3

101K 2.3K 18
                                    

DUG DUG DUG...!!!!

Siapa sih, jam segini udah gedor-gedor pintu kostan. Apa nggak punya etika tuh orang? Nggak cuma ganggu aku, noh para tetangga sebelah pastinya juga ikut keganggu. Bisa nggak sih hari libur kuliah, ku manfaatkan untuk bersantai ria?

"BUKAAA...!!!" teriaknya.

APAAA??? Itu suara orang yang aku kenal. Nggak salah kalo dia bertamu jam segini? Tapi kalo cara bertamunya songong model norak, yah wajar kalo dia pelakunya! Ku langkahkan kakiku dengan malas. Sedikit gontai berjalan ke arah pintu. Ku putar mata kunci pintu. Belum sampai ku buka, pintu kamarku sudah dibuka dari luar. Buru-buru amat deh perasaan!

"Ngapain lo kesini? Jam kerja gue beluman kan? Yaudah kalo nggak ada yang elo butuhin, gue mau lanjutin mimpi indah gue jadi orang kaya!" kataku yang bertema mengusir.

Ku tutup pintu kamarku. Belum sampai tertutup sempurna, cowok angkuh bernama Nathan memasuki kamarku. Padahal aku belum kasih ijin buat dia masuk.

"Eh, apa-apaan ini? Keluar nggak!" hardikku tapi diabaikan olehnya.

Tubuhnya dihempaskan ke atas kasurku, yang nggak empuk sama sekali kalo dibandingkan dengan spring bed king size miliknya.

"Ini nggak ada nyaman-nyamannya. Kok lo betah banget sih tidur di kasur kayak gini? Gue mah nggak bisa tidur." ledeknya dengan tampang tak bersalah.

Aku ikut tiduran di sebelahnya.

"Ini udah nyaman kok! Gue bisa tidur. Lo bahkan juga bisa tiduran kan di sini? Trus lo puas bisa ngehina gue? Mentang-mentang situ orang kaya. Belagu amat deh jadi orang!" gerutuku.

"Lo nggak mandi? Bau iler tuh!"

Oh iya! Aku bahkan belum cuci muka. Mukaku pasti jelek, udah gitu kusut lagi. Aku nggak berani bayangin betapa kumuhnya wajahku yang limited edition ini. Buru-buru ku angkat tubuh mungilku. Segera bergegas ke toilet yang ada di pojok kamarku.

"Mandinya yang bersih ya...!" teriaknya.

"Berisik!!!" teriakku dari dalam toilet.

Selama 20 menit, aku berbasah-basah di toilet. Aku memang suka mandi lama. Setelah ku rasa tubuhku udah bersih dan wangi, ku raih handuk di kapstok. Aku biasanya menariknya tanpa melihat handukku terlebih dulu. Tapi setelah ku raba-raba selama beberapa saat, aku tak kunjung menemukan. Ku pastikan kembali dengan menengok ke arah kapstok. Tak ada! Aku lupa bawa handuk.

"TIDAAKKK...!!"

"Ada apa?" tanya Nathan di balik pintu toilet.

DEG. Masih ada Nathan ya? Ish, gimana sih? Kok belum pulang juga? Padahal udah dilama-lamain di toilet. Masih aja betah di kamarku. Lagian ibu kost nggak ngelarang gitu tuh orang masuk ke area kostan wanita? Biasanya juga dilarang!

"Navia... lo kenapa? Lo masih bisa denger suara gue kan?" teriaknya lagi.

"Gue masih denger! Nggak usah teriak lebay dan alay deh!" dengusku kesal. "Tolong ya, ambilin handuk gue yang ada di gantungan sebelah lemari. Cepet yah, nggak pake lama!"

Dari luar terdengar suara orang nyari barang. Semoga aja dia nemuin handukku. Kalo nggak, awas aja! Gue bakal cuti jadi pembantunya.

"Ini!" katanya.

Ku buka pintu toiletku. Benar, dia menyodorkan handukku. Tapi saat ku tarik handukku, malah dia narik tanganku. Beruntung aku masih bisa menahan tarikannya. Kalo tidak, apa jadinya. Bisa-bisa aku jadi bahan tertawaannya karena full naked. Ku tutup kembali pintu toiletku. Ku lilitkan handuk menutupi sebagian tubuhku. Dada dan pahaku terbungkus rapi.

SEXY MAID & SEXY BOSSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang