32

22.9K 625 18
                                    

Sudah sejam lebih Navia menunggu Karin di sebuah kafe. Tapi yang ditunggu tak kunjung datang.

"Ini Karin mana sih? Kalo nggak dateng, bilang dong ke aku. Ini SMS, BBM, atau telpon juga nggak ada! Masa udah sejam lebih aku manyun nungguin dia tanpa ada kejelasan! Aku kesel!" keluh Navia seorang diri sembari meneguk jus jeruk di hadapannya.

"Maaf Mbak, ada yang bisa saya bantu?" tanya seorang waitress ramah.

"Tidak, terima kasih. Nanti yah kalo aku mau pesan, aku panggil Mbak!" kata Navia mencoba tersenyum ramah.

'Ini lagi, si waitress pake repot-repot segala nawarin bantuan padaku. Maksudnya apa? Nyuruh aku pesen makanan? Minuman aja belum abis! Lagian belum laper juga. Karin... dimana sih kamu? Aku bete tingkat dewa nih nungguin kamu!' batin Navia.

"Boleh gue duduk di sini?" tanya seseorang yang sangat mengenal Navia.

Navia mendonggakkan kepalanya. Dia pernah melihat pria yang berdiri di hadapannya. Setidaknya pernah bertemu sekali.

"Lo bukannya yang waktu itu..."

"Iya Navia, gue Bastian yang beberapa waktu lalu lo tabrak di mall." kata Bastian menjelaskan.

"Oh iya, gue ingat! Silakan duduk!" kata Navia.

Mendengar persetujuan Navia, Bastian langsung mengambil tempat, duduk berseberangan dengan Navia. Tatapannya langsung tertuju pada wajah cantik Navia.

"Lo apa kabar? Lama nggak ketemu sama lo!"

"Gue baik kabarnya. Lo gimana?"

"Gue baik juga, Nav. Hanya saja, terkadang gue kesepian. Nggak ada teman yang bisa diajak ngobrol. Kalo boleh, gue minta waktu lo, biar gue ada temen ngobrolnya. Kali ini aja!" pinta Bastian.

"Iya boleh." kata Navia.

Bastian lantas memesan makanan dan minuman untuk mereka berdua. Bastian memang ada maksud untuk mendekati Navia. Kalo bisa, memenangkan hati Navia untuk menjadi miliknya. Navia yang polos tak paham tentang modus Bastian. Sementara dari ujung kafe, terlihat Grinda sedang mengintai kebersamaan sepupunya, Bastian dan Navia.

'Kena deh! Navia luluh juga sama gue! Sekali tepuk, dia langsung luluh!' batin Bastian.

'Ini apa sih maksudnya Bastian? Sedari tadi aku ikuti permainannya. Jujur, aku ingin kabur dari Bastian. Aku nggak nyaman berduaan kayak gini dengannya. Apa kabar sama Nathan jika dia melihatku bersama Bastian? Pasti dia akan mencincang tubuhku. Oh tidak!' batin Navia.

"Lo kenapa Nav? Apa ada sesuatu yang lo sembunyiin dari gue!" tanya Bastian.

"Nggak ada kok. Gue cuma rada pusing aja." jawab Navia ngasal.

'Lagipula apa urusannya dengan sesuatu yang ku sembunyikan dari Bastian. Kenapa dia yang di depanku ini, kepoin terus urusanku. Apa dia jadi Navia lovers?' batin Navia.

"Nav, ayolah makan! Makanan di depan lo itu jangan hanya dilihatin! Dimakan dong!" kata Bastian.

Navia segera meraih sendok dan garpu. Memulai memakan hidangan yang disajikan.

"Lo cantik Nav!" puji Bastian.

Navia memaksakan senyumnya. Tak mau terlalu larut dengan pujian Bastian yang sejurus dengan godaan yang menjeratnya.

SEXY MAID & SEXY BOSSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang