Requested by Trifanilisp
Kau hampir tidak mempercayai matamu ketika kau menemukan lantai perpustakaan yang dipenuhi buku-buku yang disusun menjadi pola hati. Untunglah di perpustakaan itu tidak ada siapapun selain kau dan orang yang memanggilmu ke perpustakaan.
Sebagian besar siswa sudah pulang dan perpustakaan bukanlah tempat yang ramai dikunjungi oleh siswa di sekolahmu oleh karena itu kau sedikit lega karena tidak akan ada orang lain yang melihat hal memalukan dan aneh seperti ini.
"Oh, kau sudah datang?"
Kau segera menoleh ke arah suara berasal dan menemukan Jeon Wonwoo, si aneh yang menyusun buku-buku itu di lantai.
Kau menutup matamu rapat-rapat lalu memaksakan seulas senyum di bibirmu.
"Apa maksud dari semua ini?" Tanyamu mencoba untuk tetap ramah.
"Ah... ini? Aku menyiapkan perpustakaan supaya suasananya lebih romantis untuk kita mengobrol." Ujarnya ringan seraya meletakan beberapa lampu kecil berbentuk bintang di sekitar buku yang sudah tersusun itu.
Ini bukan pertama kalinya Wonwoo melakukan hal-hal aneh untuk mendekatimu maupun sekedar bertemu denganmu.
"Kau yakin kalau petugas perpustakaan atau guru piket tidak akan mempermasalahkan hal ini?" Tanyamu seraya berjalan ke arah meja yang tersedia untuk siswa belajar dan duduk di atasnya.
"Um, untuk hal itu biar aku yang urus nanti." Jawabnya lalu berjalan ke arahmu dan mengulurkan tangannya padamu.
Kau menatap tangannya lalu menatap wajahnya.
Ia mengisyaratkan untuk menyambut uluran tangannya dan kau mengikuti kemauannya.
Ia menuntunmu ke tengah-tengah susunan buku tersebut.
"Apa yang akan kita lakukan disini?" Tanyamu.
"Mengobrol." Jawabnya ringan.
"Kau mengancamku untuk datang kemari hanya agar kau bisa mengobrol denganku?" Ujarmu tak percaya.
"Kapan aku mengancammu?"
"Pesan yang kau kirim padaku? Kau bilang kalau aku tidak datang maka kau akan menyatakan perasaanku di depan seluruh siswa besok ketika kau dilantik menjadi ketua OSIS!" Serumu kesal.
"Tapi kalau aku tidak melakukan itu maka kau tidak akan datang untuk bertemu denganku." Balasnya seraya menatapmu.
"Apa yang sebenarnya kau sukai dariku?"
"Semuanya." Jawab Wonwoo singkat.
Kau menatapnya dengan mata memincing.
"Oh ayolah (Y/n), bukankah kau juga menyukaiku?" Tanyanya.
"Aku memang menyukaimu tapi itu sebelum aku tahu bahwa kau ternyata pria yang aneh!" Serumu.
"He..." Ia menyeringai seraya berjalan mendekatimu. "Jadi sekarang kau sudah tidak menyukaiku?"
Kaget dengan wajahnya yang berada tepat di hadapanmu, kau memalingkan wajahmu.
"Tidak."
"Lalu kenapa wajahmu sekarang merona?" Tanyanya seraya mendekatkan wajahnya padamu.
Kau segera menutupi wajahmu seraya berbalik memunggunginya.
Yah, sepertinya kau tidak bisa berbohong lagi. Kau memang masih menyukainya, walaupun sebenarnya kau kaget akan cara pendekatan Wonwoo yang tergolong aneh tapi nyatanya kau masih menyukainya.
Awalnya kau sempat takut juga pada Wonwoo. Ia mendekatimu dengan memberikan surat padamu mengenai perasaannya padamu beserta data dirinya. Mengingatnya saja sudah membuatmu merinding.
"(Y/n)-ya, kurasa kita sudah cukup mengenal satu sama lain bukan? Bagaimana jika kita mulai berpacaran?" Tanyanya.
Kau menoleh ke arahnya yang sedang merapihkan beberapa buku yang tadi ia susun.
"Kau menembakku?" Serumu kaget.
Wonwoo melirik ke arahmu lalu tersenyum simpul.
"Um... Wonwoo-ya, aku mau saja berpacaran denganmu, tapi.... jujur saja aku tidak siap jika kau melakukan hal-hal seperti ini padaku."
"Hal-hal apa yang kau maksud?"
"Seperti..." Kau menggigit bibir bawahmu sebelum melanjutkan. "Mengancamku, melakukan hal seperti buku-buku itu, mengawasi keseharianku, dan bertindak tanpa menanyakan pendapatku."
Wonwoo menatapmu datar sebelum menganggukan kepalanya. "Jadi, jika aku bisa merubah semua itu kau mau berpacaran denganku?"
"Um... iya?" Jawabmu sedikit ragu.
"Baiklah, kalau begitu kita bisa akhiri pertemuan kita hari ini bukan?"
Kau mengangguk dengan perasaan lega.
"Hati-hati di jalan pulang (Y/n). Akan kuingat baik-baik syarat untuk kita berpacaran. Kau tunggu saja perubahanku." Ujar Wonwoo seraya mengantarmu ke pintu perpustakaan.
"Eh?"
"Sampai bertemu besok." Ujarnya dengan senyum sebelum menutup pintu perpustakaan, meninggalkanmu yang bingung.
"Apa aku salah bicara? Apa aku menimbulkan masalah baru?" Gumammu. "Ah! Sudahlah, aku tak tahu lagi! Siapa yang kira bahwa idola semua wanita di sekolah ini ternyata aneh?"
Kau menatap ke arah pintu perpustakaan sekali lagi sebelum menutup wajahmu.
"Tapi siapa yang mengira bahwa ia juga menyukaiku? Lagipula ia tampan sekali." Gumammu mengingat wajah Wonwoo tadi.
"Ah sudahlah, lebih baik aku pulang." Ujarmu seraya mencubit pipimu lalu berjalan meninggalkan sekolah.
♡♡♡♡♡
Oke, yg req imagine ini pingin PDKT yang aneh dan aku malah bikin cerita yang aneh bukannya PDKT aneh 😂😂
Maafin ya
KAMU SEDANG MEMBACA
Seventeen Imagine Season 2 [REQ CLOSED]
FanficNext Season from "Seventeen Imagine" For Indonesia Carat Only All the pict I used're not mine! I save it from Seventeen Masternim twitter account. It's their picture not mine, if you want to know who's take that photo just look at the watermark on t...