46

17K 449 4
                                    

Hari sudah pagi, tapi Navia masih menyembunyikan dirinya di balik selimut tebalnya. Navia enggan bangkit dari ranjangnya. Jadwal rutin yang seharusnya memasak untuk suami, kini terabaikan begitu saja. Nathan yang sudah lebih dulu bangun, tak bisa berbuat banyak selain membujuk Navia.

"Sayang, kamu sakit?" tanya Nathan sembari mengusap kening Navia dengan lembut.

"Nggak, cuma sedikit lemas aja. Aku nggak punya tenaga untuk bangkit. Tolong biarkan aku berbaring untuk sehari ini. Aku butuh istirahat..." jawab Navia.

"Baiklah, kalo dengan begitu membuatmu nyaman. Tapi makan dulu yah! Aku tadi udah delivery order. Makan yuk!"

"Sayang, aku belum laper. Maemnya nanti aja." kata Navia.

"Tapi kasian Nathan junior belum makan dari semalem. Makan dulu yah! Gapapa dikit aja!" ujar Nathan membujuk Navia.

"Nggak mau! Aku belum nafsu makan, sayangku!" tolak Navia.

"Oh yaudah kalo gitu. Aku juga nggak mau makan kalo gitu." ujar Nathan pura-pura ngambek.

"Kamu makan duluan aja!" seru Navia.

"Nanti aja!" tolak Nathan cemberut.

Navia membuka selimutnya dan keluar dari persembunyiannya. Matanya melotot ke arah Nathan yang masih menatapnya.

"Makan duluan sana!" perintah Navia.

"Nggak mau! Aku maunya sama kamu." kata Nathan manja.

"Oke, ayo kita makan! Oh ya, kamu beli makanan apa?"

"Ada bakmi ayam, capcay ayam, nasi goreng ayam, dan mie ayam spesial."

Navia langsung melotot tajam pada Nathan. Dia tak habis pikir, suaminya terlalu berlebihan memesan makanan. Padahal mereka hanya berdua saja.

"Itu kamu belinya berapa porsi" tanya Navia.

"Ehm, masing-masing dua porsi. Biar kita nggak berebut. Aku juga nggak tau selera kamu apa sekarang. Kebetulan aku lagi pingin makanan-makanan itu. Jadi yah aku beli semua itu. Cuma empat macem aja kan, masih sedikit itu." jawab Nathan enteng.

"Tapi kan itu terlalu banyak untuk kita berdua? Apa kamu sanggup ngabisin sedemikian banyak? Aku sangat paham seberapa banyak yang bisa kamu makan. Kekuatan makanmu sangat sedikit. Masih kalah jauh dari aku. Awas aja kalo nggak diabisin. Aku sayang makanannya tau!" cibir Navia.

"Iya abis."

"Ditambah lagi, kenapa semua menu berbasis ayam? Kamu lagi doyan banget sama ayam? Uhm, kamu ngidamnya terlalu lebay."

"Anggap aja aku emang lagi ngidam. Ayolah kita makan!" ajak Nathan.

"Aku belum mandi. Mau mandi dululah. Kamu udah mandi emang?"

"Udah tadi. Kamu nggak bisa nyium betapa wanginya suami kesayanganmu ini? Ini wangi banget loh!"

Sejak kehamilannya, Navia memang kurang peka terhadap wewangian. Terkadang Nathan yang sudah mandi, harus merelakan dirinya mandi ulang demi memenuhi perintah Navia. Parfum mahal Nathan yang wanginya maksimal pun, tak jarang dianggap bau oleh Navia.

"Aku nggak bisa nyium, Nathan. Yaudah, aku mau mandi dulu. Kamu tunggu di bawah aja. Nanti aku nyusul." kata Navia.

"Aku mau mandi juga!" seru Nathan yang langsung melepas kaosnya dengan cepat.

Navia melongo melihat aksi Nathan yang menurutnya sangat aneh.

"Buat apa kamu mandi lagi? Bukannya udah?" tanya Navia kepo.

SEXY MAID & SEXY BOSSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang