20

32.3K 876 8
                                    

Nathan sibuk mengutak-atik ipad kesayangannya. Selama kurang lebih seminggu, hanya mengurung diri dalam sebuah apartemen mewahnya. Apartemen lain selain yang ditempati oleh Navia.

"Tuan, apakah Anda memanggilku?" tanya Reno.

"Benar. Silakan duduk!" kata Nathan santai.

Reno duduk di kursi yang berhadapan dengan meja kerja Nathan.

"Gimana kabar Navia? Apa dia baik-baik saja!" tanya Nathan sembari menaruh ipad-nya di meja kerjanya.

"Nona Navia baik-baik saja, Tuan. Tapi sepertinya ada seseorang yang telah sengaja meneror Nona Navia."

"Maksud lo apa?" seru Nathan.

"Nona Navia diteror pesan misterius oleh orang tak dikenal." kata Reno.

"Lalu?"

"Nona Navia merasa ketakutan. Bahkan meminta temannya, Karin, untuk tinggal bersama di apartemen Tuan Nathan. Apakah Tuan Nathan keberatan?"

"Tentu tidak!" jawab Nathan tegas.

"Lalu apa alasan Tuan Nathan memilih tinggal di apartemen ini dan bilang kalo Tuan sedang bertugas ke Aussie?"

"Reno, gue nggak mau Navia datengin gue kesini. Gue mau tau, apa yang terjadi kalo Navia terpisah sama gue. Apakah dia baik-baik saja? Atau bahkan dia ada masalah sekarang?"

"Tuan Nathan, aku curiga kalo dalang peneror adalah Grinda Monika. Sebab, banyak bukti yang ku temukan, mengarah kepadanya. Pertama: Grinda membayar seorang pengirim paket misterius untuk Nona Navia, setelah berhasil mengirim paket. Kedua: Grinda sering mengikuti Nona Navia ke kampus, ke mall, bahkan ke apartemen Tuan Nathan." penjelasan Reno.

"Lo liat langsung, Reno." tanya Reno.

"Benar Tuan. Beberapa kali. Alasan lain, hanya Grinda-lah yang memiliki perselisihan dengan Tuan Nathan dan Nona Navia. Tuan yang dicintai dan Nona Navia yang jadi pesaingnya." jawab Reno.

"Untuk memastikan, kita ke TKP sekarang. Kita harus memantau Navia. Gue takut dia kenapa-napa. Lo tau kan, Grinda itu orangnya nekat."

"Ya Tuan. Grinda sangat sadis dan kejam. Dia pernah terlibat kasus penganiayaan terhadap rekan sesama model. Tapi sayangnya, kasusnya tak sampai ke publik. Dia terlalu pintar untuk memainkan hukum. Dia pantas disebut berbahaya." kata Reno serius.

"Ayo kita ke tempat Navia. Tapi misi kita adalah penyamaran. Jadi, jangan sampai Navia mengetahui kehadiran kita." kata Nathan.

"Baik Tuan!" kata Reno.

***

Navia dan Karin sedang menikmati lunch di sebuah kafe yang terdekat dengan kampus. Reno dan Nathan juga berada di kafe yang sama. Tapi Navia tak mengetahui kehadiran mereka.

"Tuan, apa yang akan kita lakukan sekarang?" tanya Reno gusar.

"Tenanglah, masih banyak waktu. Kita lihat saja, bahaya apa yang mengintai mereka!" jawab Nathan yang mencoba stay cool.

Reno dan Nathan masih mengintai aktivitas Navia dan Karin. Reno memakai topi dan jaket hitam, bergaya ala rapper. Sementara Nathan lebih memilih memakai kaos santai dengan celana jeans motif bolong-bolong ala anak punk. Keduanya kompak memakai kacamata hitam.

"Eh lihat! Itu bukannya Grinda!" bisik Reno di balik kertas menu yang menutupi wajahnya.

Nathan menoleh ke arah yang dimaksud Reno. Tampak Grinda bersama asistennya sedang duduk di bagian pojok ruangan kafe.

SEXY MAID & SEXY BOSSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang