47

14.7K 417 10
                                    

Usia kehamilan Navia sudah menginjak 5 bulan. Kesibukan kuliahnya juga semakin meningkat, terlebih masalah penyusunan skripsi. Meski sangat menguras pikiran dengan kondisi fisik yang semakin berat, Navia tetap berusaha menjadi mahasiswa yang rajin. Selalu rutin bimbingan pada dosen pembimbingnya agar skripsinya cepat selesai.

Sebagai suami yang baik, tentunya Nathan sangat perhatian dan makin sayang dengan Navia. Nathan rela mengantar Navia kemanapun Navia pergi. Baginya, Navia adalah prioritasnya. Tak peduli seberapa serius dan penting pekerjaannya, Navia-lah yang tetap diutamakan.

Hari ini, Navia meminta Nathan untuk mengantarnya belanja di supermarket. Banyak kebutuhan rumah tangga yang harus dibeli. Tak ada jawaban lain yang diberikan Nathan selain mengiyakan permintaan Navia.

Saat memasuki supermarket, Nathan segera mengambil troli untuk menaruh belanjaan. Lalu mendorongnya mengikuti kemanapun Navia melangkahkan kakinya. Berkali-kali Nathan memperingatkan istrinya untuk berhati-hati, tapi dasar Navia yang terlalu semangat belanja, susah untuk dikasih tau. Navia berjalan cepat dan tak jarang berlarian untuk mencari barang yang diinginkan.

Karena kurang hati-hati, Navia nyaris terpeleset. Beruntung Nathan sigap menahan tubuh Navia dengan tangannya yang kekar.

"Hati-hati sayang! Kau membahayakan dirimu dan Nathan junior kita." ucap Nathan.

"Maaf sayang! Aku terlalu semangat hari ini. Mood aku sedang baik dan stabil sekarang. Aku ingin belanja apapun yang ada di benakku. Apapun yang aku suka. Boleh kan?" pinta Navia.

"Iya boleh. Tapi berjanjilah satu hal padaku, jangan buat aku cemas dengan tingkahmu. Aku ingin kamu tetap berhati-hati. Lihatlah, para netizen sedang mengabadikan momen kebersamaan kita. Aku yakin, setelah ini akan ada video bertema 'Keromantisan Nathan dan istrinya di supermarket!' di Youtube. Tunggu saja tanggal rilisnya." ujar Nathan.

"Kak Nathan, minta foto dong!" kata seorang gadis berwajah oriental.

Belum juga Nathan menjawab, ia sudah mengarahkan kameranya untuk berselfie ria dengan Nathan. Nathan hanya berekspresi biasa, selain sedikit kaget dan hanya itu. Lain dengan Navia, mulai mencebikkan bibirnya karena kesal dengan gadis itu.

"Lagi dong, Kak!" seru gadis itu.

"Maaf, tapi aku harus menemani istriku belanja. Maaf yah!" kata Nathan yang langsung menggandeng lengan Navia yang menatapnya masam.

Gadis itu tak mau kalah. Masih berupaya mengejar Nathan yang menghindarinya.

"Kak Nathan, minta tanda tangan dong!" pinta gadis itu memelas.

Nathan menatap sekilas gadis itu, menatap Navia beberapa saat, lalu kembali menatap gadis itu.

"Baiklah. Dimana aku harus tanda tangan?" tanya Nathan.

"Di kaos yang ku pakai ini, Kak!" seru gadis itu girang dan menyodorkan spidol permanen kepada Nathan.

Nathan langsung mengarahkan spidol tersebut ke bagian bahu gadis itu. Tapi gadis itu membimbing tangan Nathan untuk menorehkan spidolnya, tepat di bagian dadanya. Tentu Nathan menolaknya tegas. Itu sungguh tak pantas.

'Ini apa-apaan sih? Berani benar menggodaku seperti ini. Istriku bahkan terlihat sangat kesal padaku. Aku tak mau mendapati dia yang ngambek. Itu akan mempengaruhi jam tayangku di ranjang. Bisa-bisa aku tak dapat jatah darinya. Bahaya!!' batin Nathan.

"Ayolah Kak! Sekali ini saja. Lagi pula, aku yang memintanya. Jadi tak masalah bukan?" tanya gadis itu sok manja.

"Aduh, kayaknya aku butuh air dingin nih. Hawanya panas sekali! Dehidrasi akut ini mah!" kata Navia menahan kekesalannya, tapi masih terlihat geram.

SEXY MAID & SEXY BOSSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang