NAZEERA DAN MARIO

1.5K 54 67
                                    

Met malam semua. Kali ini Rio dan Zee datang menyapa. Maaf telat update, karena Mas J maksa untuk diposting duluan. Okelah, yang tua ngalah. Ngasih kesempatan yang muda untuk eksis. Hehe... kalau ada waktu silakan mampir di lapak sebelah ya.

======000=====

Seorang gadis celingukan melihat setiap orang yang berlalu dihadapannya dari area kedatangan di bandara Soekarno-Hatta. Dengan sabar dia menanti kekasihnya datang dari Kalimantan.

Rio seminggu yang lalu berangkat ke Kalimantan untuk mengurus pemberhentiannya sebagai PNS, sekaligus dia mengambil barang-barangnya yang masih tertinggal dirumah dinasnya, dan juga berpamitan dengan masyarakat disana.

Dari kejauhan Nazeera melihat Rio menyeret kopernya dan menenteng sebuah paper bag. Pemuda itu tersenyum ketika melihat Nazeera sudah menunggunya.

"Sudah lama nungguin, Zee?" Nazeera tersenyum.

"Lumayan Bang. Gimana perjalanannya?"

"Baik aja. Abang juga pamit sama Om Suja dan Tante Zeenat, dan nginap disana. Makanya bisa pagi berangkat. Kita pulang yuk, Abang laper." Nazeera mengangguk.

"Ayo Bang." Keduanya melangkah bersama keluar dari bandara menuju mobil Nazeera terparkir. "Oh ya, Abang mau sarapan apa?"

"Apa aja. Abang nggak milih-milih kok yang penting bisa dimakan," Nazeera tertawa kecil, "oh ya, ini buat kamu." Kata Rio menyerahkan paperbag yang dibawanya tadi.

"Apa ini Bang?"

"Lihat aja."

Nazeera membuka paperbag tersebut, dia nampak sumringah ketika melihat oleh-oleh yang dibawakan oleh kekasihnya. 2 buah kain batik khas kalimantan.

"Kok 2 Bang? Emang satunya untuk siapa? Kan motifnya sama? Masa untuk aku semua?" Rio tersenyum.

"1 untuk kamu..." Rio sengaja menghentikan ucapannya, membuat Nazeera penasaran.

"1 lagi untuk siapa?"

"Untukku. Biar kita couple." Wajah Nazeera tersipu mendengar ucapan Rio, "nanti kita antar ke tukang jahit bareng ya? biar Abang yang bayarin." Nazeera hanya bisa mengangguk, "yuk, kita pulang."

Mereka berdua kembali melangkah menuju mobil Nazeera.

"Makasih ya Bang, sudah repot-repot dibawakan oleh-oleh." Ucap Nazeera ketika mereka sudah berada dimobil. Rio duduk dibelakang kemudi, sedangkan Nazeera disampingnya. Pemuda itu sekarang tidak canggung lagi untuk mengemudikan mobil, sehingga tanpa diminta dia sendiri yang menyetir.

Rio tersenyum sembari menyalakan mobil.

"Itu aja?" Nazeera menantapnya heran.

"Maksud Abang?" Rio tersenyum misterius.

"Cuma ucapan terima kasih aja yang Abang dapatkan karena sudah ngasih kamu oleh-oleh?"

Mendadak Nazeera menjadi gugup.

"E-emang maunya Abang gimana?" Rio terkekeh. Dia menunjuk pipinya.

"Kayaknya disini juga boleh. Obat kangen seminggu nggak ketemu." Ucapnya jahil. Semburat merah menghiasi wajah Nazeera, Rio meliriknya dan kembali tertawa, "wajah kamu merah banget tuh."

Nazeera menempelkan telapak tangannya dikedua pipinya sebentar, kemudian dengan agak ragu-ragu dia mendekati Rio yang memiringkan sedikit tubuhnya, seperti sudah tahu akan dicium.

Cup.

Dengan cepat Nazeera mendaratkan bibirnya di pipi Rio yang tersenyum geli. Sebelum gadis itu kembali duduk dengan sempurna, Rio meraih kepala Nazeera dan mencium kening kekasihnya dengan lembut.

BIARKAN AKU JATUH CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang