57

12.4K 381 6
                                    

Navia sedang mencoba mendiamkan Kevin yang rewel di depan kamar dimana Nathan dirawat. Kevin terus menangis dan seakan Navia kesulitan mendiamkan putranya sendiri.

"Apa yang terjadi? Kenapa bayimu terus menangis?"

"Uhm, Dokter Philip! Ini, Kevin lagi rewel. Udah hampir sejam aku diemin, tapi dia tetep nangis. Aku hampir putus asa." kata Navia.

"Boleh aku coba gendong dia?" pinta Philip.

"Baiklah." kata Navia yang menyerahkan Kevin ke dalam gendongan Philip.

"Hati-hati..." ucap Philip.

Philip berusaha menenangkan Kevin dengan segala cara yang ia bisa. Dari teknik melucu, sampai bercerita tentang dongeng untuk bayi. Sesekali Kevin memang tersenyum dan tertawa. Entah dia mengerti atau tidak dengan apa yang diucapkan Philip, yang pasti Philip berhasil. Berhasil menenangkan Kevin yang dilanda kegalauan ala-ala bayi.

"Wah, Kevin bisa kembali ceria. Ternyata Dokter pandai menarik hati anak kecil. Berarti Dokter juga bisa menenangkan hati anaknya yah? Pasti anak Dokter sangat senang setiap saat dapat cerita seru dari Dokter. Kevin aja yang baru ketemu langsung suka!" puji Navia.

"Ah tidak! Aku belum punya anak." ucap Philip.

"Lalu, istri Dokter pasti orang yang beruntung kalo gitu!" tambah Navia.

"Kenapa? Apa itu jadi masalah besar?" kata Philip sambil menebarkan senyuman terbaiknya.

"Eh maaf! Aku nggak bermaksud." kata Navia tertunduk merasa tak enak hati.

"Tak apa. Sudah jangan dipikirkan. Ini Kevin sepertinya sangat mirip denganmu!" ujar Philip tersenyum pada Kevin.

"NAVIA!!!" panggil Reno.

Navia menoleh ke arah Reno.

"Reno, lo ngagetin gue aja!" kata Navia.

"Eh, Tuan Nathan gimana kabarnya? Apa sudah boleh diajak pulang?" tanya Reno.

"Sayangnya belum. Masih perlu sedikit pengamatan Dokter untuk beberapa waktu. Gue harap dia bisa segera pulang. Kan kasian Kevin kalo di sini terus. Takut dia malah jadi sakit." jawab Navia.

"Sini, gue aja yang gendong!" kata Reno yang mencoba mengambil Kevin dari gendongan Philip.

Philip tak bisa menahan Kevin berlama-lama dalam gendongannya. Tak butuh waktu lama, Kevin sudah aman dalam gendongan Reno. Reno pun langsung berbicara pada Kevin dengan logat anak kecil.

"Oya, aku harus melanjutkan pekerjaanku. Sampai nanti!" kata Philip.

"Baiklah. Selamat bekerja! Terima kasih!" seru Navia.

Reno pun membawa Kevin masuk ke kamar Nathan. Nathan terlihat sibuk dengan tabletnya.

"Tuan, Kevin sangat lucu. Kalo ada banyak, aku mau satu!" seru Reno.

"Makanya, buruan bikin! Mumpung masih ada stok lucu!" kata Nathan yang masih menatap tabletnya.

"Itu tadi siapa Nona Navia? Sepertinya sangat akrab sama Kevin?" tanya Reno pada Navia.

"Memangnya siapa?" tanya Nathan pada Reno.

Nathan langsung melotot ke arah Reno. Reno pun mengarahkan tatapannya ke arah Navia. Akhirnya Nathan menatap Navia dengan tatapan tajamnya.

"Hei, apa-apaan kalian? Menatapku dengan tatapan aneh kayak gitu! Aku kan jadi gimana gitu!" keluh Navia.

"Navia, apa kamu baru ketemuan sama Dokter genit itu?" tanya Nathan dengan tatapan kesal.

SEXY MAID & SEXY BOSSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang