"Wanginya enak," ujarmu seraya berjalan ke arah Seokmin.
"Kau mau?" tanyanya seraya menunjukkan tempat makanannya.
Kau menggelengkan kepalamu dan duduk di hadapannya. "Mana yang lain?"
"Belum datang," jawab Seokmin seraya menyuap makanannya.
Kau menatapnya singkat sebelum mengeluarkan laptopmu dan menyalakannya.
"Apa yang akan kamu lakukan setelah rapat?" tanya Seokmin dengan mulut penuh.
Kau menatapnya dengan dahi berkerut sebelum menunjuk wajahnya. "Telan dulu sebelum bicara," ujarmu kemudian mengetik password laptopmu.
Seokmin cepat-cepat mengunyah dan menelan makanannya dengan bantuan air. Ia berdeham pelan sebelum mengulangi pertanyaannya. "Jadi, apa yang akan kau lakukan setelah rapat selesai?"
Kau mengalihkan pandanganmu dari layar laptopmu ke arahnya dan menjawab, "Pulang? Setelah rapat aku perlu memperbaiki proposal acara fakultas kita bukan?"
"Hm..."
Kau menatapnya bingung. "Apa?"
"Tidak apa-apa, hanya saja aku sedang memikirkan sesuatu."
Kau memutar bola matamu sebelum kembali fokus ke laptopmu.
Tak lama setelah itu beberapa temanmu mulai datang dan rapat pun dimulai. Selama rapat kau beberapa kali mendapati Seokmin sedang menatapmu dan kau berpura-pura bahwa kau tidak menyadarinya.
Saat rapat selesai, Seokmin langsung menghampirimu yang sedang membereskan barang-barangmu.
"Hei (Y/n), apa kau ada waktu? Aku ingin mengajakmu ke suatu tempat," ujar Seokmin. "Cukup 1 jam, aku tahu kamu sibuk dan harus memperbaiki proposal sesuai dengan rapat tadi jadi..."
Kau menatapnya lama sebelum bangkit berdiri dan berjalan melewatinya seraya berujar, "Ke mana?"
Seokmin segera berlari dan berjalan di sampingmu. "Kau akan tahu nanti."
Ia kemudian berjalan dua langkah di depanmu dan kau berjalan mengikutinya tanpa banyak bicara. Ternyata Seokmin membawa kalian ke belakang gedung fakultas yang jarang dilalui oleh orang.
"Apa yang kita lakukan disini?" tanyamu seraya menatap sekelilingmu yang sepi.
"Bukan di sini, tapi di situ," ujar Seokmin seraya menunjuk ke arah sebuah bangunan kecil yang terlihat sudah tua namun terawat.
"Gedung apa itu?" tanyamu.
"Tempat persembunyian rahasiaku," sahut Seokmin seraya berjalan ke arah bangunan tersebut.
"Rahasia?" ulangmu. "Sekarang bukan rahasia lagi karna kamu memberitahukannya padaku."
"Benar, sebelum aku mengajakmu tempat ini adalah tempat persembunyian rahasiaku," jawab Seokmin seraya tersenyum padamu.
"Lalu? Kenapa kau memberitahukannya padaku?" tanyamu bingung.
Seokmin menatapmu dengan senyum mengembang di wajahnya dan berjalan ke belakangmu, membuatmu bingung. "Coba kau lihat sendiri. Buka dan masuklah."
Kau mengerjapkan matamu berulang kali sebelum menatap pintu dihadapanmu. "Kau tidak sedang mengerjaiku kan? Maksudku, jika kau ingin menakutiku atau semacamnya, akan kupastikan aku tidak akan bicara lagi denganmu untuk waktu yang lama."
"Tenang saja, aku tidak akan melakukan hal seperti itu, kamu kan tahu kalau aku juga takut sama hal-hal seperti itu," sahut Seokmin. "Masuklah dan lihat apa yang ada di dalam."
KAMU SEDANG MEMBACA
Seventeen Imagine Season 2 [REQ CLOSED]
FanfictionNext Season from "Seventeen Imagine" For Indonesia Carat Only All the pict I used're not mine! I save it from Seventeen Masternim twitter account. It's their picture not mine, if you want to know who's take that photo just look at the watermark on t...