31

25.4K 639 8
                                    

"Navia, selamat berkuliah! Nanti kalo udah selesai kuliahnya, langsung pulang ya! Kan ada Mama, Papa, dan Ibu di apartemen. Trus, selalu kabarin gue kalo ada apa-apa!" kata Nathan tanpa mau melepas tangan Navia.

"Iya, oke! Gue mau masuk dulu yah! Lo balik aja ke mobil, trus pergi sana! Katanya mau ikut pemotretan!" kata Navia mencoba melepas tangan Nathan darinya.

"Yaudah sana! Gue mau masuk. Jangan lama-lama di sini! Banyak mata jelalatan liatin lo yang tampan ini." bisik Navia.

"Cium dulu!" pinta Nathan manja.

"Jangan di sini! Udah sana, cepatlah masuk mobil!" kata Navia yang kemudian segera meninggalkan Nathan yang masih memperhatikannya.

"Romantis banget nih Navia! Ngiri gue!" goda Karin, yang sedari tadi melihat Navia dan Nathan dari jauh.

"Halah, lo romantisan sono sama Reno." kata Navia.

"Reno sibuk kadang-kadang. Ada urusan ini, ada urusan itu, gue rasa dia seorang mata-mata." gerutu Karin.

"Mata-mata?" tanya Navia heran.

"Iya, dia sering menghilang saat kami sedang kencan. Katanya ada urusan dadakan. Padahal sebelumnya, dia bilang sama gue kalo nggak ada urusan apapun. Kan gue kesel!" curhat Karin.

"Reno memang orang suruhan Nathan. Jadi kalo Nathan tiba-tiba memanggilnya, dia mana bisa menolak. Seperti semalam saat Nathan butuh bantuannya!" kata Navia.

"Oh, jadi semalem Nathan yang menghubungi Reno untuk menemuinya? Acara kencan gue gagal total gara-gara Nathan elo itu!" keluh Karin.

Navia hanya mengelus dada melihat Karin menumpahkan kekesalannya.

"Diem Rin, jangan ngeluh terus! Dosen kita sudah datang. Ayo keluarin buku-buku lo!" perintah Navia pada Karin.

***

Nathan telah selesai berganti kostum ala pria sexy. Mengenakan celana bahan warna hitam dengan kemeja ketat, dengan membiarkan 3 kancing kemeja bagian atas terbuka. Rambutnya dibuat acak-acakan dengan tambahan gel rambut. Serta sedikit taburan bedak natural untuk menambah kesan sempurna saat diambil gambarnya nanti.

"Tuan Nathan, silakan duduk dulu di sofa itu! Model wanitanya masih dirias. Silakan menunggu untuk beberapa saat!" kata seorang fotografer yang sibuk mengatur kameranya.

"Siapa model wanitanya?" tanya Nathan sambil memperbaiki model rambutnya di depan cermin yang lumayan lebar dan setinggi tubuhnya.

"Grinda Monika!" jawab fotografer itu tanpa ekspresi.

"Kenapa harus dia?" seru Nathan kesal.

"Wah, saya kurang tau, Tuan. Boss Bastian yang menangani masalah ini. Kebetulan Grinda adalah sepupunya. Mungkin saja karena itu!"

"BASTIAN??" pekik Nathan.

"Maaf, kenapa Anda berteriak memanggil nama gue?" tanya Bastian yang tiba-tiba datang diikuti Grinda di belakangnya.

"Jadi Bastian itu elo? Orang tengil yang godain kekasih gue di mall waktu itu? Jujur, gue masih dendam sama lo!"

"Anda masih ingat?" tanya Bastian tersenyum sinis.

"Sudahlah, gue nggak mau pemotretan sekarang! Terlebih jika itu dipasangkan sama wanita jalang itu! Gue nggak sudi. Mending lo cari model lain. Gue masih banyak urusan! Bye!" kata Nathan sambil melenggang pergi.

"Tuan Nathan!!" teriak fotografer yang mengejar Nathan.

"Sudahlah! Diam di tempat!" perintah Bastian yang membuat fotografer tersebut diam di tempatnya, tak jadi mengejar Nathan.

SEXY MAID & SEXY BOSSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang