PERJUANGAN BERAT

2.3K 75 32
                                    

Met malem semua,.. Tuan muda datang lagi nih. Tanpa Inem kali ini ya. Sebelum membaca, aku kasih tahu dulu kalau di part ini akan banyak narasinya, jadi kalau ingin di skip silakan, ingin menunggu part selanjutnya juga silakan. Tetapi jujur, ini adalah part yang sangat menyenangkan buatku. Entahlah. Aku tidak tahu apakah ada atau tidak pembinaan seperti yang aku tulis ini di akmil. Kalaupun tidak ada, aku berharap semoga suatu saat akan ada. Untuk turut memperbaiki dan membina anak bangsa sebagai bakti kepada negara.

Ya ampun,...aku kayak pidato ya. Ya sudah, silakan dibaca saja buat yang berkenan. Hehehe....

=======0000=======

Setelah menempuh perjalanan yang panjang, akhirnya mereka sampai juga di kota Jogyakarta. Bayu sengaja mengajak mereka untuk menginap di kota itu, karena untuk mengantarkan mereka bertiga akan dilakukan keesokan harinya.

Bayu sengaja mencari losmen kecil dan sederhana, murah meriah yang banyak bertebaran di kota wisata tersebut. Makan makanan angkringan, yaitu tempat berjualan berbagai makanan dengan menggunakan gerobak dorong yang terdapat disetiap ruas jalan yang ada disekitar losmen tempat mereka menginap.

"Bang, nanti kami disana akan diapakan?" tanya Surya. Dia sedikit takut dan ngeri membayangkan apa yang akan mereka hadapi nantinya. Bayu terkekeh melihat ekspresi Surya, kemudian dia juga menatap Jalal dan Mansingh bergantian.

"Banyak yang akan kalian lakukan disana nanti sebagaimana para taruna baru. Tapi sebelumnya kalian akan dilatih dan diperkenalkan dengan kampus tempat kalian tinggal nanti, asramanya, tempat latihan, apa yang akan kalian pelajari disana. Karena setelah itu kalian akan membaur dengan taruna yang sesungguhnya untuk menjalani serangkaian latihan berat." Jelas Bayu. Surya nampak tegang. Begitu juga dengan Jalal dan Mansingh.

"Apa tidak berbahaya bagi kami yang sangat pemula ini untuk menjalani latihan berat itu Bang?" tanya Jalal. Bayu menggeleng.

"Itulah makanya, kalian datang seminggu sebelum para taruna yang sesungguhnya datang. Karena kalian akan di ajarkan perlahan-lahan persiapan untuk menghadapi latihan berat tersebut agar kalian tidak kaget nantinya." Mereka bertiga mengangguk tanda mengerti, "pesan Abang, apapun latihan yang akan kalian hadapi nanti, lakukan dengan hati, dengan segenap jiwa, dengan bangga, buang segala dendam atas apa yang akan pelatih kalian lakukan, agar kalian menjadi manusia yang bersih kembali."

"Iya Bang. Kami mengerti."

"Bagus. Ayo kita kembali ke penginapan." Ketiganya mengangguk dan bangkit mengikuti Bayu kembali ke losmen tempat mereka menginap, setelah sebelumnya membayar semua makanan yang telah mereka makan. Kali ini apapun yang mereka makan seperti tidak terasa apa-apa, kecuali agar perut tidak lapar saja, karena pikiran mereka terlalu tegang memikirkan apa yang akan mereka hadapi besok.

Keesokan harinya Bayu mengajak ketiganya berangkat ke Magelang, yang dari kota Jogyakarta hanya menempuh waktu perjalanan kurang lebih satu jam saja.

Memasuki kampus akmil, Bayu cs sudah di tunggu oleh seseorang di sekretariat pendaftaran untuk taruna pendidikan khusus seperti Jalal dan teman-temannya.

"Bayu, bagaimana kabarmu sekarang?" tanya seseorang yang pakaian seragam dinas lengkap berusia kurang lebih 50 tahun. Sedangkan Bayu saat itu hanya menggunakan pakaian formal saja, bukan pakaian dinas. Dia memeluk Bayu dengan hangat.

"Baik Pak. Bapak sendiri sehat?" Bayu balik tanya. Pria itu terkekeh.

"Seperti yang kamu lihat sekarang." Bayu menoleh ke arah Jalal dan sahabatnya.

"Jalal, Man, Surya, kenalkan ini Pak Bhairam Sadewa. Beliau gumil (guru militer) disini. Beliaulah yang akan membimbing kalian nanti, dan pastinya akan dibantu oleh asisten beliau." Ujar Bayu memperkenalkan mantan dosennya dulu yang sampai sekarang masih berhubungan baik.

BIARKAN AKU JATUH CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang