"Dia seumuran dengan kalian. Entahlah, dia ada dimana sekarang. Saya tak tau lagi kabarnya. Namanya Rindra Elfrans. Begitulah."Kata-kata Mr. Frans masih tampak jelas dalam ingatan Reno. Pandangan Reno masih terpaku dengan sosok Mr. Frans. Pria paruh baya, yang seumuran dengan ayahnya itu (kira-kira saja), sudah mengambil peran penting dalam hidupnya. Hanya beberapa saat saja bertemu, tapi kenangan Mr. Frans selalu merebut perhatiannya. Bahkan, Karin pun ikut lenyap untuk beberapa saat.
Reno menjatuhkan gelas anggur yang dipegangnya. Jatuh ke lantai hingga berantakan. Pecahan gelas pun terlempar kemana-mana.
"Apa yang lo lakuin, Ren?" tanya Nathan yang datang saat gelas tersebut jatuh dari tangan Reno. Sapaan 'elo-gue' muncul kembali.
"Elo ada masalah? Apa ada yang ganggu hidup lo? Cerita aja sama gue!" seru Nathan yang ambil posisi berseberangan dengan Reno.
"Tidak Tuan. Saya baik-baik saja!" kata Reno pelan.
Nathan menuangkan minuman soda dingin ke dalam gelasnya. Kebetulan ada beberapa gelas bersih yang kosong di meja itu.
"Oke jika lo nggak mau cerita. Tapi gue nggak akan larang lo cerita apapun ke gue. Lo udah kayak sodara. Jadi jangan sungkan-sungkan. Sudahlah, hidup ini sudah terlalu ribet sama masalah. Kalo bisa, kita selesaikan masalah sampai ke akar-akarnya. Bukankah hidup harus dibuat bahagia? Ngerti maksud gue kan?" ujar Nathan.
"Tapi Tuan Nathan, bagaimana kalo itu menyangkut antara kepastian dan ketidakpastian? Antara benar dan salah? Antara iya dan tidak? Mana yang harus kita pilih?" tanya Reno.
"Terserah lo aja! Tapi tunggu, kemana arah pembicaraan kita?" tanya Nathan.
"Baiklah, saya akan cerita. Ini tentang Mr. Frans."
"Lantas?"
"Mr. Frans itu adalah misteri bagi saya. Saya merasa ada keterkaitan dengannya. Parahnya lagi, saya merasa bahwa sayalah Rindra Elfrans."
"Ren, elo yakin? Itu pengakuan fenomenal loh? Jika benar, gue sangat bersyukur. Akhirnya lo bisa mendapatkan kebahagiaan berlimpah. Ketemu ayah yang selama ini hilang dari pandangan elo. Sekaligus lo akan jadi pewaris tunggal kekayaan Mr. Frans. Lo tau, Mr. Frans adalah milyarder terkenal di Kanada. Meski katanya masih berkebangsaan Singapura. Tapi..."
"Tapi apa Tuan Nathan?"
"Kalo itu bener, jangan tuntut gue yah? Kan gue yang udah nyuruh ini nyuruh itu."
Reno tertawa kecil.
"Tuan, apapun yang terjadi, Andalah orang yang paling saya hormati. Bersama Anda, saya bisa menjalani hidup dengan normal. Bisa ini bisa itu. Bagaimana sebelum saya bertemu Anda? Saya hanyalah seorang pemuda yang bekerja paruh waktu di restoran. Dulunya pernah diadopsi di sebuah panti asuhan. Beruntung kini hidup saya lebih baik dari sebelumnya. Anda sangat memperhatikan keadaan saya. Terima kasih." ucap Reno.
"Lalu rencana lo apa?" tanya Nathan.
"Saya akan melakukan pengamatan terhadap Mr. Frans. Kalo perlu, tes DNA akan saya lakukan. Misi saya adalah rahasia dan diam-diam. Saya usahakan tak mengganggu Mr. Frans. Jika itu tak membuktikan apapun, nggak akan merugikan pihak manapun." jawab Reno.
"Gue dukung! Untuk itu, lo arahin informan-informan pilihan untuk menyelidiki kasus ini. Gue akan ambil bagian dengan mensponsori dana untuk misi lo ini." seru Nathan.
"Terimakasih Tuan." seru Reno.
Hanya dibalas anggukan dan senyuman tipis oleh Nathan. Selanjutnya pergi meninggalkan Reno.

KAMU SEDANG MEMBACA
SEXY MAID & SEXY BOSS
Romance"Lo nangis? Sshhhtt, gue nggak mau lo nangis lagi. Gue mau lo bayar semua kerugian yang gue derita!" Dia mendekatiku dengan wajah sok iba. Aku kesal. Masalahnya dia hampir mengambil ciuman pertamaku. Ikh, ngeselin! PLAAAKKKK Sebuah tamparan ku tuju...