Pertunangan Navia dan Nathan akhirnya dilaksanakan di sebuah ballroom hotel. Acara dihadiri oleh klien bisnis Nathan, kolega Papa Nathan yang ada di Indonesia, dan termasuk kedua ortu Navia dan Nathan. Beberapa teman kuliah Navia juga ikut hadir meramaikan acara pertunangan berlangsung meriah dan terkesan mewah.
"Para hadirin, marilah kita masuk ke acara inti. Kedua pasangan yang akan mengikat janji pernikahan, silakan maju ke depan untuk tukar cincin. Tuan Nathan Ardian dan Nona Navia Arzeta!" seru Reno yang berbicara menggunakan microphone, berperan sebagai pemandu acara.
Navia yang digandeng oleh Nathan, maju ke depan untuk disaksikan para tamu undangan. Navia yang mengenakan gaun warna biru muda, berlengan panjang motif bunga, tampak manis dan pas untuk tubuhnya. Ditambah lagi potongan gaun yang terjuntai ke bawah, menutupi kakinya yang jenjang, semakin menegaskan bentuk tubuhnya yang sexy.
Navia yang tampak kesulitan berjalan dengan sepatu heels setinggi 12 cm, berpegangan erat pada Nathan. Navia menautkan lengannya pada lengan Nathan. Mereka berdiri di depan para tamu yang harap-harap cemas menunggu momen bahagia. Selanjutnya Nathan mengeluarkan kotak kecil berwarna merah, yang berisi sepasang cincin pertunangan.
Navia mengulurkan tangannya kepada Nathan. Nathan langsung menyematkan salah satu cincin yang dibawanya di jari manis Navia. Cincin emas putih bertahtakan sebuah berlian yang sangat cantik. Navia menerima dengan senang hati. Kemudian Navia juga melakukan hal yang sama. Mengambil cincin yang masih tertinggal di kotak yang dibawa Nathan, lalu menyematkan di jari manis Nathan. Tepuk riuh para tamu undangan memenuhi seisi ruangan.
"Selamat yah Tuan Nathan dan Nona Navia, semoga acara pertunangan ini segera diakhiri dengan pernikahan yang sakral! Dan untuk para tamu yang terhormat, silakan mencicipi hidangan yang tersedia! Selamat bersenang-senang!" seru Reno, layaknya MC profesional.
"Ini acara pertunangannya mewah banget loh ya!" gumam Foni senang.
"Iya. Nanti kalo kita nikah, kayak gini aja yah! Nggak usah pake pertunangan, ribet! Mending kita langsung nikah!" celetuk Joni.
"OMG hellow... ogah gue nikah sama lo! Rin, ini kenapa sih Joni pake diundang? Navia pasti salah deh!" seru Foni.
"Eh, godain Navia yok! Itu dia lagi ngobrol berduaan sama Nathan!" ajak Karin.
Karin dkk sudah berada di dekat Navia dan Nathan. Mereka saling bergantian untuk mengucapkan selamat pada Navia dan Nathan.
"Makasih yah, kalian udah mau dateng ke acara pertunangan gue! Nanti hadir lagi yah di acara pernikahan gue. Mudah-mudahan, dua minggu lagi acaranya!" kata Navia.
"Oke, kita mah selalu hadir untuk elo!" kata Karin sok imut.
"Gue juga!" kata Foni.
"Gue juga dong!" kata Afifah.
"Iya, iya, semua akan diundang!" kata Navia.
"Oh ya, pacar lo yang mana, Rin?" tanya Afifah pada Karin.
"Itu tadi yang jadi pemandu acara!" jawab Navia.
"Oh cowok yang sexy abis itu tadi ya? Yang wajahnya oriental, tinggi, dan ... " kata Foni.
"Eh, itu pacar gue! Yang boleh muji dia ya gue seorang. Lo nggak boleh ya! Atau gue marah nih!" ancam Karin.
"Hai Navia! Selamat yah! Maaf gue datengnya telat nih. Tadi nganter nyokap gue ke acara arisan." kata Aldo yang baru datang dan langsung menjabat tangan Navia.
"Ehm..." kata Nathan memberi kode pada Aldo untuk segera melepas tangan Navia yang masih digenggamnya.
"Eh iya maaf! Gue lupa." kata Aldo, kemudian menjabat tangan Nathan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEXY MAID & SEXY BOSS
Romance"Lo nangis? Sshhhtt, gue nggak mau lo nangis lagi. Gue mau lo bayar semua kerugian yang gue derita!" Dia mendekatiku dengan wajah sok iba. Aku kesal. Masalahnya dia hampir mengambil ciuman pertamaku. Ikh, ngeselin! PLAAAKKKK Sebuah tamparan ku tuju...