Hai semua, Abang dan Dedek Aram datang lagi nih. Makasih ya yang sudah ikut berpartisipasi dalam pemilihan pic Abang Mario. Sebenarnya aku nggak ingin nyari pic sih untuk Mario dan juga yang lainnya selain Aram dan Rahim. Aku ingin membiarkan readers semua bermain diimajinasinya sendiri-sendiri. Tapi karena ada yang nanya, jadilah aku juga nanya. Hahahaha...
Oh ya, makasih banyak atas ucapan dan doanya ya. Senang banget banyak yang mendoakan. Senang punya banyak teman meski tidak semuanya bisa bertatap muka. Semoga tali silaturrahim kita selalu terjaga ya...
Insya Allah minggu depan BAJC season 2 akan hadir seminggu 3x. Tp hanya seminggu itu aja ya. Please jangan meminta lebih. Diriku tak sangguuuppp... hehehe...lebay deh yaa...
Dan satu lagi, foto-foto dan video yang ada itu cuma gambaran aja. Maaf, nggak sempat mengedit pic mereka, jadi bayangkan sendiri aja yaaa...
=====000=====
Setelah tanggal pernikahan sudah ditetapkan, Rahim dan Aram juga keluarga mereka mulai sibuk mempersiapkan diri. Karena jarak waktu hanya dua minggu saja, jadinya mereka seperti berkejaran dengan waktu.
Rahim dan Aram sibuk mengurus administrasi sebagai syarat untuk melaksanakan pernikahan. Sebagai anggota TNI tentu saja prosedur yang harus mereka lewati lebih ribet daripada masyarakat biasa.
Seminggu kemudian.
Sore itu Rahim sedang menunggu Aram di depan sebuah gedung pertemuan. Hari itu Aram sedang mengikuti acara perkenalan dengan ibu-ibu PERSIT. Karena mau tidak mau, siap tidak siap, Aram harus berkecimpung langsung dalam organisasi istri-istri tentara.
Di dalam mobilnya Rahim tersenyum melihat ke arah pintu gedung tersebut yang sudah terbuka. Nampak perempuan-perempuan berpakaian seragam PERSIT keluar dari gedung pertemuan itu.
Rahim menunggu beberapa saat sampai akhirnya dia melihat gadisnya keluar bersama seorang wanita yang Rahim ketahui sebagai istri dari atasannya. Aram dan perempuan tersebut asyik berbincang sembari berjalan menuju dimana mobil mereka diparkirkan. Sesekali mereka berdua saling senyum. Bawaan Aram yang supel memudahkan untuknya diterima di dalam perkumpulan para istri tentara tersebut.
Setelah istri atasannya berlalu dari hadapan Aram, barulah Rahim keluar dari mobilnya dan menghampiri gadisnya yang mulai membuka tas dan mengambil ponselnya. Mungkin untuk menanyakan Rahim yang menjemputnya.
"Dek..." sapa Rahim setelah jarak mereka berdua hanya beberapa langkah saja. Sepertinya Aram tidak menyadari kedatangan kekasihnya. Gadis itu mendongak, sejurus kemudian senyumnya mengembang ketika melihat siapa yang menyapanya.
"Abang?" Aram urung mengambil ponselnya dan kembali memasukkan barang tersebut kedalam tas.
"Sudah selesai?" Aram mengangguk. Wajahnya terlihat lelah, namun dia sepertinya sangat bahagia.
"Iya Bang. Baru saja."
"Ya sudah, kita pulang ya?" Aram kembali mengangguk. Rahim merangkul bahunya dan mengajaknya masuk ke dalam mobil.
Sengaja Rahim tidak menggunakan motor besarnya, kali ini dia menjemput Aram menggunakan mobil gadisnya. Selain karena Aram yang memakai rok selutut yang agak sempit, Rahim juga tidak ingin kekasihnya capek.
Aram menghempaskan pantatnya dikursi penumpang. Dia memejamkan matanya. Sudah seminggu ini dia disibukkan dengan urusan ini itu. Rahim juga tidak kalah sibuknya, mungkin karena rencana pernikahan mereka yang mendadak membuat mereka seperti dikejar waktu untuk menyelesaikan semuanya.
Rahim menggenggam tangan gadisnya. Aram membuka matanya, menoleh, dan tersenyum.
"Capek?" Aram tersenyum lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
BIARKAN AKU JATUH CINTA
FanfictionAku bukan ingin mencintai karena nama dan kekayaan. Aku hanya ingin cinta yang sederhana, tidak rumit dan nyaman. Karena itu aku jaga hatiku agar tidak mudah luruh terhadap segala rayuan. Aku hanya ingin mencari yang benar-benar tulus, bukan hanya c...