Pantai berpasir pantai berbatu
Banyak terdapat dipulau bali
Tidak terasa sudah hari sabtu
Saatnya Inem datang kembali.
Selamat sore semua, Inem datang lagi nih. Part ini part terpanjang yang pernah aku bikin. Maaf, authornya rempong banget. Semoga aja masih ada yang betah membacanya. Hehehe...
Special thanks buat Mb Vina Rere Lina yang sudah ngasih aku referensi gaun. Untuk Nadia dan Ruqaiyah aku ambil yang mbak kasihkan itu, tapi untuk Jodha, maaf ya aku nyari sendiri. Hehehee... dan maaf juga kalau pendiskripsian fashion style mereka kurang pas, kalau ingin detail silakan tanya langsung dengan desainernya. Hahahahaha...
========0000=======
"Ya Tuhan..."
Madam Layla tertawa geli melihat ekspresi ketiga pemuda itu. Bagaimana tidak, tiga sosok gadis cantik muncul dihadapan mereka dengan tersenyum malu-malu. Ketiga pemuda itu terpana sampai tidak bisa berkata apapun lagi. Jodha, Nadia, dan Ruqaiyah tampil memukau dengan dandanan hasil make over tangan dingin Madam Layla.
Terlebih Jodha dan Nadia yang tidak pernah sekalipun berdandan, membuat keduanya terlihat berbeda. Jalal dan Mansingh hampir tidak mengenali mereka berdua.
"Ma-Madam, ini bener mereka?" tanya Jalal dengan tangan menunjuk Jodha dan wajahnya terlihat tidak yakin dan percaya. Madam Layla mengangguk sambil tertawa.
"Tentu saja. Memangnya siapa lagi Ganteng, yang diantarkan oleh Mama kamu selama tiga hari ini kesini." Jalal menoleh kearah Madam Layla.
"Jadi, mereka sibuk selama tiga hari ini karena berada disini?" sekali lagi Madam Layla mengangguk.
"Ya begitulah."
"Jadi ini kejutan yang Mama bilang itu." Gumam Jalal, "cantik." Lanjutnya. Tanpa sadar ketiganya menelan ludah. Speechless. Itulah yang mereka bertiga rasakan. Jodha, Nadia, dan Ruqaiyah saling senyum, dengan kompak mereka bertiga melangkah dengan gemulai bak peragawati berjalan di catwalk mendekati lelaki mereka masing-masing yang masih berdiri terpesona itu.
Jalal, Mansingh, dan Surya sedikit meringis ketika melihat mereka bertiga mulai melangkah, bagaimana tidak dengan sepatu hak setinggi 12 centimenter itu mereka bertiga melangkah dengan anggun. Padahal, seumur-umur mereka mengenal ketiga gadis itu, tidak pernah sekalipun mereka terlihat memakai sepatu setinggi itu. Bahkan Ruqaiyah yang dulunya selalu tampil menor dan gaya juga tidak pernah terlihat memakai sepatu seperti itu. Inikah kejutannya? Pikir Jalal.
Ketiga gadis itu memakai gaun dengan warna yang sama. Gaun berwarna merah menyala hanya modelnya saja yang berbeda. Entah apa yang dipikirkan oleh mamanya Jalal ketika membelikan gaun untuk mereka.
Untuk Jodha, gaun yang dipakainya adalah gaun panjang menyapu lantai tanpa lengan, dengan kerah langsung menyatu dengan leher, namun bahunya terbuka dan terdapat sedikit belahan di dadanya. Dipinggangnya diberi sabuk seperti hiasan berlian sebagai pemanis, rambutnya disanggul simple dan rapi namun elegan, ditangannya memegang sebuah tas kecil berwarna merah juga. Bahkan kuku dan lipstiknya juga berwarna senada.
KAMU SEDANG MEMBACA
BIARKAN AKU JATUH CINTA
Fiksi PenggemarAku bukan ingin mencintai karena nama dan kekayaan. Aku hanya ingin cinta yang sederhana, tidak rumit dan nyaman. Karena itu aku jaga hatiku agar tidak mudah luruh terhadap segala rayuan. Aku hanya ingin mencari yang benar-benar tulus, bukan hanya c...