LAMARAN

2.8K 80 41
                                    

Hai, Inem datang lagi nih. Semoga nggak pada bosen ya. Wah, rekor kali ini cuma tiga hari saja sudah di posting, biasanya malah 4 hari atau lebih. Hehehe...buat yang nagih, makasih. Semoga part kali ini nggak mengecewakan ya. Maaf kalau ada typo.

============0000============

Seperti biasa, sebelum melakukan pekerjaannya dipagi hari, Jodha melakukan rutinitasnya yaitu jogging keliling komplek selama kurang lebih satu jam. Pagi ini dia juga akan melakukan kegiatan tersebut.

Sebelum berlari dia melakukan pemanasan terlebih dahulu di depan rumah. Karena hari masih gelap, udara terasa segar. Berulangkali Jodha menghirup udara dengan bebasnya dan masuk ke dalam paru-parunya.

"Hai Cinta." Jodha terkejut mendengar sapaan seseorang di belakangnya. Dengan cepat dia menoleh kebelakang. Ternyata tuan mudanya berlari-lari kecil di tempat sambil tersenyum kepadanya. Tuannya itu memakai celana training pendek selutut, sama seperti dirinya dengan baju olahraga tanpa lengan. Memakai sepatu jogging lengkap dengan jam tangan sekaligus alat pengukur kecepatan detak jantung. Tidak lupa headset melekat di telinganya. Tanpa sadar Jodha menelan ludah menatap mahkluk mempesona yang ada dihadapannya.

"Tu-Tuan mau kemana?" Jalal menghentikan kegiatannya. Jodha merutuki mulutnya yang bertanya tanpa dipikir terlebih dahulu. Tentu saja mau jogginglah, sama halnya dirimu. Kenapa kamu jadi aneh begini Jodha? Rutuk bathinnya.

Jalal tertawa pelan, dia berjalan mendekati Jodha dan menjawil hidung gadis itu, "tentu saja mau ikut jogging sayang, bareng kamu." Jodha tersenyum malu, "ayo, kita jalan sekarang, nanti keburu siang loh." Ucap Jalal menarik lembut tangan Jodha dan mengajaknya keluar dari gerbang rumahnya. Jodha mengikutinya tuan mudanya dari belakang.

Setelah menutup pintu pagar, mereka berdua mulai berlari perlahan-lahan. Sesekali Jodha melirik mahkluk tampan di sampingnya itu dengan diam-diam. Ya ampun, setelah setahun lebih dia melakukan jogging sendirian selama ini, baru sekarang dia merasa senang, merasa bahagia, merasa ringan, melakukan olahraga tersebut tanpa merasa berat.

Pemuda itu sama sekali tidak terlihat lelah, meski keringatnya sudah mengalir membasahi dahinya dan sekujur tubuhnya, membuat tubuhnya terlihat seksi. Jalal semakin bersemangat berlari. Staminanya benar-benar kuat kali ini. Jalal bahkan berkali-kali harus menunggu Jodha yang kadang tertinggal di belakangnya.

"Jogging Neng Jo?" sapa warga yang mereka lewati.

"Iya Bu, mumpung masih pagi." Jodha dengan ramah membalas sapaan mereka. Karena dia sudah terbiasa bertemu dengan mereka hampir tiap pagi, jadi dia tidak merasa risih. Beberapa orang menatap Jalal yang juga tersenyum kearah mereka.

"Sama siapa Neng? Pacarnya ya?" goda ibu-ibu komplek kepada Jodha. Sesaat Jodha melirik tuan mudanya yang juga menatap dirinya sambil tersenyum menunggu jawaban.

"I-iya Bu." Jawab Jodha dengan wajah memerah. Karuan saja ibu-ibu tersebut meledeknya, membuatnya semakin tersipu.

"Wah Neng Jo, pacarnya cakep banget tuh. Ibu juga mau." Jalal terkekeh melihat ekspresi Inemnya yang salah tingkah. Dia segera mendekati gadis itu dan merangkul bahunya.

"Maaf ya Ibu-Ibu, kami permisi. Mau ngelanjutin joggingnya dulu. Nanti keburu siang. Kasihan pacar saya kecapekan." Ucap Jalal memamerkan senyum manisnya. Mereka mengangguk ramah sambil tersenyum, "ayo Sayang kita lari lagi." Jodha mengangguk dengan wajah memerah.

"Hati-hati ya Neng Jo, yang akur sama pacarnya ya." Seru ibu-ibu tersebut ketika mereka mulai berlari menjauh. Jodha melambaikan tangan dan tersenyum.

BIARKAN AKU JATUH CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang