Nathan memarkirkan mobil mewahnya di basement salah satu mall berkelas dunia. Navia sedari tadi hanya memasang wajah tetap tersenyum manis, meski perutnya sudah melilit karena lapar.
Nathan memandu Navia turun dari mobilnya dengan hati-hati. Sepatu heels setinggi 10 centimeter, cukup menyulitkan Navia. Penuh ekstra kehati-hatian agar selamat sampai tempat tujuan.
Saat mereka memasuki mall, puluhan pasang mata mengarah pada mereka. Nathan hanya menganggap itu hal yang biasa. Dirinya tak terlalu memusingkan perhatian banyak orang. Dia hanya berpikir, orang-orang tersebut adalah bagian dari fans. Tidak dengan Navia. Ada banyak hal yang dia pikirkan.
Pertama: Nathan adalah seorang artis, otomatis menjadi pusat perhatian khalayak ramai. That's true!
Kedua: Nathan yang dikenal jomblo, untuk pertama kalinya membawa seorang wanita dengan suasana berbeda sebagai kekasih. Mungkin.
Ketiga: Apakah gaya berbusana dan berpenampilan Navia tak sesuai dengan peradaban zaman yang terstandar? Coba deh tanyakan pada designer di luaran sana!
Keempat: Apakah antara Nathan dan Navia tidak ditemukan kecocokan untuk sekedar jalan berdua? Hanya Author yang tau!
Kelima: Nathan memang terlihat ganteng, maskulin, dan perfectionis. Tapi Navia bahkan lebih anggun, manis, cantik, dan tentu saja sexy! Ini mah ngarep!
Mereka berjalan menuju sebuah resto untuk dinner. Resto tersebut masih tergolong sepi karena banyak bangku kosong. Hanya terlihat segelintir orang yang berada di sana. Setelah memesan, mereka kembali bercerita tentang awal kedekatan mereka.
Sebuah lagu insomnia by Craigh David menghentikan obrolan mereka. Ada panggilan masuk untuk Nathan.
"Nav, gue angkat dulu ya! Nggak lama kok!" kata Nathan seraya pergi menjauh.
'Buat apa dia menjauh begitu? Seberapa rahasiakah isi obrolan mereka? Sampai aku tak boleh mendengarnya.' batin Navia kesal.
Tiba-tiba Grinda Monika dan asisten pribadinya mendatangi Navia.
"Bisa gabung di sini sebentar?" kata Grinda sok akrab.
"Silakan saja!" kata Navia pasrah.
Grinda duduk di kursi yang sebelumnya diduduki oleh Nathan. Sementara asisten pribadinya masih berdiri di belakang Grinda.
"Gue mau nanya sama lo, ada hubungan apa lo sama orang yang gue cintai?" tanya Grinda to the point.
"Maksud lo si Nathan?" tanya Navia yang dibalas anggukan oleh Grinda.
"Nathan itu adalah pria spesial yang sangat dekat dengan gue sekarang. Gue nggak peduli juga, kalo dia sempet deket sama lo. Itu kan masa lalu. Inget yah, MASA LALU!! Lagi pula, dia sekarang milikku." penjelasan Navia.
Refleks, Grinda menampar pipi kanan Navia dengan kasar. Navia meringis kesakitan. Grinda tertawa puas melihat kesakitan Navia.
"Ini belum seberapa, lain kali gue akan bunuh lo secara sadis. Ini janji gue!" bisik Grinda di telinga Navia agar tak didengar orang.
Setelah Grinda pergi, Nathan kembali. Tapi Navia sudah tak baik-baik saja. Raut sedih nampak di wajahnya.
"Apa lo baik-baik saja?" tanya Nathan khawatir.
"Gue gapapa. Gue mau balik aja abis ini!" jawab Navia sambil menunduk.
Nathan meraih dagu wanita di depannya, Navia. Ditatapnya manik mata Navia lekat-lekat. Dilihatnya sebuah kecemasan yang luar biasa. Bahkan air mata menggenang di pipi cantik Navia.

KAMU SEDANG MEMBACA
SEXY MAID & SEXY BOSS
Romance"Lo nangis? Sshhhtt, gue nggak mau lo nangis lagi. Gue mau lo bayar semua kerugian yang gue derita!" Dia mendekatiku dengan wajah sok iba. Aku kesal. Masalahnya dia hampir mengambil ciuman pertamaku. Ikh, ngeselin! PLAAAKKKK Sebuah tamparan ku tuju...