Requested by reshalinaf Parkhyeri17 babyaeginim versvt
"(Y/n), dimana kau menaruh shampooku?" Seru Soonyoung dari arah kamar mandi.
"Tunggu sebentar." Jawabmu dari arah kamar kemudian menatap putrimu yang baru berusia 5 bulan. "Soonhee-ya, tunggu sebentar ya."
Kau segera berjalan ke arah lemari penyimpanan dan mengeluarkan shampoo milik Soonyoung kemudian membawanya ke kamar mandi. "Soonyoung-ah?"
Pintu kamar mandi terbuka sedikit dan ia menjulurkan tangannya untuk mengambil shampoo darimu.
"Kau meninggalkan Soonhee?" Tanyanya seraya mengintip dari dalam. "Apa ia tidur?"
Kau menggelengkan kepalamu. "Tidak, ia sedang bermain dengan boneka kesukaannya. Karena itu aku harus segera kembali."
Wajah Soonyoung berubah kecewa. "Padahal tadinya aku ingin mengajakmu mandi bersama."
"Lain kali."
"Lain kali kapan? Sejak Soonhee lahir kau tidak ada waktu untukku." Ujarnya.
Ketika kau akan menjawab, kau mendengar suara tangisan Soonhee.
"Soonyoung maaf, tapi aku harus segera kembali ok? Jangan menatapku seperti itu. Soonhee itu anakmu!" Ujarmu cepat sebelum berlari menuju kamar.
Kau melihat bayi kecilmu itu menangis dan ia sedikit lebih tenang ketika melihat wajahmu. Kau mengangkatnya dan menggendongnya seraya menggoyang-goyangkan tubuhmu.
"Ada apa Soonhee-ya? Eomma di sini." Ujarmu lembut seraya mencium pipinya, pipi tembamnya sudah basah karena air mata.
Dalam sekejap Soonhee berhenti menangis, tangannya memegang bajumu erat-erat. Setelah ia tenang kau kembali membaringkannya di ranjangmu yang sudah kau susun dengan bantal di sekitar tempatnya berbaring.
Ia kembali bermain dengan bonekanya dan kau sesekali menggerak-gerakkan boneka tersebut, membuatnya tertawa.
"Kalian tampak bersenang-senang." Ujar Soonyong yang entah sejak kapan sudah berada di ambang pintu.
Kau memutar bola matamu ketika menyadari kecemburuan ketika ia berbicara.
"Soonhee-ya, lihat, appamu cemburu padamu." Ujarmu seraya mengusap-usap hidungmu pada hidung Soonhee.
"Siapa yang cemburu?" Balas Soonyoung seraya berjalan ke arahmu dan Soonhee.
Kau menatapnya datar, membuatnya berdeham kecil sebelum naik ke kasur dan menatap Soonhee.
"Soonhee-ya, kau tahu? Eommamu hanya peduli padamu, appa jadi sedih." Ujarnya seraya memasang ekspresi sedih.
Soonhee menjulurkan tangannya untuk menyentuh wajah Soonyoung dan menepuknya pelan.
"Soonhee-ya, kau ingin menghibur apaa?" Ujarnya sebelum mencium Soonhee yang langsung tertawa senang. "Lihat? Soonhee saja mengerti bagaimana perasaanku!"
Kau menggelengkan kepalamu melihat perilaku Soonyoung. "Begitukah?"
"(Y/n)..." Rengeknya jelas tak puas dengan jawabanmu.
Kau tersenyum geli melihatnya. "Lalu? Apa yang perlu aku lakukan?"
Soonyoung tersenyum penuh kemenangan sebelum menoleh pada Soonhee dan memberikannya beberapa boneka lain. "Soonhee-ya, kau main dulu dengan boneka-boneka itu."
"Huh?" Kau menatapnya bingung.
Soonyoung kemudian menarikmu berdiri dan meraih tanganmu kemudian meletakkannya di lehernya.
"Kau tahu apa yang perlu kau lakukan." Ujarnya dengan seringaian menyebalkan.
Kau tersenyum geli sebelum mengalungkan tanganmu di lehernya dan menutup jarak di antara kalian berdua. Kau kemudian mengecup bibirnya singkat.
Soonyoung menatapmu kecewa. "Hanya ini? Kau ket..."
Kau kembalu mencium bibirnya, membuatnya berhenti bicara. Kali ini kau menggigit bibir bawahnya dan Soonyoung segera mengambil alih bibirmu dan mulai menciumimu. Tangannya memeluk pinggangmu dengan erat.
"Ah! Uuuuu...."
Mendengar suara Soonhee kau mendorong pelan dada Soonyoung, membuatnya berhenti menciummu.
"Ada apa?" Tanyanya seraya berusaha menciummu kembali.
Kau menoleh pada Soonhee yang sedang menatap kalian berdua dengan posisi tengkurap. Ia bahkan naik ke salah satu bantal dan kau segera melepaskan diri dari Soonyoung sebelum mendekati Soonhee.
"Soonhee-ya, kau bisa terjatuh." Ujarmu seraya menjauhkannya dari bantal dan memposisikannya di tengah-tengah lingkaran bantal yang telah kau susun.
"Soonhee lagi?" Ujar Soonyoung tak suka di sampingmu.
"Soonyoung!" Serumu. "Soonhee ini anakmu."
"Aku tahu." Ujarnya dengan bibir mengerucut. "Hanya saja aku juga ingin berduaan denganmu 1 jam saja."
"Kau tahu itu tidak mungkin." Ujarmu geli.
"Itu mungkin terjadi jika aku menelepon eomma dan memintanya datang ke rumah."
"Soonyoung-ah..."
"Tenang saja, eomma pasti senang menghabiskan waktu dengan cucunya." Ujar Soonyoung santai sebelum mengambil handphonenya.
Kau menghela nafas panjang sebelum menatap Soonhee yang sedang menghisap jempolnya.
"Soonhee-ya, appamu itu benar-benar..."
"Pintar?" Lanjut Soonyoung seraya mengedipkan sebelah matanya padamu.
"Bukan pintar tapi sangat pemaksa." Ujarmu.
"Walau begitu kau mencintaiku bukan?" Tanyanya.
"Tentu saja."
"Aku juga mencintaimu. Soonhee juga, appa sangat menyayangimu." Ujar Soonyoung seraya mengusap puncak kepala Soonhee. "Oh, eomma?"
Soonyoung segera berjalan ke luar kamar ketika mendengar suara dari ujung sana.
Kau kembali menoleh pada Soonhee yang mengayunkan bonekanya ke atas dan ke bawah beberapa kali.
Kau tersenyum kecil melihat tingkahnya kemudian ikut bermain dengan Soonhee sampai kau mendengar seruan kesenangan dari arah luar yang menandakan ia berhasil membujuk orangtuanya untuk berkunjung ke rumah kalian. Dan itu artinya ia dapat menghabiskan waktunya berdua denganmu.
♡♡♡♡♡
Doneeee
Vomment yaaa 🙄
KAMU SEDANG MEMBACA
Seventeen Imagine Season 2 [REQ CLOSED]
Fiksi PenggemarNext Season from "Seventeen Imagine" For Indonesia Carat Only All the pict I used're not mine! I save it from Seventeen Masternim twitter account. It's their picture not mine, if you want to know who's take that photo just look at the watermark on t...