Requested by rizfafadya
Kau melirik ke arah Soonyoung yang duduk di samping mejamu bersama teman-temannya.
Kau masih melirik ke arah Soonyoung saat ia tiba-tiba menatapmu dan tersenyum manis padamu. Kau membalas senyumannya dengan canggung sebelum memalingkan wajahmu dan bertemu pandang dengan sahabatmu yang segera menatap tajam ke arahmu.
Kau menggigit bibir bawahmu sebelum menunduk dan menatap makananmu dengan musung. Teman-temanmu yang lain asik bercerita namun kau sama sekali tidak tertarik untuk mendengarkan cerita mereka ditengah-tengah situasi seperti ini.
Kau dan sahabatmu sama-sama menyukai Kwon Soonyoung, pria yang ceria dan sangat tampan. Namun sayangnya, Soonyoung ternyata menyukaimu bukan sahabatmu. Hal ini membuat sahabatmu marah kepadamu dan memusuhimu, walaupun di depan teman-teman kalian yang lain ia bersikap biasa saja namun ia jelas-jelas menghindarimu. Kau sendiri tidak mau berpacaran dengan Soonyoung jika harus kehilangan sahabatmu, karena itulah kau tak kunjung memberikan jawaban pada Soonyoung dan menghindari Soonyoung agar bisa berbaikan dengan sahabatmu.
Setelah selesai makan siang, kau pun memutuskan untuk berjalan-jalan seorang diri sebelum kelasmu dimulai, teman-temanmu yang lain sudah pergi ke kelas mereka yang memang berbeda jamnya dari kelasmu.
Saat kau sedang berjalan tanpa tujuan, seseorang menepuk pelan pundakmu. Kau menoleh dan mendapati Soonyoung dengan senyum riangnya sedang melambaikan tangannya padamu.
"Hai (Y/n)," sapanya.
Kau menatap sekelilingmu sebelum membalas, "Hai juga Soonyoung."
Soonyoung yang menyadari perilakumu barusan pun berkata, "Masih belum berbaikan dengan sahabatmu?"
Kau menggelengkan kepalamu pelan. "Kau bisa melihatnya sendiri tadi."
Soonyoung menatapmu yang tetap memperhatikan sekelilingmu. Ia kemudian meraih tanganmu dan menggenggamnya erat, membuatmu menatapnya dengan terkejut dan takut. Takut sahabatmu melihat kalian dalam keadaan seperti ini. "Soonyoung, apa yang k..."
"Kau terlihat akan kabur secepatnyavjika aku tidak melakukan ini. Sampai kapan kau akan menghindariku?"
Kau terdiam mendengar perkataan Soonyoung. "Maaf, aku bukannya tidak mau memberikanmu jawaban tapi sekarang bukan waktu yang tepat untuk memikirkan semua ini."
Soonyoung menghela nafas singkat sebelum menangguk kecil dan mengelus puncak kepalamu dengan lembut. "Maaf ya, ini semua gara-gara aku."
Kau menggelengkan kepalamu dan menjawab tanpa menatapnya, "Aku yang seharusnya minta maaf. Aku terus menerus menghindarimu dan menunda memberikan jawaban atas perasaanmu padaku. Aku hanya ingin kita semua mendapatkan yang terbaik, aku tidak mau hanya salah satu dari kita saja yang menderita atau bahagia."
Soonyoung menatapmu dengan lembut sebelum berujar, "Kau benar-benar baik. Di saat seperti ini kau masih memikirkan orang lain. Kau membuatku semakin menyukaimu."
Kau menggelengkan kepalamu sebelum berujar, "Aku ini orang yang egois. Aku ingin kita semua bahagia walaupun hal itu tidak mungkin terjadi."
"Kau tidak egois, justru aku yang egois," ujar seseorang yang suaranya kau kenali adalah suara sahabatmu.
Kau dengan cepat berbalik dan menemukan sahabatmu berdiri disana dengan senyum canggung.
"Aku datang bersamanya dan menyuruhnya bersembunyi. Aku yakin ia sudah mendengar semua perkataanmu," bisik Soonyoung.
Kau menatapnya tak percaya sebelum kembali menatap sahabtmu.
"Maaf, hanya karena aku juga menyukai Soonyoung aku jadi melarangmu berpacaran dengannya bahkan memusuhimu, aku akui sikapku sangat kekanak-kanakan. Terlepas dari hal itu kau tetap mengikuti kemauanku yang egois dan tidak berpacaran dengan Soonyoung. Aku sangat berterima kasih padamu (Y/n)," ujar sahabatmu. "Aku sudah mendapatkan jawaban dari Soonyoung bahwa ia tidak menyukaiku, ia menolakku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Seventeen Imagine Season 2 [REQ CLOSED]
FanficNext Season from "Seventeen Imagine" For Indonesia Carat Only All the pict I used're not mine! I save it from Seventeen Masternim twitter account. It's their picture not mine, if you want to know who's take that photo just look at the watermark on t...