43

18.9K 535 25
                                    

Nathan memanggil Reno untuk berdiskusi dengannya. Membahas mengenai permasalahan Navia yang membuatnya selalu kepikiran.

"Jadi, lo punya solusi dari permasalahan gue?" tanya Nathan setelah menceritakan permasalahannya pada Reno.

"Tuan, menurutku Nona Navia bukannya tak mau berbagi masalah dengan Anda. Tapi dia hanya ingin menenangkan dirinya untuk beberapa saat. Mungkin Nona Navia itu malu mengatakan pada Tuan Nathan." jawab Reno.

"Si Karin cerita ke elo nggak tentang Navia? Biasanya cewek lo itu dapet curhatan dari Navia."

"Aku nggak tau, Tuan. Sepertinya aku perlu menyelidiki Nona Navia lebih lanjut. Semoga saja, bukan hal buruk yang dirahasiakan." ujar Reno.

Cekrreekkk....

Pintu ruangan kerja Nathan dibuka oleh Navia. Sontak Reno dan Nathan menoleh ke arah Navia.

"Maaf mengganggu! Nathan, aku pergi dulu ya! Mau jalan-jalan sore. Nggak lama kok." kata Navia meminta izin, tapi sebelum di-iya-kan oleh Nathan, buru-buru ditutup kembali pintunya.

"Lo liat kan, betapa anehnya kelakuan istri gue. Biasanya dia sangat manja dan maunya dianterin sama gue. Ini malah langsung pergi sebelum gue iyain. Kan aneh!" kata Nathan kesal.

"Tuan, sebaiknya kita ikuti Nona Navia." ajak Reno.

"Gue sih mau banget, Ren. Tapi sepuluh menit lagi, gue ada janji ketemu sama Mr. Bowman. Biasa, masalah bisnis lukisan. Gimana kalo elo aja. Itu kalo elo nggak keberatan sih!" kata Nathan.

"Baiklah. Aku permisi Tuan!" kata Reno sebelum melenggang pergi.

***

Nathan dan Mr. Bowman bertemu di sebuah cafe yang tak jauh dari apartemen Nathan. Hanya berjarak empat blok.

"Mr. Bowman, ada perlu apa Anda meminta bertemu dengan saya?" tanya Nathan memulai pembicaraan.

"Hanya menegaskan kembali, permintaan lukisan dengan tema wanita cantik seperti bebarapa saat yang lalu. Itu sangat bernilai tinggi." jawab Mr. Bowman yang kemudian menyesap kopi hangat.

"Maksud Mr. Bowman, bertemakan wanita cantik yang sebenarnya itu adalah istri saya?" tanya Nathan yang menyiratkan kekhawatiran dan kekesalan.

"Oh itu istrimu? Iya pokoknya gambar wanita itu. Jangan salah paham dulu, aku bukannya terobsesi sama wanita itu. Tentu tidak! Aku hanya teringat sesuatu yang lain. Dimana wajah wanita itu mirip dengan putriku. Yah, putriku sudah tiada. Aku ingin menghadiahi istriku dengan lukisan itu. Aku mohon, tolong buat lukisan tentang wanita itu! Aku akan bayar berapapun yang kamu butuhkan!" pinta Mr. Bowman.

Nathan merenung untuk beberapa saat. Ia belum bisa membuat keputusan final atas permintaan Mr. Bowman.

"Mr. Bowman, saya belum bisa menjawab permintaan Mr. Bowman. Semua tergantung istri saya. Apakah dia bersedia atau menolaknya. Karena itu menyangkut dirinya. Tolong beri saya waktu!" ucap Nathan.

"Baiklah anak muda, aku terima! Segera kabari aku bila ada jawaban pasti! Senang bertemu denganmu, Nathan!" kata Mr. Bowman sebelum berlalu dari Nathan.

***

Navia sengaja menghabiskan waktu sorenya di sebuah mall. Reno juga ada di sana. Terus membuntuti Navia seperti seorang mata-mata. Tentu saja Navia tak menyadarinya.

"Kapan lagi nih kita ke galeri pameran lukisan Nathan Ardian? Bisa sekalian cuci mata sama lukisan dan orangnya. Gue suka banget sama Nathan yang super duper ganteng itu!" kata seorang cewek berseragam SMA.

"Gue juga. Rasanya nyess kalo pas liat manik matanya yang emang ganteng. Aduh, nggak sabar buat dijadiin istri sama Nathan!" kata cewek berambut pirang yang juga berseragam SMA.

SEXY MAID & SEXY BOSSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang