RENCANA ALYA

1.7K 60 65
                                    

Met malem semuanya, Aram datang lagi. Kali ini updatenya lebih cepat dan lebih panjang tentunya. Semoga suka yaaa...

=======0000======

Dengan perasaan bahagia Aram segera bangkit dari duduknya, dia melangkah ke kamar mandi. Kali ini dia mandi agak lama dan tidak akan khawatir kalau abangnya akan pulang. Bukankah abangnya tadi sudah janji bakal menunggu dia selesai mandi dan bahkan menyuruhnya berdandan yang cantik. Ah, senyum Aram semakin lebar saja. Pipinya sejak tadi terasa pegal karena terus-terusan tersenyum. Tapi bagaimana lagi? Hatinya yang bahagia itu susah untuk menghilangkan senyumnya.

Selesai mandi, Aram berdandan. Walaupun bukan make up yang tebal, tetapi tetap saja kali ini penampilannya berbeda. Ditambah aura bahagia membuat wajahnya semakin bersinar. Begitu juga dengan pakaiannya. Sengaja dia memilih dress selutut dengan lengan pendek. Meski sederhana namun terlihat seperti bukan Aram yang biasanya.

Setelah memeriksa penampilannya, kini Aram keluar dari kamarnya. Sembari melangkah turun di tangga, hatinya berdegup tidak karuan. Persis ABG sedang jatuh cinta. Abangnya emang pintar menjungkirbalikkan hatinya.

"Pagi Nda." Sapa Aram kepada Jodha yang baru selesai membuatkan sarapan untuk keluarganya.

"Pagi juga Sa..." ucapan Jodha terhenti ketika menoleh dan melihat penampilan putri sulungnya itu, "wow, gadis Bunda tampil beda pagi ini nih." Godanya. Membuat wajah Aram kembali memerah.

"Ah, Bunda bisa aja. Bukannya biasanya begini?" Elak Aram. Jodha berdecak sembari menggeleng.

"Bunda nggak pernah lihat tuh. Anak Bunda cantik banget. Pasti ada sesuatu nih?" ujar Jodha mengedipkan matanya. Aram malu-malu mengangguk.

"Bunda tau aja." Jodha terkekeh.

"Sudah sana, panggil Fa sama Fi, juga Abang. Kita sarapan bareng. Bentar lagi Ayah juga selesai mandi." Aram mengangguk antusias.

"Oke Nda."

"Semangat banget." Lagi-lagi Jodha menggoda putri. Aram hanya bisa cengengesan digoda bundanya seperti itu, karena memang dia juga senang. Aram berlalu meninggalkan bundanya yang hanya bisa menggeleng melihat tingkah putrinya itu.

Sesampai dihalaman belakang, Aram melihat abangnya sedang ngobrol bersama kedua adik kembarnya. Mereka terlihat seru sekali. Aram maklum, abang dan adik-adiknya itu sudah lama berpisah dan kini mereka bertemu lagi. Mereka pasti juga rindu seperti hal dirinya juga yang sangat senang ketika bertemu lagi dengan pemuda itu.

Tanpa sengaja mata Fatih melihat kearah Aram yang hanya diam saja berdiri dibelakang Rahim dan Fatah. Fatih tersenyum, timbul niat isengnya untuk menggoda kakaknya itu. Dia bersiul beberapa kali sembari tersenyum jahil.

"Ada bidadari turun dari genteng tuh kayaknya." Aram mendadak cemberut digodain seperti itu oleh adiknya. Rahim dan Fatah menoleh. Keduanya terdiam tanpa berkedip melihat penampilan Aram yang berbeda dari biasanya.

"Fi, ih. Kok gitu sih? Mana ada bidadari turun dari genteng? Bidadari tuh turun dari kayangan tau." Fatih tergelak. Sementara Rahim tidak bisa mengubah pandangannya dari sosok Aram, membuat gadis itu salah tingkah.

"Kamu cantik Dek." Puji Rahim. Hampir saja Aram kehabisan nafas mendengar pujian lelaki pujaannya itu. Tidak sia-sia dia tadi menghabiskan satu botol lulur mandi biar kulitnya sedikit bersinar, juga setengah botol body lotion biar kulitnya lebih lembut dan harum. Begitu juga dengan sampho yang dipakainya tadi, lengkap dengan conditioner. Membuat rambut lebih lembut, harum, dan yang pasti terlihat bercahaya. Kalau untuk make upnya, Aram tidak begitu berharap banyak, karena semuanya terlihat tipis sekali. Hampir tidak ada bedanya pake make up atau tidak. Mau lebih tebal lagi takut abangnya malah tidak kenal dengannya nanti, dikira badut di pengkolan ntar malah. Hahahaha....

BIARKAN AKU JATUH CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang