Met sore semuanya. Dek Aram dan Si Abang datang lagi nih. Lunas yaaa hutangku. Jangan ditagih lagi. Hehehe...
Sebelum membacanya siapin tisu. Siapa tahu ada yang baper. Jangan bilang aku belum ngasih tau yaaa... entah apa maksud dari judul itu, ya dinikmati aja. Oke? Maaf kalau feelnya kurang dapet. Hehehe...
Di dalam part ini terdapat jawaban atas pertanyaan yang penasaran siapa salah seorang dari di kembar Hasan dan Husein yang beristrikan keluarga Jodha. Semoga puas yaa...
======0000======
"Sudah siap Dek?" tanya Rahim ketika masuk ke kamar.
Pagi ini mereka akan berangkat ke Belanda. Sebentar lagi ayahnya akan mengantarkan mereka ke bandara, dimana pesawat jet milik om kembar mereka sudah menunggu.
"Sudah, Bang." Sahut Aram selesai memeriksa koper mereka berdua. Rahim menghampirinya dan membawa koper tersebut keluar dari kamar.
Di ruang tengah sudah menunggu Jodha, Salima, Bayu, dan Jalal.
"Hati-hati dijalan ya Sayang. Telpon Bunda kalau sudah sampai disana." Pesan Jodha memeluk putrinya.
"Iya Nda. Bunda tenang aja, Aram akan mengingat pesan Bunda." Aram kemudian memeluk Salima yang kini telah menjadi mertuanya.
Salima memeluknya dengan erat dan tersenyum bahagia.
"Nikmati waktu kalian berdua sebaik-baiknya ya." Aram mengangguk, Salima melepaskan pelukannya dan menoleh ke arah Rahim, "Rahim, jaga menantu Bunda ya selama disana." Rahim mengangguk pasti.
"Iya Bun. Tenang aja, Bunda bisa percayakan itu sama aku." Salima tersenyum.
Aram kemudian memeluk Bayu, ayah mertuanya.
"Jaga diri kamu baik-baik ya. Dan jangan lupa kasih cucu buat kami semua secepatnya ya." Kata Bayu sembari tersenyum. Aram dan Rahim tertawa.
"Iya Yah. Doakan sukses ya. Siapa tahu pulang dari sana akan ada kabar gembira." Bayu terkekeh.
"Do'a Ayah Bunda selalu untuk kalian berdua. Hati-hati dijalan ya." Keduanya mengangguk.
Mereka berdua mengikuti langkah Jalal yang terlebih dahulu berjalan menuju mobil yang sudah terparkir di depan rumah beserta supir pribadi Jalal.
Mobil mewah tersebut kemudian perlahan meninggalkan tempat itu menuju bandara, dimana pesawat yang akan membawa mereka ke Belanda sudah menunggu.
Aram tersenyum senang. Dia duduk menyandarkan kepalanya di bahu Rahim. Bahkan ayahnya yang duduk disamping supir hanya bisa menggeleng melihat kemanjaan putrinya, membuatnya teringat istrinya lagi. Padahal baru beberapa menit meninggalkan rumah, hatinya sudah rindu. Hehe...
Karena masih pagi dan hari libur, jalan terlihat lengang. Mobil melaju dengan lancar ke tempat tujuan.
Akhirnya mobil itu pun memasuki area bandara dan melewati jalur khusus. Disana sudah menunggu sebuah pesawat jet milik Hasan dan Husein yang akan membawa Aram dan Rahim menuju negara kincir angin dan tempat melimpahnya bunga tulip.
Mereka disambut oleh Hasan dan Husein. Mereka berdua sudah menunggu kedatangan Aram dan Rahim.
"Hallo keponakan Om yang cantik." Sapa Husein ketika Aram keluar dari mobil, "sudah siap untuk honeymoon bareng Om?" goda Husein memainkan kedua alisnya. Aram tertawa.
"Kalau honeymoon bareng Abang sih, Aram siap Om. Tapi kalau bareng Om, Aram nggak mau. Nggak asyik, Om pasti akan mengganggu aja." Sambut Aram. Husein pura-pura cemberut.

KAMU SEDANG MEMBACA
BIARKAN AKU JATUH CINTA
FanfictionAku bukan ingin mencintai karena nama dan kekayaan. Aku hanya ingin cinta yang sederhana, tidak rumit dan nyaman. Karena itu aku jaga hatiku agar tidak mudah luruh terhadap segala rayuan. Aku hanya ingin mencari yang benar-benar tulus, bukan hanya c...