73

4.6K 57 6
                                    

Hari ini keluarga kecil Nathan akan berkunjung ke rumah makan punya salah satu relasi Nathan. Karena sebagai propaganda bisnis, maka tema busana mereka adalah formal. Navia dengan gaun midi dress warna turkish dengan lengan panjang berikut belt di bagian pinggang. Sementara Nathan dan Kevin sudah pasti dengan setelan jas warna donker.

"Tuan Nathan!" sapa William beberapa meter dari Nathan.

"Selamat datang Tuan Nathan dan keluarga. Mari saya antar ke ruang VVIP." ajak William sopan.

William mengarahkan Nathan untuk mengikutinya. Navia dan Kevin mengekor mengikutinya. Bersamaan dengan itu, William mencuri pandang ke arah Navia saat ada kesempatan. Tak diragukan lagi, laki-laki mana yang tidak tertarik oleh kecantikan Navia. Sebagai laki-laki normal, William pun demikian.

"Sebuah kehormatan besar karena Tuan Nathan menerima undangan makan malam saya. Semoga dengan acara sederhana seperti ini, hubungan kerja sama bisnia kita berjalan lancar."

"Pujian Anda sangat berlebihan, Tuan. Justru saya yang harusnya berterima masih sudah diberi kesempatan untuk menorehkan karya sederhana saya di sini. Oh iya perkenalkan, ini Navia, istri saya. Dan di sebelahnya ada Kevin, putra saya satu-satunya." kata Nathan.

Navia mengangguk sopan saat dirinya diperkenalkan oleh Nathan.

"Wow, istri Anda luar biasa cantiknya. Pantas saja putra Tuan juga tak kalah tampan dari Tuan." puji William, yang sebenarnya hanya ingin mengungkapkan bahwa Navia itu cantik di matanya.

"Tuan William bersama keluarga?"

"Ah iya. Sebentar lagi mereka juga sampai. Kemungkinan mengalami kemacetan di jalan. Mohon maklum ya." jawab William.

"Om, apakah di sini ada eskrim?" tanya Kevin polos.

"Tentu saja ada. Tapi umumnya eskrim disajikan setelah makanan utama. Sabar ya ganteng. Nanti pasti Om kasih eskrim yang enak untukmu."

"Yey, terima kasih Om ganteng juga." sahut Kevin girang.

"Maaf Tuan, putra kami selalu meminta eskrim setiap kali diajak makan di luar seperti ini." Navia membuka obrolan.

"Tidak masalah Nyonya."

Seorang wanita memasuki ruangan VVIP dengan membawa sebuah paperbag.

"Essy!" panggil Navia.

"Navia!" balas Essy.

Keduanya berhamburan berpelukan bak teletubbies yang berbahagia.

"Hai apa kabar? Ternyata kamu di kota ini? Aku kangen loh sama masakan ayam kecapmu. Sekarang sudah tambah cantik ya. Kalo dulu cantik, sekarang lebih cantik lagi." seru Essy bernostalgia.

"Ehem." Nathan berdehem.

"Eh iya. Maaf Sayang. Sebenarnya kami dulunya satu sekolahan. SMP dan SMA pernah barengan." kata Navia.

"Luar biasa. Ini reuni Nyonya Navia dan istri saya berarti. Tuan Nathan, ini istri saya, Essy." Nathan dan Essy berjabat tangan. Pelayan, bawa makanan masuk!" seru William.

Tak lama kemudian, para pelayan menyiapkan berbagai jenis menu makanan.

"Aku nggak nyangka loh, kamu istrinya Tuan Nathan. Kalo tau gitu, sudah dari dulu kali aku undang kalian begini."

"Sayang, sebaiknya jaga sikap." bisik William.

"Tak masalah Tuan William. Kami dulunya sangat akrab. Bahkan situasi seperti ini terlalu sopan bagi kami berdua." ucap Navia.

"Hei ganteng, siapa namamu?" tanya Essy pada Kevin, karena mereka belum berkenalan.

"Namaku Kevin, Tante. Umurku 5 tahun." jawab Kevin gemas.

SEXY MAID & SEXY BOSSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang