mustahil. Bagaimana mungkin seorang majikan bisa dihukum oleh pembantunya sendiri. Sepertinya hukum sekarang terbalik ya, tajam keatas namun tumpul kebawah. Bukan seperti biasa tajam kebawah namun tumpul keatas. Atau aturan hukum itu hanya berlaku untuknya sendiri saja? Atau ini hanya mimpi? Kalau benar mimpi siapapun tolong bangunkan dia sekarang juga, apa kata dunia orang ganteng dan kaya dihukum oleh orang yang tidak punya kekuasaan apa-apa. Please help me!.
"Tuan. Ayo, kenapa bengong aja?" tanya Jodha ketika melihat Tuan Mudanya sedang menatap dengan kosong objek yang akan menjadi hukumannya, "ini sudah saya siapkan semuanya. Tuan tinggal mengerjakan saja."
Jalal kembali mendesah, kemudian menoleh ke arah Jodha dan menghampirinya. Di pegangnya tangan Jodha membuat gadis itu mengerutkan keningnya karena heran.
"Nem, please aku minta maaf ya. Jangan suruh aku mengerjakan ini. Aku kan belum pernah mengerjakannya, masa orang ganteng dan kaya seperti aku harus capek-capek nyuci mobil sih? Ayolah Nem. Aku janji nggak akan kurang ajar lagi deh sama kamu. Mau ya...ya..." rayu Jalal. Dia memasang senyum yang paling manis yang dia bisa agar Jodha mengurungkan niatnya untuk menyuruhnya mencuci mobil. Biarlah harga dirinya sekarang di pertaruhkan.
Namun, sepertinya Jodha tidak bergeming. Dia menggeleng, "tidak bisa Tuan. Bagaimana pun hukuman harus tetap dilaksanakan. Lagian hukumannya nggak berat kok. Cuma nyuci mobil aja. Saya nggak nyuruh Tuan bersihin rumah, nyapu taman, belanja kepasar atau yang paling ekstrim nyuci pakaian orang satu rumah. Tuan pilih mana?" wajah Jalal ditekuk, dia masih tidak menyerah untuk merayu Jodha.
"Ya nggak mau semuanya lah Nem. Apa gunanya kaya kalau semuanya aku kerjain sendiri? nanti kamu aku traktir deh selama sebulan. Kamu ingin apa aku belikan ya?" Jodha sudah ingin tertawa mendengar semua rayuan Jalal. Astaga, ini tuan mudanya manjanya sudah kelewatan. Emangnya selama ini dia ngapain aja. Masa tidak ada yang dikerjakannya sama sekali selain mabuk? Ckckckck....
"Maaf Tuan, sekali lagi TIDAK BISA." Ucap Jodha menegaskan. Tangannya mengambil spon dari tempatnya, mengisi air di ember dan mencampurkannya sedikit dengan sabun. Setelah itu diletakkannya dihadapan tuan mudanya yang berdiri masih dengan wajah ditekuk entah berapa tekukan, "semuanya sudah saya siapkan, jadi tinggal Tuan melaksanakan saja."
"Tidak mau! Itukan pekerjaanmu bukan pekerjaanku. Pokoknya tidak mau." Jalal masih saja tidak mau. Jodha tersenyum miring.
"Ya sudah kalau begitu, aku tinggal manggil Ib......hhffppp...." belum selesai Jodha bicara mulutnya sudah dibekap oleh tuan mudanya.
"Iya! Iya! Akan aku kerjakan. Gitu aja ngadu. Dasar Inem!" sungut Jalal melepaskan bekapan tangannya.
"Naaah, gitu dong Tuan." Ucap sambil Jodha tersenyum geli.
Akhirnya dengan perasaan dongkol Jalal pun mengambil selang dan membuka keran kemudian menyemprotkan air ke mobil yang akan dicucinya itu, setelah itu dia mengambil spon yang di berikan oleh Jodha tadi dan mencelupkan di ember berisi air sabun. Perlahan diusapkannya spon tersebut di kaca depan mobil. Sementara Jodha hanya memperhatikannya dengan berdiri agak jauh, masih dengan senyuman di bibirnya. Ingin sekali dia tertawa melihat tuan mudanya mencuci mobil dengan terpaksa.
KAMU SEDANG MEMBACA
BIARKAN AKU JATUH CINTA
Hayran KurguAku bukan ingin mencintai karena nama dan kekayaan. Aku hanya ingin cinta yang sederhana, tidak rumit dan nyaman. Karena itu aku jaga hatiku agar tidak mudah luruh terhadap segala rayuan. Aku hanya ingin mencari yang benar-benar tulus, bukan hanya c...