Hai, Inem datang lagi. Maaf sebelumnya, ada banyak typo dalam cerita di part 31 (MALAM PERTAMA) kemarin, itulah kalau kerja nggak fokus jadinya salah-salah, hehehe...ngeles. Yang salah kemarin adalah dessert. Seharusnya appetizer (hidangan pembuka), main course (hidangan utama), dan dessert (hidangan penutup). Semoga bisa maklum ya, hehehe...
====000=====
"Kalian?" seru Jodha dan Jalal bersamaan.
Kedua orang tersebut hanya cengar-cengir saja, begitu juga dengan Bu Hamidah tertawa geli melihat keduanya nampak kaget.
"Hai Papa, Hai Mama." Sapa kedua orang tersebut yang ternyata Hasan dan Husein.
"Acan, Acin, ngapain kalian disini? Dan kalian tahu rumahku darimana?" tanya Jalal masih dengan raut wajah yang heran. Kedua pemuda itu terkekeh.
"Ya mau ngantar Papa sama Mama berangkat bulan madulah. Apalagi?"sahut Hasan. Husein mengangguk membenarkan.
"Terus, kalian tahu rumahku darimana?" Hasan menunjuk Bu Hamidah dengan dagunya. Jalal dan Jodha menoleh kearah mamanya. Bu Hamidah tersenyum geli.
"Mama, apa maksudnya ini? Kenapa jadi mereka yang mengantar kami? Emang kami mau dibawa kemana?" tanya Jalal dengan tidak sabar. Ketiga orang tersebut kembali terkekeh melihat ketidaksabaran Jalal, sedangkan Jodha diam saja. Dia sama bingungnya dengan suaminya.
"Tenang Sayang. Sabar. Nanti Mama ceritakan kenapa kami bisa saling kenal." Jalal cemberut tanpa sadar.
"Sekarang saja Ma, daripada penasaran nih." Bu Hamidah menghela nafas, sebelum akhirnya mulai bercerita.
=flashback=
Malam resepsi.
Sepasang suami istri menghampiri Bu Hamidah dan Pak Humayun yang kebetulan sedang berada di depan pelaminan bersama Bu Nunik dan Pak Pramono dengan diikuti oleh dua orang pemuda. Kalau dilihat sepertinya mereka adalah keturunan timur tengah campuran Indonesia. Karena dari wajah mereka saja terlihat berbeda dari orang kebanyakan.
"Assalamu'alaikum." Sapa Pak Abbas, sang suami. Bu Hamidah dan yang lainnya menoleh kearah orang yang memberi salam. Awalnya Bu Hamidah tersenyum biasa kepada Pak Abbas, tetapi ketika melihat istrinya, wanita itu langsung sumringah. Sedangkan Pak Abbas rupanya sudah kenal dengan Pak Humayun.
"Wa'alaikumsalam, Jeng Fatimah." Sahut Bu Hamidah dengan gembira. Mereka berdua berpelukan, "wah, akhirnya datang juga ya Jeng. Makasih loh." Bu Fatimah tertawa.
"Iya Jeng, sama-sama."
Pak Abbas dan istrinya, Bu Fatimah menyalami Pak Humayun, Bu Hamidah, juga Bu Nunik dan suaminya, Pak Pramono.
"Loh, Bu Hamidah sudah kenal dengan istri saya?" Tanya Pak Abbas, Pak Humayun juga mengangguk.
"Iya Ma, Mama kenal dimana? Perasaan Papa tidak pernah mengenalkan Pak Abbas dengan istrinya?" tanya Pak Humayun dengan heran. Bu Hamidah tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
BIARKAN AKU JATUH CINTA
FanficAku bukan ingin mencintai karena nama dan kekayaan. Aku hanya ingin cinta yang sederhana, tidak rumit dan nyaman. Karena itu aku jaga hatiku agar tidak mudah luruh terhadap segala rayuan. Aku hanya ingin mencari yang benar-benar tulus, bukan hanya c...