MENCARI JAWABAN

4.2K 90 40
                                    

Hai....Inem datang lagi nih, makasih ya udah nagih dan mau nunggu. Semoga masih ada yang mau baca, takutnya kalah dengan berita kedatangan Inem yang sesungguhnya. Wkwkwkwk...

Jodha masih tiduran di atas tempat tidurnya. Dari tengah malam ketika dia mendengar bisikan dari tuan mudanya sampai sekarang dia masih belum bisa memejamkan matanya walau hanya beberapa menit saja. Entah kenapa dia malah tidak bisa tidur. Dan....ucapan tuan mudanya itu? apa dia tidak salah mendengar atau memang itu kenyataannya bahwa tuan mudanya itu menyayangi dirinya. Tapi, sebagai apa? Sebagai teman? Sebagai keluarga? Atau sebagai kekasih?

Namun, yang sepertinya mendekati kemungkinan, mungkin sebagai teman. Jodha mengakui akhir-akhirnya ini mereka berdua sudah agak akrab meski seringkali bertengkar, dan dia tidak berani mengambil kesimpulan kalau tuan mudanya itu menyayanginya sebagai kekasih. Jodha tahu diri. Tuan mudanya itu tidak akan mungkin menyukai dirinya sebagai kekasih yang hanyalah seorang pembantu. Banyak gadis atau wanita di luar sana yang jauh lebih baik darinya dan juga jauh lebih cantik. Apalagi sekarang prioritas utamanya adalah lulus kuliah dan bekerja serta ingin berkumpul lagi dengan ayahnya. Ingin sekali dia berkumpul seperti saat ibunya masih hidup, saat ayahnya yang penuh perhatian dan lembut kepadanya. Mengingat semua kenangan itu membuat air mata Jodha kembali menetes. Itulah kenapa dia harus mengunci rapat-rapat hatinya agar tidak mudah jatuh cinta kepada lelaki manapun termasuk tuan mudanya yang konon menjadi idola di kampusnya. Dia tidak peduli akan hal itu.

Dari kejauhan terdengar sayup-sayup suara azan menggema, Jodha bangkit dari tempat tidurnya dan duduk di pinggiran ranjang sambil memijit pelipisnya. Kepalanya agak pusing mungkin gara-gara tidak bisa tidur lagi dari tengah malam. Dengan mengabaikan rasa pusingnya Jodha masuk kekamar mandi untuk memulai rutinitas paginya dan juga kewajibannya.

Sementara Jalal yang kembali kekamarnya setelah mengantar Jodha tidur hanya tersenyum. Entah kenapa hatinya terasa lega setelah mengatakan perasaannya kepada Jodha meskipun gadis itu telah tertidur. Mungkin benar apa yang dikatakan Man sahabatnya kalau dia benar-benar telah jatuh cinta kepada Inemnya itu. Oh, astaga. Ini sangat memalukan sekali. Bagaimana mungkin dia jatuh cinta kepada gadis yang selalu dibully dan dikerjainya setiap waktu. Apa ini karma buatnya yang selalu mengerjai gadis itu?

Jalal duduk di pinggir tempat tidurnya sambil menangkup wajahnya dengan kedua telapak tangannya, bahkan dalam keadaan terpejam pun wajah Inemnya selalu muncul dengan ekspresi cemberut dan tersenyum. Bagaimana ini? Jalal tersadar kalau selama sebulan ini dia tidak pernah lagi datang ke club tempatnya dan sahabatnya selalu datang setiap malam. Dia bahkan lupa kalau tidak pernah pulang dalam keadaan mabuk.

Begitu besar pengaruh gadis itu dalam kehidupannya. Rasanya membully gadis itu dan juga menjahilinya merupakan kesenangan yang luar biasa melebihi kesenangannya ketika mabuk-mabukan dulu. Jalal membaringkan tubuhnya dan berusaha untuk memejamkan matanya. Namun, yang ada hanya gelisah yang dia rasakan. Berkali-kali dia membolak-balikkan tubuhnya mencari posisi yang pas agar bisa tertidur tetap saja dia tidak bisa bahkan sampai hari mulai terang pun matanya masih terbuka.

Akhirnya dia bangkit dari posisinya dan melangkah menuju balkon kamarnya, siapa tahu Inemnya sudah siap seperti biasa mencuci mobil mamanya. Eh, tapi mamanya kan belum datang jadi sepertinya Inem tidak ada acara cuci mobil segala begitu juga dengan Mang Diman.

Namun sepertinya keberuntungan berpihak kepadanya, dia melihat Inemnya di luar sana. Tetapi bukan mencuci mobil melainkan sedang melakukan pemanasan sebelum melakukan jogging. Seperti biasa menggunakan celana training pendek selutut, kaos oblong kebesaran dan memakai sepatu olahraga serta tidak ketinggalan earphone menempel di telinganya. Posisi Jodha yang membelakangi Jalal membuat gadis itu tidak tahu kalau tuan mudanya itu sedang menatap dirinya.

BIARKAN AKU JATUH CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang