Requested by yoonxx_ chaerunnisaaa xcrazz nawfanzr
"WOOAAA!"
Kau tertawa geli ketika Seungcheol berteriak dengan wajah ketakutan ketika melihatmu. Kau lalu menyibak rambut yang sengaja kau pakai untuk menutupi wajahmu guna menakut-takuti Seungcheol.
"(Y/n)! Berhentilah melakukannya!" Seru Seungcheol ketika ia mengenali siapa yang menakut-takutinya.
"Oppa, apa oppa tahu kalau oppa itu kuat dan manly tapi punya hati yang lemah sekali." Ujarmu dengan senyum jahil seraya mengambil beberapa kantung plastik yang dibawa Seungcheol.
Seungcheol memberengut sebelum berjalan mengikutimu yang sudah berjalan ke ruang tengah.
Ia meletakan sisa kantung plastik yang dibawanya di atas meja lalu duduk di atas karpet tepat di belakangmu, menunggumu menata makanan yang dibelinya untuk kalian makan selama menonton film tengah malam.
Seungcheol meraih selimut besar lalu menyampirkannya di bahunya.
Setelah selesai menata makanan, kau beranjak untuk mematikan lampu ruang tengah.
Ketika kau kembali, Seungcheol sudah mengambil alih tempatmu sehingga mau tak mau kau menatapnya kesal.
"Oppa, itu tempatku!"
"Siapa bilang?"
Sepertinya dia masih tak terima dengan kejadian tadi.
"Oppaaaaa..." Kau berlutut di sampingnya lalu menggoyang-goyangkan tangannya dengan manja. "Tadi aku hanya bercanda."
Seungcheol melirikmu lalu menghela nafas panjang sebelum membuka tangannya lebar-lebar, memberikan ruang untukmu duduk didepannya. "Kemarilah."
Kau tersenyum senang lalu dengan cepat berpindah ke depannya.
Ketika kau duduk, tangan Seungcheol langsung memelukmu dan menutupi tubuhmu dengan selimut yang dipakainya.
"Hum... hangatnya." Gumammu pelan.
Seungcheol tersenyum kecil sebelum mengecup pipimu singkat. "Dasar anak kecil."
"Tapi oppa suka kan?"
"Terpaksa."
Kau menoleh ke arahnya dengan cepat.
"Terpaksa karena hanya aku yang kuat menghadapimu tahu. Menjadi suamimu bukanlah hal yang mudah."
Kau memilih untuk mengabaikan perkataannya dan fokus pada layar televisi yang mulai memutar film malam hari ini.
Setengah jam pertama kau dan Seungcheol masih memperhatikan film yang diputar sambil sesekali mengambil makanan dan memakannya. Setelah itu Seungcheol mulai mengusikmu, sepertinya ia mulai bosan.
Seungcheol mulai dengan memainkan jari-jari tanganmu di balik selimut yang menutupi tubuh kalian berdua, dilanjutkan dengan ia mengusap-usap pipinya di rambutmu bak seekor kucing yang minta dimanja, selanjutnya ia mulai menciumi pipimu dan terakhir ia meniup telingamu, membuat fokusmu hilang tak berbekas.
"Oppa!" Serumu ketika ia mulai menggigit daun telingamu.
"Hm?"
Kau berusaha menghindari serangannya namun tangannya memerangkapmu sehingga kau tak bisa bergerak.
"Oppa, bukankah oppa yang ingin menonton film ini?" Serumu lagi seraya berusaha melepaskan tanganmu dari genggamannya dan menjauh dari wajahnya.
"Tapi filmnya membosankan." Ujarnya dengan suara manja.
"Lalu oppa memilih untuk mengusikku?" Tanyamu seraya menyikut pelan pinggangnya, membuatnya mengaduh pelan dan melepaskan pelukannya.
Kau lalu berbalik menghadapnya.
"Jangan ganggu aku kalau tidak malam ini aku tidur di kamar tamu." Ancammu pada Seungcheol yang langsung hendak memprotesmu namun mengurungkan niatnya ketika kau memelototinya.
"Iya, iya aku tidak akan mengusikmu lagi. Kembalilah kemari." Ujarnya mengalah.
Kau memberikan tatapan tajam padanya sebelum kembali masuk dalam pelukannya.
Seungcheol tampaknya tetap bosan sehingga salah satu tangannya memainkan rambutmu.
"Kalau begini tak apa kan?" Tanyanya dan dibalas dengan anggukan darimu.
Kau selalu suka ketika ia memainkan rambutmu karena kau merasa lebih relax. Jari-jarinya mengisir rambutmu dengan lembut dan kau semakin bersandar padanya.
Tanpa kau sadari matamu mulai menutup.
Seungcheol menyadari hal itu dan ia terus memainkan rambutmu hingga kau benar-benar tertidur.
"Benar-benar seperti anak kecil." Gumamnya seraya mencubit pipimu dengan pelan.
Seungcheol tersenyum lembut ketika melihatmu tetap tertidur dalam pelukannya walaupun pipimu baru dicubit olehnya. Dengan perlahan dan dengan gerakan seminim mungkin ia meraih remote TV dan mematikannya.
Ia lalu mengambil bantal di sofa yang ada di belakangnya dan meletakannya di karpet sebelum mengubah posisinya menjadi tiduran dengan hati-hati agar kau tidak terbangun.
Ia menjadikan tangannya sebagai bantalmu sedangkan tangan satunya bergerak ke pipimu dan mengusapnya dengan lembut.
Kau mengerang kecil ketika merasakan jari-jarinya mengusap pipimu dan itu membuat Seungcheol tersenyum.
"Aku tidak akan pernah bosan dengan wajahmu yang selalu menunjukan ekspresi yang berbeda-beda ini." Bisiknya dengan tatapan lembut.
Kurang lebih 30 menit, ia terus memperhatikan wajahmu dengan tatapan memuja sebelum mencium puncak kepalamu dan memelukmu.
"Selamat tidur (Y/n)-ya." Ujarnya samar-samar sebelum menutup matanya.
♡♡♡♡♡
Doneee.. ini temanya cuddling yaaa 😊
Jadi maaf klo ga terlalu bikin baper
Salam dari papa Coups 😍
KAMU SEDANG MEMBACA
Seventeen Imagine Season 2 [REQ CLOSED]
FanfictionNext Season from "Seventeen Imagine" For Indonesia Carat Only All the pict I used're not mine! I save it from Seventeen Masternim twitter account. It's their picture not mine, if you want to know who's take that photo just look at the watermark on t...