Hai, Inem datang lagi. Maaf kemarin malam sampai tadi pagi nggak bisa posting. Wifi gangguan gara-gara listrik mati. Ya sudah, semoga masih ada yang menunggu di minggu pagi ini.
Pengumuman
Perihal : undangan perkawinan
Kepada : seluruh fans magic couple yang sedang berbahagia
Dengan hormat,
Bersama ini kami mengundang anda-anda semua untuk menghadiri resepsi pernikahan kami yang akan dilaksanakan hari ini, malam hari pukul 20.00 sampai selesai, Maaf, undangan mendadak. Maklum, orang kaya selalu sibuk. Ini saja sudah syukur masih ingat, takutnya nanti tidak ada mau membaca cerita kami lagi.
Diharapkan datang dengan tertib, jangan berbuat kerusuhan apalagi kehebohan karena ingin berfoto selfie dengan pengantin. Untuk yang kesulitan transport silakan hubungi panitia agar nanti akan dilakukan antisipasi dan menyediakannya untuk undangan, sehingga tidak membuat malu mempelai dan keluarganya karena tidak mampu menyediakan kemudahan untuk para undangan.
Mempelai tidak menerima sumbangan dalam bentuk apapun kecuali doa dan saham senilai diatas 500 juta. Kalau tidak, lebih baik tidak usah menyumbang. Orang kaya tidak butuh sumbangan. Bukan sombong, tapi ingin memberitahukan saja.
Demikianlah undangan ini kami sampaikan. Terima kasih atas perhatiannya.
Yang berbahagia
JO & JA
==============000============
Senin pagi.
Dengan setengah malas Jalal bangun dari tidurnya. Kalau biasanya dia selalu bersemangat bangun pagi dan jogging, maka pagi ini adalah hari termalas pertamanya. Bagaimana tidak malas, kalau orang yang selalu membuatnya bersemangat sekarang sedang tidak ada dirumah. Sungguh sangat sepi.
Jalal turun dari ranjangnya dan berjalan kearah balkon. Dimana biasanya dia melihat gadisnya sedang mencuci mobil mamanya bersama Mang Diman. Udara terasa sejuk dan menyegarkan, tetapi tidak dengan hatinya. Hatinya tidak sesegar udara pagi ini. Lama Jalal berdiri mematung di balkon sambil menatap Mang Diman yang mencuci mobil mama dan papanya. Terbayang gadisnya tertawa ceria bersama Mang Diman, senyum polosnya membuatnya semakin rindu.
Jalal tersenyum membayangkan hari-hari yang telah dia lewati, dimana setiap pagi adalah rutinitasnya melihat kegiatan pencucian mobil. Namun sekarang semua nampak tidak menarik lagi. Tentu saja, karena yang dibawah sana cuma ada Mang Diman. Apanya yang menarik? Hahaha...
Dia kembali masuk ke kamarnya, mengambil ponselnya dan kembali menghempaskan tubuhnya diatas tempat tidur. Jalal memencet nomor ponsel Jodha, dia ingin mendengarkan suara kekasihnya itu. Meski hanya itu sekarang yang bisa dilakukannya. Untung Ibunya Nadia tidak melarangnya untuk menggunakan telpon, kalau tidak, hm... bisa-bisa dia minum obat tidur saja biar lupa, dan nanti bangun ketika acara pernikahannya akan dilaksanakan. Hehehe...
KAMU SEDANG MEMBACA
BIARKAN AKU JATUH CINTA
FanfictionAku bukan ingin mencintai karena nama dan kekayaan. Aku hanya ingin cinta yang sederhana, tidak rumit dan nyaman. Karena itu aku jaga hatiku agar tidak mudah luruh terhadap segala rayuan. Aku hanya ingin mencari yang benar-benar tulus, bukan hanya c...